"Only You" #part17

132 19 0
                                    

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Bisma membangunkan Tatha saat montir datang. Hujan juga sudah mulai mereda. Tatha menggeliat dan terbangun. Tatha menatap Bisma.

"Kita keluar dulu yuk, biar montirnya bisa gantiin ban mobil aku" Bisma. Tatha mengangguk kecil. Sepertinya wanita hamil itu masih sedikit mengantuk.

"Bisma, ini masih gerimis" ujar Tatha. Bisma mengangguk.

"Kita berteduh dulu di halte tadi. Ayo" Bisma. Tata mengangguk dan ikut berlari kecil dengan Bisma menuju halte bus sebelumnya. Tatha menatap kucing kecil yang tadi di selamatkannya. Tatha tertawa kecil dan menghampiri kucing kecil itu.

"Bisma lihat deh, dia tidur" ujar Tatha. Bisma ikut melihatnya dan tersenyum.

"Kucing memang lucu banget ya" Bisma. Tatha mengangguk.

"Boleh aku bawa pulang?" Tatha. Bisma mengernyitkan dahinya.

"Untuk apa? Ini cuma kucing biasa. Kalau mau pelihara kucing, nanti aku belikan yang anggora" Bisma. Tatha menggeleng.

"Aku mau yang ini. Dia lucu, apalagi dia kan sendiri" Tatha.

"Gak mungkin dia sendiri tha, dia pasti cuma terpisah dari induknya" Bisma.

"Kamu gak suka kucing?" Tatha menatap Bisma.

"Bukan aku gak suka, tapi ini kan kucing liar" Bisma. Tatha mendengus kesal.

Tatha tampak BT dan duduk di bangku halte. Bisma menghela nafas dan duduk disebelah Tatha.

"Lucu ya, kamu yang sekarang mudah banget marah, merajuk dan ngambekan. Padahal dulukan kamu wanita yang tegar, tangguh, kuat dan gak manja" Bisma. Tatha menatap Bisma.

"Kamu nyindir aku?" Tatha.

"Aku gak nyindir, aku cuma ngerasa lucu, ternyata perempuan tegar kayak kamu bisa juga sifatnya berubah kalau lagi hamil" Bisma.

"Memangnya aku power ranger bisa berubah" Tatha. Bisma tertawa kecil.

"Aku sudah mulai mencobanya dari kemarin, dan malam tadi, aku tidur dengan nyenyak, tanpa memimpikan Maya" Bisma. Tatha terdiam dan menatap Bisma. "Biasanya, setiap pagi, aku terbangun karena Maya menjauh dan hilang dari hadapan aku. Tapi tadi pagi, aku terbangun karena jam alaram berbunyi. Aku baru sadar, kalau malam kemarin, aku tidak mimpi tentang Maya lagi" Bisma. Tatha menggenggam tangan Bisma.

"Jujur aku senang dengarnya. Tapi aku gak mau kamu sampai memaksakan diri. Perlahan tapi pasti, aku yakin kamu bisa. Demi anak kita" Tatha meletakkan tangan Bisma diperutnya. Bisma menatapnya dan tersenyum.

"Ya, demi anak kita" lirih Bisma. Tatha bersandar dibahu Bisma. Bisma membiarkan wanita hamil itu bersandar padanya. Tangan Bisma menggenggam erat telapak tangan Tatha.

***

Bulan berlalu dengan begitu cepat. Kini kandungan Tatha sudah menginjak usia 5 bulan. Tatha memang sudah mulai cuti dan tidak masuk kerja lagi sejak kejadian waktu itu. Tapi dia sesekali membantu Bisma yang membawa pulang pekerjaannya. Karena sekarang, Bisma harus bekerja di dua perusahaan. Perusahaannya sendiri, dan perusahaan Tatha.

"Omset bulan ini meningkat sejak kamu yang tangani perusahaan aku" Tatha tersenyum pada Bisma. Bisma yang setengah berbaring diatas tempat tidur tersenyum kecil.

"Itu juga karena kerja keras karyawan-karyawan kamu kan?" Bisma. Tatha mengangguk.

"Rasanya jadi rindu ke kantor" Tatha menatap laporan keuangan perusahaannya yang dibawa pulang Bisma.

Only You 'Cuma Kamu Satu-satunya Bagi ku'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang