5. Kejutan

860 66 14
                                    

Selamat membaca!<3

"Gak ada kumpulan OSIS 'kan sekarang?" tanya seorang gadis kepada pemuda di hadapannya yang sedang merapikan alat tulis ke dalam tas.

Pemuda itu menggeleng, "Enggak ada. Lo mau pulang bareng gue?"

"Iya deh, nebeng. Enggak bawa motor gue," balas gadis yang sudah memakai tasnya.

Bel sudah berbunyi 15 menit yang lalu. Guru yang mengajar mereka agak banyak bicara. Maka dari itu mereka pulang telat.

"Gue mau nganterin buku ini dulu, ya?"

Gadis itu mengangguk. "Jangan lama. Gue nunggu di sini aja."

Pemuda itu merespon dengan jari telunjuk dan jari jempol disatukan, membentuk huruf O.

Gadis itu duduk di kursinya. Membuka ponselnya dan membuka aplikasi whatsapp.

Tidak ada notifikasi sama sekali. Chatnya semalam tidak dibalas oleh pacarnya, padahal terakhir dilihatnya 5 menit yang lalu.

Tumben? batinnya. Ah palingan, dia lagi sibuk.

Selang 10 menit, pemuda yang menjadi temannya datang dengan raut wajah panik. Matanya menyiratkan 'gawat!'

Gadis itu mengernyit heran.

"Kenapa, No?"

"Gawat Ca! Gawat!" serunya panik.

"Iya, kenapa?"

"Pac-pacar lo? Lo-lo minta jemput ke dia?" tanyanya dengan napas yang tergesa-gesa.

"Ma-maksudnya?" tanya gadis itu masih tak mengerti.

"Gepano? Gepan? Jepan? Jepang-Ah lupa gue! Pokoknya dia dateng, nungguin lo di halaman sekolah pake mobil mewah! Bikin heboh orang-orang yang belum pulang!" jelasnya.

Deg!

"Se-serius l-lo?" tanya gadis itu tak percaya.

Sahabatnya mengangguk.

Gadis itu terdiam sebentar. Bukannya senang, ia malah kesal. Kok enggak bilang-bilang sih?!

"Ca? Eca? Nesha!"

Gadis bernama Nesha itu tersadar dari lamunannya, "Aduh ... bantuin gue dong, No! Gu-gue belum siap ketemu s-sama dia," pinta Nesha.

"Enggak!" tolak pemuda itu mentah-mentah. "Udah cukup, gue berantem sama dia di sosial media! Di marah-marahin dia gara-gara gue posting foto deketan sama lo!"

"Dino," panggil Nesha. "Bantuin gue, plis," mohonnya.

"Gu-gue janji, bakalan kerjain tugas lo selama 1 minggu! Suer!"

"Enggak, Ca. Gue enggak mau. Gue males ikut campur dalam hubungan lo."

"Dino ... pliis."

"Enggak. Gue duluan ya."

"G-gue bakalan turutin mau lo selama satu minggu!" ucapnya sembari menahan temannya.

Dino berhenti sebentar, "Lo mau 'kan bantuin gue PDKT sama Rara?"

Tanpa pikir panjang, Nesha mengangguk.

"Oke. Gue bantuin. Lo tunggu di deket kedai es krim pinggir sekolah kita, oke?"

"Gimana gue bisa lewat kalo ada dia di halaman sekolah?!"

"Gue bakal alihin perhatian dia. Tenang aja,  dia pasti ngenalin gue yang pernah bikin masalah."

GeovanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang