Bisma Karisma, anak tunggal keluarga Karisma. Memiliki wajah yang tampan, dan karir yang cemerlang, tapi punya masalah dengan urusan percintaan. Kisah kelamnya di masa lalu, membuat Bisma tak lagi mau mengenal cinta, sampai akhirnya, perjodohan menj...
Setelah sampai dirumah. Bisma langsung mengganti pakaiannya. Dia juga menyiapkan beberapa berkas yang harus dia bawa dari ruang kerja dirumahnya.
"Apa? Rapat? Mendadak sekali? Apa gak bisa di undur sa? Saya jam 10 juga ada rapat di kantor saya" Bisma sepertinya dapat pemberitahuan mendadak.
Bisma tampak frustasi. Tatha menghampiri Bisma dan tersenyum kecil.
"Aku saja yang pimpin rapatnya" Tatha. Bisma terdiam dan menatap Tatha. "Itu Elsa ya?" Tatha. Bisma mengangguk kecil.
"Kamu yakin?" Bisma. Tatha menghela nafas dan mengangguk.
"Kamu yang bilang kalau aku gak boleh terus-terusan nutup diri seperti ini. Itu kantor aku, aku bosnya, aku yang punya perusahaan itu, jadi aku gak bisa terus-terusan terpuruk hanya karena masalah tiga bulan yang lalu" Tatha. Bisma tersenyum.
"Ya, itu yang seharusnya" Bisma. Tatha ikut tersenyum. Dia berjalan menuju lemari dan mengambil pakaian kerjanya. Tatha menatapnya dan menghela nafas dalam.
"Rasanya seperti akan menghadapi ujian nasional" lirih Tatha.
"Jangan takut, aku akan usahakan agar rapat bisa cepat selesai, dan aku akan segera jemput kamu setelah rapat kamu juga selesai" Bisma berbisik ditelinga Tatha. Badan Bisma tepat berada dibelakang badan Tatha. Tatha menelan salivanya.
"I... Iya bis" jawab Tatha sedikit gugup. Bisma tersenyum.
"Kalau gitu, aku tunggu kamu dimobil. Aku mau ambil berkas-berkas aku diruang kerja. Kamu ganti pakaian ya?" Bisma. Tatha mengangguk. Bisma tersenyum sebelum meninggalkan kamar.
"Dia selalu saja tersenyum" lirih Tatha dan masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Dicky tersenyum saat Andin memberikan secangkir kopi untuknya. Dicky mengecup dahi Andin yang duduk disebelahnya.
"Kamu gak kerja?" tanya Andin.
"Aku kerja, tapi aku gak ada kegiatan gak ada yang harus aku kerjain pagi ini. Tapi selesai jam makan siang, aku ada rapat penting di kantor" Dicky.
"Kalau gitu, ayo kita pulang" Andin. Dicky tertawa kecil.
"Kamu udah gak betah sejak Tatha pulang kan?" Dicky. Andin mengangguk.
"Apalagi ada anak om Anton, kak Rangga itu. Ih, mukanya ngeselin banget. Gak bersahabat" Andin. Dicky merangkul istrinya.
"Kamu sih gak mau mulai berhubungan baik sama dia. Kan dia memang sifatnya gitu. Coba deh dekatin" Dicky.
"Males ah, nanti aku di jutekin lagi" Andin. Dicky tertawa.
"Ya udah, kita pulang yuk. Mama kamu masih disini?" Dicky. Andin mengangguk.
"Katanya mama mau nginap beberapa hari lagi disini, soalnya kan ada tante Luna sama tante Mega. Kalau mama pulang, yang ada tante Ratih pasti disewotin tiap hari. Jadi mama mau nginap sampai tante Luna dan tante Mega juga pulang kerumahnya masing-masing" Andin.