"Only You" #part27

169 17 0
                                    

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Bisma mengusap tangan Tatha yang melingkar diperutnya. Tatha masih nyaman bersandar pada punggung Bisma.

"Kalau kita tidak bisa kembali ke jalan yang lama, jangan takut, kita mulai lagi dengan jalan yang baru. Aku janji, aku gak akan tinggalin kamu" ujar Bisma.

"Janji?" tanya Tatha. Bisma mengangguk. Dia melepaskan pelukan Tatha dan membalik badannya. Bisma mengukup kedua pipi Tatha.

"Bulan dan bintang yang jadi saksinya. Aku janji akan berikan apapun demi kebahagiaan kamu, aku akan lakukan apapun demi hidup kamu. Aku janji" ujar Bisma. Tatha terdiam dan terbuai oleh mata indah Bisma. Bisma memiringkan kepalanya dan mengecup bibir Tatha.

Tatha awalnya terkejut dengan tindakan Bisma. Tatha masih diam dan membiarkan Bisma mengecup bibirnya. Perlahan Tatha mendorong tubuh Bisma untuk menjauh darinya. Bisma menatap Tatha.

"Aauuu..." Tatha memegangi kepalanya. Bisma menghampiri Tatha.

"Tatha... Kamu kenapa?" tanya Bisma. Tatha masih terus kesakitan, dia memegangi kepalanya. Bayangan demi bayangan dilihat Tatha. Samar, tidak jelas, tapi Tatha bisa lihat bayangan itu saling berciuman seperti yang dilakukan Bisma padanya.

"Sakitt... Bisma kepala aku sakit" keluh Tatha. Bisma mulai panik.

"Papaaaa... Mamaaa..." teriak Bisma. Bisma tidak tau apa yang harus dia lakukan saat ini selain mendekap tubuh Tatha yang menangis kesakitan.

"Bisma sakit..." teriak Tatha. Bisma panik dan mengangkat tubuh Tatha lalu membaringkan Tatha di atas tempat tidurnya.

"Bismaa..." seseorang mengetuk pintu kamar Bisma.

"Masuk aja, pintunya gak di kunci ma" jawab Bisma.

Terlihat tante Dian, tante Ratih, om Anton dan om Darma masuk ke dalam kamar Bisma dan Tatha. Tante Ratih langsung menghampiri Tatha.

"Apa yang terjadi Bisma?" tanya tante Ratih panik.

"Bisma gak tau ma, tiba-tiba Tatha kesakitan" jawab Bisma.

"Anton, hubungi dokter" ujar om Darma. Om Anton mengangguk.

"Bisma, dimana obat Tatha, minumkan sekarang" tante Dian.

"Obat! Iya obat! Dimana obatnya?" ujar Bisma dan membuka setiap laci nakas.

"Jangan panik. Yang tenang dulu" om Darma menepuk pelan bahu Bisma. Bisma menatap om Darma dan menghela nafas.

"Bisma gak bisa kontrol pa, Tatha tiba-tiba kesakitan, jadi Bisma langsung ikutan panik" Bisma.

"Papa mengerti" ujar om Darma. Bisma kembali mencari obat Tatha.

"Ma, ini obatnya" ujar Bisma setelah mendapatkan obat Tatha. Tante Dian duduk di sebelah Tatha dan meraih air mineral yang ada di nakas.

"Minum dulu sayang obatnya" ujar tante Dian.

"Aaaauuu... Sakit..." tangis Tatha. Tante Ratih masih terus mencoba menenangkan Tatha. Sementara tante Dian berusaha meminumkan obat pada Tatha.

"Jangan khawatir, mungkin Tatha mengingat sesuatu kejadian tadi. Makanya tiba-tiba kesakitan begini" om Darma. Bisma mengangguk kecil dan menatap mama serta mama mertuanya menenangkan Tatha. Bisma banyak menghela nafas berat.

"Apa karena ciuman tadi?" fikir Bisma.

***

Setelah melihat hasil dari tes pack. Dicky dan Andin menjadi sangat gembira. Karena dari dua tes pack yang di gunakan Andin, keduanya menunjukkan garis dua yang berarti Andin positif mengandung, walau garis pada tes pack masih samar-samar.

Only You 'Cuma Kamu Satu-satunya Bagi ku'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang