"Only You" #part3

166 21 9
                                    

Happy Reading :)  .....................

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

"Istri?" Lidia menatap Bisma. Bisma tersenyum dan mengangguk. Dia menarik pelan pergelangan tangan Tatha dan membawa Tatha berdiri disebelahnya.

"Kamu minta maaf lagi sama Lidia" ujar Bisma dengan nada lembut. Tatha mengangguk dan menundukkan kepalanya.

"Saya benar-benar minta maaf. Saya tadi terburu-buru" ujar Tatha. Lidia yang masih terkejut dengan kenyataan kalau wanita dihadapannya saat ini adalah istri Bisma, langsung menganggukkan kepalanya.

"Terimakasih sudah mau memaafkan Tatha" Bisma. Lidia kembali mengangguk.

"Aku buru-buru karena sudah terlambat 2 jam 30 menit" ujar Tatha saat Bisma menatapnya. Bisma tersenyum dan mengangguk.

"Masuk ruangan aku, nanti aku susul" Bisma. Tatha menurut dan meninggalkan Bisma dengan Lidia. Lidia menatap Bisma.

"Sejak kapan?" tanya Lidia. Bisma menatap Lidia dan tersenyum.

"Kemarin. Maaf karena undangannya gak sampai. Soalnya aku bingung harus undang siapa aja. Karena kamu di luar negeri, ya aku fikir gak bakalan juga kamu datang, makanya gak aku kasih tau. Sorry ya" ujar Bisma.

"Bis, lo kan tau gue suka sama lo" Lidia. Bisma terdiam sejenak, sebelum dia tersenyum kecil.

"Maaf li, Tatha adalah perempuan pilihan orang tua gue. Lagian lo kan tau, gue gak tertarik untuk berumah tangga. Tapi gue bisa apa? Gue ini anak tunggal, dan gue harus menikah lalu memiliki anak, agar keluarga Karisma memiliki keturunan" Bisma.

"Tapi selama ini gue yang nungguin lo. Gue sampai gak berhubungan dengan orang lain, agar nantinya, saat lo butuh seorang pendamping, gue siap menerimanya dan tidak sedang terikat hubungan dengan laki-laki lain" Lidia. Bisma menghela nafas.

"Kalau gue bisa, mungkin gue juga akan lakukan itu. Seandainya mama dan papa gue cuma menuntut untuk gue segera berumah tangga, mungkin gue juga akan langsung hubungi dan cari lo. Tapi ceritanya berbeda, mama dan papa gue gak hanya menuntut agar gue segera menikah, tapi mereka juga sudah menyiapkan calon untuk gue, gue bisa apa?" Bisma.

"Lo emang jahat, Bisma" Lidia, matanya berkaca-kaca.

"Lidia, gue gak pernah janji sama lo" Bisma.

"Tapi gue nungguin lo! Kenapa lo malah menikah dengan orang lain?" Lidia.

"Ini bukan kemauan gue" Bisma.

"Bukan kemauan lo, tapi lo gak menolaknya. Kenapa? Apa karena lo cinta sama perempuan itu?" Lidia. Bisma terdiam dan menatap Lidia. "Kenapa diam? Jawab gue!" Lidia.

"Gue gak pernah mencintai siapapun selama ini. Setelah kejadian buruk itu, gue belum pernah jatuh cinta lagi" jawab Bisma.

"Lalu kenapa ada pernikahan? Lo fikir ini cerita dongeng? Dimana lo hanya menikah dan memikirkan perasaan lo sendiri? Terus di akhir ceritanya, lo akan bahagia bersama wanita itu? Iya?" Lidia.

"Gue harap begitu, karena gue udah terlanjur mengucap janji suci" Bisma.

"Baiklah! Gue percaya kalau lo gak mencintai perempuan itu. Tapi jujur sama gue. Lo cinta kan sama gue?" Lidia. Bisma menatap Lidia. Lidia tersenyum dan mengukup pipi Bisma. beberapa karyawan Bisma melirik Bisma dan Lidia.

"Sorry li, gue udah bilang, gue gak pernah jatuh cinta lagi. Bahkan gue sampai nekat menikah tanpa rasa cinta, gue udah gak percaya lagi sama cinta. Sorry" Bisma menurunkan kedua tangan Lidia. Lidia terdiam. Bisma meninggalkan Lidia. Lidia menangis dan menatap punggung Bisma yang perlahan menjauh darinya.

Only You 'Cuma Kamu Satu-satunya Bagi ku'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang