Geovano

10. Makan malam

Selamat membaca sahabat!

Jreng ...

Srek,

Srek,

Srek,

"Semua kata rindumu semakin membuatku--"

"Tak berdayaaa, asik-asik euy!"

"Menahan rasa, ingin jumpaaa~"

"Acikiwir!"

Plak!

Geovano menimpuk kepala Ganesha menggunakan botol air minum bekas yang digunakan sebagai mik untuk mereka menyanyi.

"Kenapa jadi didangdutin sih nadanya?" kesal Geovano lantas mendelik menatap Ganesha.

"Iya! Kan ceritanya bukan lagu dangdut, Bangsat!" Raga yang sedang memegang gitar ikut-ikutan kesal kepada Ganesha.

"Perusak lo mah, Nesh!" timpal Aksa.

Ganesha yang dimarahi hanya menampilkan deretan giginya yang rapi. "Oh lagi mau ngegalau ya?" ucap Ganesha.

"Lelet," sahut Alzevin dengan nada bicara dan tatapannya yang datar.

So, hari ini kelas XI IPS 3 dan XI IPS 4 memang sedang jamkos secara bersamaan.

Kebanyakan kaum laki-laki, mereka memilih ngerusuh di luar kelas daripada berdiam diri dan ikut ghibah dengan kaum perempuan.

Sama halnya dengan anak Asgar, mereka memilih memanfaatkan waktunya dengan mengadakan konser dadakan di luar kelas. Minus Ray yang berbeda jurusan dengan mereka.

Dengan modal botol bekas dan gitar, mereka mendadak menjadi boyband.

Geovano dan Ganesha bagian menyanyi, dua buah botol minum bekas berhasil dijadikan mik.

Raga dengan kemampuannya memainkan gitar, mulai memetik satu persatu senar menjadi sebuah nada indah.

Si Kulkas Alzetan dan Si Mulut Pedas Aksa, mereka memainkan botol minum bekas yang dimasukkan sedikit beras yang diambil Ardhito di warung Bi Kokom.

Jangan lupakan muka datar mereka! Bahkan disaat-saat hiburan seperti ini, mereka masih sempat-sempatnya menampilkan muka datar.

Dengan membawakan lagu Kangen-Dewa19, mereka mampu menjadi pusat perhatian para gadis yang lewat.

"Ulang! Ulang!" tegas Raga ingin mengulang lagu yang akan mereka nyanyikan.

Oke, suara gitar dan suara botol bekas yang dimasukkan beras itu kini dimainkan.

Jreng ...

Srek,

Srek,

Srek,

"Semua kata rindumu semakin membuatku--"