9. Permintaan

770 53 7
                                    

Selamat membaca sahabat!

"Bener kata Shana. Lo banci! Beraninya sama cewek doang."

Shana refleks menoleh ke asal suara. Ternyata ... Geovano yang memegang tangan Aldi.

"K-kak Vano?" Shana menghembuskan nafas lega. Berkat Geovano, sebuah tamparan tak jadi mendarat di pipi mulusnya.

"Siapa lo?" tanya Aldi, tatapan nyalang dilayangkan kepada Geovano.

"Lo enggak tau gue siapa?" Geovano balik bertanya. Nadanya terdengar santai. Kemudian ia tertawa pelan.
"Na, lihat! Dia enggak tau gue!"

"Parah," timpal Shana ikut tertawa pelan.

"Gue sultan," balas Geovano terdengar sombong.

Aldi berdecih, "Lo siapanya Shana?"

"Gue-"

"Pacar gue!" potong Shana cepat. Geovano langsung menoleh ke arah Shana.

Mulanya ia ingin menyanggah. Tapi melihat tatapan permohonan Shana, Geovano mengurungkan niatnya.

Aldi terkekeh. "Aku enggak percaya kamu punya pacar."

"Perlu bukti?" Geovano bertanya, satu alisnya terangkat.

"Yup."

"Lo perlu bukti apa?" Shana ikut bertanya.

"Foto kalian berdua?"

"Lo gila? Itu privasi gue sama Shana," balas Geovano, ia berbohong. Memang kapan ia berfoto bersama Shana?

"I-iya! Itu privasi gue sama Kak Vano!" Shana ikut menimpali, sedikit takut kalau pemuda bernama Aldi itu tak mempercayainya.

"Oke deh, jangan itu. Kamu bawa dia makan malam besok. Jangan lupa ajak Papa kamu dan aku ikut."

Shit! Shana mengumpat dalam hati. Mengapa harus pakai acara makan malam sambil bawa Papanya?

Urusannya akan semakin ruwet. Papanya akan melayangkan pertanyaan-pertanyaan yang terdengar mengintrogasi.

Secara, Papanya itu begitu over protektif kepada Shana yang notabenenya anak semata wayang.

"Kenapa? Kamu takut, Sha?" tanya Aldi diakhiri kekehan.

"Enggak takut, kok! Oke! Gue bakalan bawa Kak Vano buat makan malam sama Papa dan lo," jelas Shana.

"Sana, pergi lo!"

***

"Makasih, Kak," tutur Shana sambil membuka air minum yang diberikan Geovano.

"Makasih buat?" tanya Geovano, kemudian duduk di samping Shana.

Setelah kejadian tadi, Geovano membawa Shana ke sebuah taman yang jaraknya tak terlalu jauh dari tempat kejadian.

"Buat tadi. Makasih udah tolongin gue dari Aldi," ucap Shana. "Sama makasih buat ini," lanjutnya menunjukkan botol minum yang tadi diberikan Geovano.

Tangan Shana berusaha membuka botol minum yang masih tertutup rapat.

Melihat Shana yang tak kunjung selesai membuka botol minum itu, tangan Geovano bergerak mengambil botol minum yang Shana pegang.

Krek.

Dengan sekali putar, botol minum itu berhasil ia buka. Setelah terbuka, Geovano mengembalikan botol minumnya kepada Shana.

"Makasih lagi," tutur Shana sekali lagi.

GeovanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang