"Abang bau! Sana mandi!" pekik adiknya--Gevania--sambil mendorong Geovano yang terus mendekatkan kepalanya ke arah kamera milik adiknya.
Seperti biasa, Geovano habis bermain futsal bersama teman-temannya setiap sore menjelang adzan magrib dan pulang jam 8 malam.
Melihat adiknya yang kini sedang berselfie ria di ruang keluarga, membuat Geovano ingin mengganggunya.
"Harum gini disebut bau! Lebay lo!" cetus Geovano sambil mencium bajunya.
"Nah kan? Bau? Apa Vania bilang?"
"Bau sedikit," ucapnya datar "Ayo selfie lagi, gue lagi ganteng nih!" lanjutnya sambil memasang muka cool di depan kamera.
Gevania mendengus kesal, "Abang!" serunya "Sana mandi! Bau keringet ih!" lanjutnya lagi-lagi mendorong Geovano untuk pergi.
"Gak mau." Geovano berucap singkat sambil menekan tombol bulat yang digunakan untuk memotret.
"MAMAAA! LIAT NIH BANG VANO BAU! DIA GAK MAU MANDII!" teriaknya membuat sang Mama yang sedang menonton televisi memutar bola matanya malas.
"Berisik tau! Mama lagi nonton. Kalian ini ya, bisa gak sih gak berantem sehariii aja?" omel Mamanya.
"Vano, mandi sekarang! Tuh baju kamu udah basah sama keringet, bau!" peringat Mamanya membuat Geovano menyengir lebar.
Gevania yang merasa menang, hanya memeletkan lidahnya.
Melihat Gevania yang memeletkan lidahnya, membuat Geovano gemas. Sebelum pergi ke kamarnya, ia mengacak rambut adiknya sehingga membuat Gevania berteriak kesal lagi.
"BANG VANO KAMPRET! DASAR UPIL DORAEMON! GUE DOAIN LO KESANDUNG DI TANGGA!"
Geovano tertawa mendengar Gevania menyumpah-serapahi dirinya. "Bodo am-"
"-nying!" umpatnya mengaduh kesakitan. Sepertinya ia mendapat kualat karena mengganggu adiknya yang sedang berselfie ria untuk diposting ke instagram.
"Awwsshh ... " ringisnya mengusap jempol kakinya yang tersandung anak tangga, kakinya diangkat sebelah.
"Tobat gue ya allah!"
.
.
.
Geovano membuka ponselnya dengan perasaan semringah, setelah seharian tidak membuka ponsel, membuat dirinya merindukan gadis yang selama ini selalu ada di dalam hatinya.
Dengan gerakan gesit, ia membuka aplikasi whattsappnya.
Nesha Sandria Amerta
Nama itu yang pertama ia lihat, posisi paling pertama diantara gadis lain yang mengejar-ngejarnya. Terdapat beberapa pesan yang masuk. Membuat hati Geovano semakin semringah.
Semenjak Geovano menembak Nesha secara online dan mungkin terkesan pengecut, Geovano dan Nesha menjalin hubungan jarak jauh, meskipu belum pernah bertemu. Nesha menjadi lebih terbuka, membuat Geovano senang.
Tanpa mengecek pesan lain yang masuk dari aplikasi whatsaAppnya, ia langsung membuka pesan dari Nesha. Bodo amat sama pesan-pesan yang lain, pokoknya yang selalu jadi prioritas bagi dirinya, ya Nesha.
Nesha Sandria Amerta
Gepan!
Gue gabut dikls. Jamkos nih gue bingung
mesti ngapain >.<
(09.30)Masih belum onlen juga?
Gila. Lo bisa hidup tanpa wa juga.
(13.00)Udah lah males gue nunggu cht dari lo
Mending cari cowok lain.
Disini cowoknya ganteng-ganteng!
(15.00)
KAMU SEDANG MEMBACA
Geovano
Teen FictionGeovano Albara Sandi atau yang akrab disapa Opan. Dia tampan dan tajir. Salah satu anggota geng Asgar yang terkenal pecicilan dan sering membuat para gadis histeris. Ciri khasnya yang mencolok sebenarnya hanya untuk mengikis rasa rindunya terhadap s...