- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Elsa keluar dari kantor dan menghampiri mobil Bisma yang terparkir didepan pintu masuk kantor Tatha.
"Ini pak, yang harus di tanda tangani oleh bu Tatha" Elsa memberikan beberapa map pada Bisma. Bisma membuka kaca mobilnya.
"Masuk aja" Bisma. Elsa mengangguk dan membuka pintu mobil belakang Bisma. Elsa tersenyum saat melihat Tatha duduk di sebelah Bisma.
"Ada ibu Tatha. Apa kabar bu?" Elsa. Tatha tersenyum.
"Baik kok sa" Tatha. Elsa tersenyum. Bisma memberi beberapa map yang di berikan Elsa padanya. Tatha menanda tangani semua yang perlu di tanda tanganinya.
"Kenapa ibu tidak masuk saja?" Elsa. Bisma menatap Tatha.
"Saya gak mau lagi masuk kekantor sa, saya malu" Tatha. Bisma menghela nafas.
"Ini kantor kamu, punya kamu. Apa yang kamu maluin? Kamu bos nya disini" Bisma menyantuh pucuk kepala Tatha. Tatha menatap Bisma.
"Aku akan bilang sama papa, kalau aku udah gak mau urus kantor ini lagi" Tatha. Bisma menggeleng kecil.
"Tatha, kantor ini berkembang sejak kamu jadi direktur utama disini, kantor ini bisa sebesar ini berkat kerja keras kamu. Kamu jangan mundur seperti ini" Bisma.
"Tapi semua karyawan aku udah tau bis. Kalau kita menikah bukan karena saling suka. Tapi karena perjodohan. Aku gak bisa lihat mereka berbisik membicarakan aku. Aku gak mau jadi topik perbincangan karyawan aku" Tatha tertunduk.
"Bu, tidak ada yang menganggap seperti itu. Kami semua sayang sama bu Tatha. Bahkan teman-teman menanyakan kondisi ibu saat ini. Mereka bahkan menginginkan agar ibu untuk kerja dan bersikap biasa aja seperti tidak terjadi apapun disini" Elsa.
"Kamu mau aku yang memecat mereka semua yang berfikiran buruk tentang kamu?" Bisma. Tatha menatap Bisma dan menggeleng.
"Mereka semua karyawan aku, yang membantu aku dari awal untuk mengembangkan perusahaan ini. Mereka beranggapan apapun tentang aku, itu hak mereka. Aku saja yang ngalah untuk tidak lagi mendengarkan dan melihat mereka dengan tidak lagi mengurus kantor ini. Aku gak mau mereka di pecat hanya karena kekuasaan aku, bukan karena kesalahan mereka. Mereka bekerja juga untuk mendapatkan uang demi biaya hidup. Aku gak bisa sembarang memecat karyawan aku bis" Tatha. Bisma tersenyum.
"Bahkan setan pun gak percaya kalau kamu itu wanita jahat" Bisma. Elsa tersenyum dan mengangguk menyetujui ucapan Bisma. Tatha menatap Bisma.
"Bu, kembali ya?" Elsa. Tatha menatap Elsa.
"Dia pasti kembali sa, tapi dia akan istirahat dulu di rumah untuk beberapa waktu, sampai kondisi kesehatan dan kandungannya membaik. Tatha akan kembali lagi kekantor ini" Bisma. Tatha menatap Bisma. Bisma tersenyum dan mengangguk.
"Saya akan tunggu bu" Elsa. Tatha tersenyum dan mengangguk.
"Oke, ini yang terakhir" Bisma. Tatha tersenyum dan menerima map yang sudah dibaca Bisma isinya sebelum di tanda tangani oleh Tatha.
"Terimakasih bu Tatha, pak Bisma. Saya permisi" Elsa. Tatha dan Bisma mengangguk. Elsa keluar dari mobil Bisma dan masuk kedalam kantor.
"Jadi mau makan rujak serut?" Bisma.
"Iya" Tatha. Bisma tersenyum dan menjalankan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You 'Cuma Kamu Satu-satunya Bagi ku'
FanfictionBisma Karisma, anak tunggal keluarga Karisma. Memiliki wajah yang tampan, dan karir yang cemerlang, tapi punya masalah dengan urusan percintaan. Kisah kelamnya di masa lalu, membuat Bisma tak lagi mau mengenal cinta, sampai akhirnya, perjodohan menj...