"Only You" #part10

158 20 0
                                    

Happy Reading :) .....................

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Tante Ratih mulai gelisah saat tau kalau putrinya mengalami perdarahan. Tante Ratih terus menyuruh putrinya itu untuk tetap tenang dan tidak banyak bergerak.

"Ma, sakit banget" keluh Tatha. Dia masih bersandar pada bahu Bisma dan menggenggam erat tangan Bisma.

"Iya sayang, kamu yang kuat ya" tante Ratih mengusap kepala Tatha.

"Sakit...." Tatha mulai menangis.

"Sabar sayang" tante Ratih mengusap kepala Tatha.

Genggaman Tatha memang sangat kuat. Tapi Bisma tetap membalas genggaman tangan Tatha. Sesekali dia mengecup pucuk kepala Tatha yang bersandar dibahunya. Ntahlah karena apa.

"Maya, apa yang akan terjadi dengan anak ku? Apa Tuhan akan mengambilnya?" batin Bisma. Bisma menghela nafas berkali-kali. Bisma sesekali memejamkan kedua matanya. Tangannya masih setia menggenggam tangan Tatha.

***

"Tumben banget Bisma belum datang. Udah jam 8 begini" Rafael berdiri di depan ruangan Bisma. Rafael dan Reza baru saja mengecek ruangan Bisma, dan ternyata kosong.

"Pak Bisma gak ngasih kabar apa-apa gitu ra?" tanya Reza pada Mira, sekertaris Bisma.

"Gak ada pak. Bahkan saya gak bisa hubungi nomor handphone pak Bisma. Ditelfon kerumahnya katanya pak Bisma lagi dirumah ibu mertuanya" Mira.

"Ibu mertua? Berarti Bisma di rumah mamanya Tatha dong raf?" Reza.

"Sepertinya sih gitu. Ya sudah. Berarti dia ada urusan dengan keluarga Tatha. Kita gak bisa ikut campur juga kan?" Rafael. Reza mengangguk.

"Terima kasih informasinya cantik" ujar Reza menggoda Mira. Mira tersipu malu.

"Sama-sama pak" ujar Mira.

"Modus lo" Rafael menggeleng dan meninggalkan Reza. Reza tertawa kecil dan mengejar Rafael. Mira tertawa kecil mendapat kedipan mata dari Reza.

***

Setelah ditangani dokter, Tatha akhirnya di pindahkan keruang rawat dan harus menjalani rawat inap dirumah sakit. Wajah cantik Tatha terlihat pucat. Dengan selang infuse terpasang di tangan kirinya. Bisma duduk disebelah kanan Tatha. Dia menatap wajah Tatha yang pucat. Bisma menghela nafas.

"Untunglah kalian berdua baik-baik saja" lirih Bisma. Matanya menatap perut Tatha yang di dalamnya sedang tumbuh dan berkembang calon anak mereka.

"Bisma..." tante Ratih masuk kedalam ruangan Tatha dan menghampiri Bisma. Bisma menoleh dan tersenyum.

"Mama. Maaf udah ngerepotin mama, harusnya aku yang urus administrasinya" Bisma.

"Sudahlah tidak apa-apa. Tatha lebih butuh kamu sekarang" tante Ratih. Bisma mengangguk kecil. Tante Ratih menatap putrinya yang masih tidak sadarkan diri.

"Ma, mama sudah makan? Mau Bisma belikan makanan?" Bisma. tante Ratih menggeleng kecil.

"Mama belum lapar. Lagian, mama juga akan keluar sebentar. Papa Anton sebentar lagi sampai, mama mau tunggu dia di depan. Jadi, mama titip Tatha ya?" tante Ratih.

"Iya ma. Biar Bisma yang jagain Tatha" Bisma.

"Mama..." suara parau Tatha terdengar memanggil tante Ratih. Bisma dan tante Ratih menoleh melihat Tatha yang baru saja sadarkan diri.

"Tatha, kamu udah sadar nak?" tante Ratih tersenyum dan menghampiri Tatha.

"Ma, kenapa sama Tatha? Apa kata dokternya?" Tatha. Tante Ratih mengusap kepala Tatha.

Only You 'Cuma Kamu Satu-satunya Bagi ku'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang