- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Tante Dian tertawa kecil saat Tatha menceritakan kejadian yang membuatnya BT dari tadi. Tatha menatap mama mertuanya itu dan memanyunkan bibirnya.
"Mama! Ih mama kok ketawa sih? Aku kan jadi makain BT" Tatha. Tante Dian menatap Tatha dan mengusap kepala Tatha.
"Lagian, kamu ada-ada aja. Dari dulu, Bisma anti banget kalau mama suruh pakai warna pink. Kemeja itu juga sengaja mama belikan untuk ngerjain dia. Tapi sejak pertama kali di beli sampai sekarang, tuh kemeja masih aja di dalam lemari. Lah kamu malah nyuruh dia pakai, mana mau dia tha" tante Dian tertawa. Tatha memanyunkan bibirnya.
"Tapi Tatha gak tau kenapa ma, rasanya pinginnnnn banget lihat Bisma pakai kemeja itu. Jadi waktu Bisma tolak, rasanya kesal, marah, kecewa, mau teriak, mau nangis, sesak deh ma pokoknya" Tatha. Tante Dian menatap Tatha dan tersenyum kecil.
"Itu namanya gidam" tante Dian. Tatha menatap tante Dian.
"Ngidam ma?" Tatha bertanya ke tante Dian.
"Iya. Kamu kan lagi hamil muda. Jadi, waktu kamu menginginkan sesuatu yang benar-benar kamu mau, dan gak bisa kamu tahan keinginannya, itu namanya ngidam" tante Dian mengusap perut datar Tatha. Tatha menatapnya.
"Maksud mama itu kemauan bayinya?" Tatha.
"Ya" tante Dian mengusap kepala Tatha yang duduk disebelahnya.
"Jadi gimana dong ma? Kalau gak kesampaian gimana?" Tatha.
"Kamu coba bilang ke Bisma baik-baik, kalau kamu lagi ngidam. Bisma mungkin bisa mengerti" tante Dian. Tatha tertunduk dan menggeleng kecil.
"Tatha gak berani ma. Bisma pasti gak mau. Kalau di paksa, nanti Bisma marah" Tatha.
"Kalau Bisma marah, tandanya dia belum siap jadi orang tua. Karena ngidam itu bukan semata-mata keinginan kamu aja, tapi juga keinginan bayi dalam kandungan kamu" tante Dian.
"Ma, mama yang bilangin ya? Tatha gak berani" Tatha. Tante Dian tertawa kecil.
"Ya sudah, nanti kalau Bisma pulang untuk makan siang, mama coba sampaikan" tante Dian. Tatha tersenyum dan mengangguk. Tante Dian tersenyum dan merangkul menantunya itu. Tatha menyandarkan kepalanya di bahu tante Dian.
***
Bisma menghela nafas berat dan duduk di bangku kerjanya setelah menyelesaikan rapatnya pagi ini. Bisma bersndar dan memejamkan matanya.
"Kalau dia bilang pingin lihat lo pakai baju itu, bisa jadi itu ngidam. Tatha kan lagi hamil muda. Gimana sih bis, kok malah lo tolak" Bisma kembali teringat dengan ucapan Rafael. Bisma membuka matanya dan menatap foto pernikahannya di letakkan diatas meja kerjanya.
"Kalau benar karena ngidam, gue udah bersalah banget dong. Itu kan bukan kemauan dia aja, tapi juga kemauan bayi gue" lirih Bisma. Bisma mengusap mukanya dengan kedua telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You 'Cuma Kamu Satu-satunya Bagi ku'
FanficBisma Karisma, anak tunggal keluarga Karisma. Memiliki wajah yang tampan, dan karir yang cemerlang, tapi punya masalah dengan urusan percintaan. Kisah kelamnya di masa lalu, membuat Bisma tak lagi mau mengenal cinta, sampai akhirnya, perjodohan menj...