"Only You" #part7

185 19 5
                                    

Happy Reading guys :) .....................

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Andin sedang menunggu Dicky pulang. Hari ini Dicky memang lembur dan pulang larut. Walau sudah Dicky beri tahu, Andin tetap cemas dan menunggu Dicky diruang tengah rumahnya. Matanya tak lepas menatap pintu utama. Suara mobil Dicky memasuki garasi rumah terdengar oleh Andin. Andin berlari kecil untuk membukakan pintu utama. Dicky keluar dari garasi dan menatap Andin yang berdiri tersenyum menantinya. Dicky menghampiri Andin.

"Sayang kamu kok belum tidur?" Dicky. Andin menggeleng.

"Aku cemas kalau kamu belum sampai rumah. Gimana mau tidur?" Andin. Dicky tersenyum dan mengecup dahi Andin.

"Aku kan sudah bilang kalau aku lembur. Harusnya kamu gak perlu cemas lagi. Lain kali, kalau aku pulang malam lagi, kamu tidur aja duluan ya? Aku gak akan kenapa-kenapa kok sayang. Paginya waktu kamu bangun, aku pasti sudah ada disebelah kamu" Dicky. Andin tersenyum.

"Tapi aku gak biasa tidur tanpa kamu" Andin.

"Sebelum menikah jugakan kamu tidurnya sendiri" Dicky.

"Tapi sekarang udah terbiasa tidur sama kamu" Andin. Dicky tertawa kecil.

"Oke deh oke, ayo kita masuk. Kamu pasti udah ngantuk" Dicky.

"Kamu mau mandi dulu?" tanya Andin saat mereka berjalan memasuki rumah.

"Boleh deh, badan aku rasanya lengket semua" Dicky. Andin tertawa kecil.

"Aku siapkan airnya ya" Andin. Dicky mengangguk.

***

Bisma menatap Tatha yang makan dengan sangat lahap. Mungkin Tatha kelaparan karena memang dia belum makan sejak siang tadi. Bisma sedikit menyunggingkan senyuman.

"Pelan-pelan aja. Aku juga gak lagi buru-buru kok" Bisma. Tatha menatap Bisma dan tersenyum kecil. Tatha menatap makanan milik Bisma.

"Loh, kok kamu malah belum makan bis? Katanya tadi kamu lapar banget" Tatha. Bisma menghela nafas dan tersenyum.

"Lihat kamu makan aja aku udah kenyang" Bisma.

"Ya ampun, kamu ilfil ya lihat aku kayak gini?" Tatha.

"Bukan itu maksud aku, kamu jangan salah faham dulu" Bisma.

"Terus?" Tatha terlihat memanyunkan bibirnya.

"Ya, kamu gak biasa-biasanya makan sampai lahap begini, biasanya juga aku lihat kamu itu makannya pelan dan santai, jadi wajar dong kalau kamu tiba-tiba lahap begini aku jadi senang lihatnya" Bisma. Tatha tersipu malu.

"Habisnya aku belum makan dari siang. Perut aku jadi laper banget. Biasanya kalau aku lembur, pulang-pulang juga makannya kayak gini, bahkan bisa lebih banyak porsinya, soalnya mama selalu masakin aku dan nyuruh aku habisin makanan yang mama masak" Tatha.

"Sekarang beda dong ya rasanya?" Bisma.

"Beda? Apanya?" Tatha.

"Iya, biasanyakan kalau lembur terus pulang kerja ada mama yang nungguin. Kalau sekarang, udah gak ada mama lagi yang nungguin dirumah, kan udah pisah rumah dari mama. Pasti kamu ngerasa ada yang beda ya?" Bisma. Tatha tertawa kecil.

"Awalnya sih iya. Tapi sekarang udah gak kok. Udah sadar aja, posisinya udah gak cuma jadi anak saja. Sekarang juga sudah jadi istri" Tatha. Bisma menatap Tatha dan tersenyum.

"Aku masih jauh banget dari kata sempurna, jangankan sempurna, jadi suami yang baik aja aku masih belum. Kalau mama kamu sampai tau kalau aku masih belum bisa bahagiain anaknya, dia pasti kecewa banget sama aku" Bisma. Tatha menatap Bisma dan menggeleng.

Only You 'Cuma Kamu Satu-satunya Bagi ku'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang