- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
"Bagaimana bisa Lidia yang akan rapat dengan kamu?" Bisma. Tatha menggeleng.
"Perusahaan itu memang perusahaan dimana Lidia bekerjakan? Aku bisa apa?" Tatha.
"Kenapa tidak bilang dari awal?" Bisma.
"Kenapa?" Tatha.
"Kita bisa batalkan saja" Bisma.
"Tidak bis. Lidia gak boleh jadi penghambat kerja sama antara perusahan aku dengan perusahaan pak Jams. Perusahaan pak Jams sangat berpengaruh besar. Itu makanya aku tetap menerima tawaran ini dan menjanjikan persentase terbaik ku. Karena waktu rapat gabungan, aku gak ikut kan? Aku terlambat" Tatha. Bisma menghela nafas.
"Tapi aku sudah berusaha menjauh dari Lidia. Kenapa aku harus bertemu dia lagi kali ini" lirih Bisma. Tatha menyentuh pergelangan tangan Bisma.
"Kenapa kamu takut bertemu dia? Apa karena kamu pernah suka sama dia?" Tatha.
"Tolong, aku gak mau kita ribut lagi. Sekarang posisinya, kamu adalah istri ku, calon ibu dari anak ku, kamu juga mencintaiku kan?" Bisma. Tatha mengangguk. "Aku gak mungkin menyakiti kamu. Cukup Maya menjadi penyebab ketidak harmonisan kita, jangan sampai ada wanita lain lagi. Aku hanya ingin menjaga perasaan kamu, karena kamu adalah istri ku yang tulus mencintai aku, walau aku..." ucapan Bisma terhenti saat Tatha dengan berani mengecup bibir Bisma. Bisma terdiam dan menatap Tatha yang sudah kembali berbaring.
"Aku percaya sama kamu" Tatha. Bisma tersenyum kecil dan mengalihkan pandangannya.
"Ya sudah, aku pelajari ini sebentar" Bisma. Tatha mengangguk.
Tatha tersenyum menatap Bisma yang fokus dengan berkas-berkas yang akan di persentasekannya. Sementara itu, Elsa yang berdiri diambang pintu membekap mulutnya dan tersenyum kecil.
"Hampir aja gue masuk di saat yang tidak tepat. Kalau gue masuk tadi, kan ngerusak suasana antara pak Bisma dan bu Tatha. Syukur lo bisa keluar dan nutup pintu pelan-pelan sa, jadi gak ganggu keharmonisan pasangan serasi itu" Elsa tersenyum kecil. "Nanti saja deh antar teh hangatnya, biar kasih waktu sebentar lagi aja untuk pak Bisma dan bu Tatha" Elsa kembali duduk di meja kerjanya dan meletakkan teh hangat yang akan dia antarkan ke ruang atasannya.
***
Tante Dian duduk dan tersenyum pada Rafael dan Reza. Kedua sahabat Bisma itu mendatangi rumah Bisma, bermaksud ingin bertemu Bisma. Tapi karena Bisma tidak ada, tante Dian lah yang akhirnya menemani Rafael dan Reza.
"Ayo diminum nak Reza, nak Rafa" ujar tante Dian.
"Iya tante" Reza dan Rafael meneguk minuman yang dibuatkan bik Jum.
"Ada keperluan apa ni? Kerjaan ya?" tante Dian.
"Oh gak kok tan. Mau berkunjung aja. Soalnya Bisma mendadak gak masuk, kita fikir dia sakit" Rafael. Tante Dian tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You 'Cuma Kamu Satu-satunya Bagi ku'
FanficBisma Karisma, anak tunggal keluarga Karisma. Memiliki wajah yang tampan, dan karir yang cemerlang, tapi punya masalah dengan urusan percintaan. Kisah kelamnya di masa lalu, membuat Bisma tak lagi mau mengenal cinta, sampai akhirnya, perjodohan menj...