Happy Reading :) .....................
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Selesai resepsi, pasangan baru ini memilih untuk langsung beristirahat dikamar mereka. Keduanya saling canggung karena berada disatu kamar yang sama.
"Hem... kamu mau mandi?" tanya Tatha. Bisma yang tadinya duduk termenung ditepi tempat tidur langsung menoleh menatap Tatha.
"Boleh deh" Bisma berdiri dari duduknya.
"Mau aku siapkan air hangatnya?" Tatha. Bisma menghentikan langkahnya tepat didepan Tatha.
"Dengan pakaian seperti ini? Kamu yakin bisa menyiapkannya?" Bisma menatap Tatha yang masih menggunakan baju pernikahannya. Tatha menyengir.
"Iya juga ya" Tatha. Bisma menggeleng kecil. Bisma menatap Tatha yang sedikit kesusahan membuka seleting pada bagian belakang bajunya.
"Perlu aku bantu?" Bisma. Tatha terdiam dan menatap Bisma.
"Tapi..." Tatha berfikir terlalu jauh. Dia takut Bisma melakukan sesuatu yang tidak diinginkannya. Karena jika seleting itu dibuka, maka akan terlihatlah bagian punggung Tatha yang tidak mengenakan apa-apa.
"Aku kan suami kamu sekarang" Bisma. Tatha menghela nafas saat menyadari kenyataan itu.
"Maaf ya bis, tapi aku masih belum siap" Tatha. Bisma mengernyitkan dahinya.
"Belum siap? Belum siap apa?" Bisma.
"Ya belum siap untuk..." Tatha menatap Bisma. Sesaat kemudian Bisma sadar. Dia tertawa kecil. Bisma mendekati Tatha yang berdiri didepan kaca rias dikamar mereka. Bisma berdiri tepat dibelakang Tatha.
"Kita ini memang suami-istri, tapi aku faham batasan-batasan yang ada saat ini. Apalagi dengan status kita yang seperti ini. Lagian, aku belum memikirkan hal yang lebih. Hanya saja, sebagai pasangan suami istri, yang tidak bisa aku dan kamu hindari adalah tidur disatu ruangan yang sama, dan disatu tempat tidur yang sama. Selebihnya, kita bisa urus diri kita masing-masing. Tapi kalau kamu butuh bantuan aku, jangan segan untuk minta tolong sama aku" Bisma membukakan seleting pada baju Tatha. Tatha menatap pantulan diri Bisma dari kaca didepannya. Bisma menatap Tatha di cermin dan tersenyum.
"Terimakasih" Tatha. Bisma mengangguk. Dia menatap sekilas punggung Tatha yang putih dan mulus. Bisma menelan salivanya. Tapi Bisma memilih untuk melanjutkan langkahnya dan memasuki kamar mandi. Tatha menatapnya dan tersenyum.
***
Dicky menatap istrinya yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dicky tersenyum dan menggoda istrinya itu dengan mengedipkan sebelah matanya. Andin tertawa kecil dan segera menaiki tempat tidur. Andin langsung memeluk Dicky dan bermanja pada Dicky diatas tempat tidurnya.
"Boleh malam ini?" tanya Dicky. Andin mengangguk dan menatap Dicky.
"Tapi ada syaratnya ya?" Andin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You 'Cuma Kamu Satu-satunya Bagi ku'
FanfictionBisma Karisma, anak tunggal keluarga Karisma. Memiliki wajah yang tampan, dan karir yang cemerlang, tapi punya masalah dengan urusan percintaan. Kisah kelamnya di masa lalu, membuat Bisma tak lagi mau mengenal cinta, sampai akhirnya, perjodohan menj...