- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
"Iya, bahkan dia baru keluar dari rumah sakit satu minggu yang lalu" Bisma.
"Ya ampun bu, saya sampai tidak tau kalau ibu sedang hamil. Pantesan aja waktu ibu masuk setelah libur, kok malah kondisi ibu sering muntah-muntah, saya fikir karena sakit dan ibu masih belum sehat sekali tapi memaksakan kerja. Saya gak kefikiran kalau ibu sedang hamil" Elsa. Tatha tersenyum kecil.
"Jadi kamu sering muntah-muntah selama ngantor beberapa hari ini?" Bisma.
"Wajarkan? Aku kan sedang hamil muda" Tatha. Bisma tampak berfikir.
"Iya pak Bisma, muntah-muntah di masa ke hamilan muda memang wajar kok. Kakak saya yang sudah punya anak, dulu waktu hamil muda, muntah-muntah nya lebih parah dari bu Tatha. Dia sampai lesu dan gak bisa berdiri dari tempat tidur. Setiap mencium aroma yang menyengat, dia pasti muntah" Elsa. Bisma mengangguk kecil.
"Ya sudah, bicara tentang kehamilannya nanti saja ya. Elsa, saya minta kamu antarkan berkas-berkas untuk rapat nanti. Saya tunggu didalam" Tatha. Elsa mengangguk.
"Baik bu" Elsa. Tatha dan Bisma masuk ke dalam ruangan Tatha.
Tatha duduk dikursinya. Sedangkan Bisma? Dia langsung membuka jasnya dan berbaring di sofa ruangan kerja Tatha. Tatha menatapnya dan tersenyum kecil.
"Mau aku buatkan yang hangat-hangat?" Tatha. Bisma menatap Tatha.
"Gak perlu. Aku sebenarnya masih ngantuk banget karena semalam aku bergadang. Jadi aku mau tidur aja sebenar" Bisma.
"Ya udah, kalau kamu kedinginan, suhu AC nya aku kecilin deh" Tatha.
"Gak perlu, ini udah pas kok suhunya" Bisma. Tatha mengangguk.
"Permisi! Bu, saya Elsa" Elsa mengetuk pintu ruangan Tatha.
"Iya, masuk saja" Tatha. Elsa membuka pintu dan masuk keruangan Tatha.
"Bu, ini berkas-berkasnya" Elsa. Tatha meraihnya dan tersenyum.
"Oke, terimakasih ya" Tatha. Elsa mengangguk.
"Mau saya bawakan selimut bu untuk pak Bisma?" tanya Elsa berbisik pada Tatha.
"Memangnya ada?" Tatha.
"Ada bu, tapi memang jarang banget dipakai. Belinya waktu ibu sering lembur. itu loh bu, ibu pernah pakai sekali, waktu belum menikah, pas ibu lembur dan pulang samapi jam 4 subuh. Saya yang belikan selimutnya" Elsa.
"Oh iya saya ingat. Padahal saya suruh kamu bawa pulang" Tatha. Elsa tertawa kecil.
"Saya sengaja bu, soalnya suka kasihan sama ibu, ibu kalau kerja lembur suka ketiduran di sini. Jadi sering saya selimuti, biar ibu gak ke dinginan" Elsa.
"Pantesan kalau saya kebangun kok selalu di selimutin. Makasih lo sa" Tatha. Elsa mengangguk. "Jadi mau saya ambilkan selimutnya bu? Untuk pak Bisma" Elsa melirik Bisma yang tidur diatas sofa. Tatha menghela nafas.
"Selimutnya sudah pernah dicuci? Soalnya Bisma sensitive banget sama debu" Tatha.
"Sudah bu, 2 minggu yang lalu saya laundry dan belum dipakai lagi sampai sekarang, jadi dijamin bersih bu, masih di bungkus pakai plastik dari laundry nya kok bu" Elsa.
"Ya sudah, boleh deh" Tatha. Elsa mengangguk dan keluar dari ruangan Tatha.
Tatha menatap Bisma sekilas. Dia tersenyum kecil. Sepertinya suaminya itu benar-benar mengantuk, karena hanya dalam beberapa detik saja, Bisma terlihat sudah tertidur dengan nyenyak sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You 'Cuma Kamu Satu-satunya Bagi ku'
FanfictionBisma Karisma, anak tunggal keluarga Karisma. Memiliki wajah yang tampan, dan karir yang cemerlang, tapi punya masalah dengan urusan percintaan. Kisah kelamnya di masa lalu, membuat Bisma tak lagi mau mengenal cinta, sampai akhirnya, perjodohan menj...