tigabelas ; biar samaan

3.2K 223 1
                                    

Tepat pukul lima sore, Taeyong udah koar-koar ke anak nct yang lain supaya dipercepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat pukul lima sore, Taeyong udah koar-koar ke anak nct yang lain supaya dipercepat. Karena ngaretnya subhanallah. Akhirnya setelah mereka berkumpul dihalaman depan, mereka segera menuju pesta rakyat. Nggak ada yang bawa motor, semuanya jalan kaki. Pakaian pun santai aja, tapi tetep pake jaket nct. Biar kalo hilang, gampang dicarinya.

Diperjalanan pun banyak warga desa yang memperhatikan mereka. Mereka hanya bisa tersenyum sambil sesekali menyapa.

"Berasa artis gue tiap lewat diliatin." Kata Lucas dengan pedenya. Yang lain hanya terkekeh mendengar perkataan cowok itu.

"Mereka liat lo juga karena aneh, ini orang apa bukan." Sahut Hendery sarkas. Semua hanya tertawa  mendengar perdebatan kecil itu.

Setelah sampai di pintu masuk, Taeyong memberi arahan. "Kalian boleh mencar ya, tapi nanti jam tujuh kita kumpul lagi disini. Abis itu langsung kita barbeque."

Setelah itu Taeyong pergi bersama Natha, membiarkan anggotanya berpisah sendiri.

"Kesitu yuk, le!" Jisung menarik Chenle kearah mainan panahan yang lumayan ramai. Lalu Xiaojun, Yangyang, dan Hendery mengikuti.

"Jaehyun, Ayo kita berburu makanan!" Ajak Yuta, lalu cowok itu menarik Jaehyun juga Johnny dan segera pergi menjauh.

Dara menatap teman-teman nya yang satu persatu mulai pergi. Somi Haechan, Jaemin Seoyeon, Mark Mina, bahkan yang lainnya udah mula berpencar. Ini juga Jaehyun sama Jisung bukannya ngajak gitu malah nyelonong aja. Cuma sisa Jeno disini.

"Kenapa gue ditinggal gini sih?" Gumam Dara yang dapat didengar oleh Jeno.

"Lo sama gue aja." Kata Jeno, lalu cowok itu berjalan duluan. "Eh mau kemana?"

"Ikut nggak nih? Kalo nggakㅡ"

"Iya ikut."

Dara mengikuti langkah Jeno yang nggak tahu mau kemana. Dalam hati dia memaki Jeno karena langkah nya sangat cepat, bahkan terbukti saat ini Jeno sudah nggak nampak. Akhirnya Dara mengedarkan pandangannya ke sekeliling, tapi tetep aja nggak nemu Jeno.

"Eh, teteh geulis pisan."

"Sendirian aja?"

"Lagi cari siapa teh? Kayak orang bingung atuh."

Dara menoleh saat menyadari kalau dirinya dihampiri oleh beberapa lelaki desa yang jelas dia tidak kenal. Dara hanya tersenyum menanggapi pertanyaan itu. Jujur saja Dara sedikit takut. Malah Dara mundur beberapa langkah saat salah satu dari mereka melangkah maju.

"Sama kita aja atuh, teh."

Dara menggeleng.  "Nggak, mas. Makasih."

"Nggak apa-apa, teh. Yaudah yuk, kita temenin jalan-jalan." Salah satu cowok itu menarik lengan Dara.

"Eh! Lepasin nggak."

Dara memberontak, namun lelaki yang satu lagi menahan bahu nya. Padahal disini cukup ramai tapi kenapa nggak ada yang denger Dara teriak. Setelah menoleh kesekitar, dara sadar. Dia ada di belakang pesta rakyat ini, jauh dari beberapa pedagang. Pantes nggak ada yang denger. Akhirnya dengan sisa tenaga Dara menendang tulang kering lelaki itu lalu berlari menjauh. Dara lari, nggak perduli dengan tatapan mata orang yang menatapnya aneh. Dara berhenti sebentar, lalu mengeluarkan hapenya untuk menelpon seseorang, siapa aja yang bisa menemaninya.

Geng Motor | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang