"Only You" #part28

155 22 0
                                    


Happy Reading :) .....................

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Bisma keluar dari ruang rapat dengan buru-buru. Rafael dan Reza menghampirinya.

"Bro... Buru-buru banget? Mau kemana? Ngopi dulu sih" ujar Reza.

"Sorry za, gue gak ikut dulu ya? Kalian berdua aja" Bisma.

"Mau kemana buru-buru gitu?" Rafael.

"Tatha nungguin gue di mobil" Bisma tersenyum.

"Di mobil? Kok gak di ruangan lo aja?" Reza.

"Dia ngerasa gak nyaman karena di lihatin sama karyawan yang lain" Bisma.

"Oh iya, kita lupa kasih tau mereka kalau istri lo gak apa-apa dan udah baikan. Mungkin mereka cuma heran aja Tatha tiba-tiba ikut lo ke kantor, karena berita tentang Tatha yang kecelakaan dan keguguran juga udah tersebar, gue juga gak tau mereka bisa dapat berita dari mana?" Rafael.

"Iya gak usah di fikirin lah. Gue minta tolong aja, kalian kasih kabar kalau Tatha udah baik-baik aja. Jadi kalau dia ke sini lagi nanti, tolong bersikap biasa, jangan perhatiin dia terus, dia masih belum bisa nyaman sama tatapan orang banyak" Bisma.

"Dari dulu Tatha memang perasa ya? Dulu juga dia pernah gak ngantor gara-gara kejadian sama Lidia waktu itu" Reza. Bisma menghentikan langkahnya.

"Za, jangan bahas nama dia lagi. Gue masih gak bisa terima sama apa yang udah di lakuin Lidia ke Tatha. Sampai sekarang bahkan dia masih belum tertangkap juga. Gue gak mau Tatha terluka lagi karena dia. Gue minta tolong za" Bisma menatap Reza. Reza menghela nafas.

"Sorry bis. Iya, gue gak akan bahas Lidia lagi di depan lo atau Tatha" Reza. Bisma tersenyum dan mengangguk.

"Thanks za" Bisma menatap Reza. "Gue andalin lo untuk bicara ke semua karyawan raf" Bisma menatap Rafael. Rafael mengangguk.

"Gue akan lakukan yang terbaik untuk lo" Rafael. Bisma mengangguk.

"Ya udah, gue duluan ya? Gue takut dia udah bosan nunggu di mobil" Bisma.

"Titip salam sama Tatha ya" Rafael. Bisma mengangguk mantap.

 Bisma mengangguk mantap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Aku mau yang ini, mau yang ini, yang ini sama yang ini" Andin sedang berbelanja dengan Dicky. Dia mengambil semua buahan segar yang di inginkannya.

"Udah ah, ayok cari yang lain" ujar Dicky yang mendorong troli belanjaan.

"Mau anggur?" Andin menunjukkannya pada Dicky.

"Weitsss... Jangan dekat-dekat. Aku teriak ni" ujar Dicky yang memang sejak dulu takut dengan buah-buahan. Andin tertawa.

"Apa banget deh, sama buah aja takut" Andin.

Only You 'Cuma Kamu Satu-satunya Bagi ku'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang