03. Something? Just A Shock Lesson!

2.7K 140 26
                                    

Nikky (POV)

"Aku bertaruh dia akan jadi gay untukmu!"

"Kau tau ini ide paling gila yang pernah keluar dari otak jeniusmu itu!"

"Oh come on Nikk, jika ia benar-benar tertarik padamu aku akan sangat bersyukur dan dengan sukarela memberikan bajingan itu padamu"

"Dan kau menjadikan aku tumbal atas kesintinganmu itu nona Han Ah Park!"

"Hey! Jangan panggil aku dengan nama itu!"

"Kau gila!"

Hana terus saja mengoceh tentang menjadikan Elias gay sejak kami kembali dari bertemu dengannya tadi siang. Ia bilang kalau Elias tertarik padaku. What the hell, ia benar-benar tidak melihat tatapan memuja Elias padanya. Mana mungkin pria tampan itu tertarik padaku.

Dia bukan gay. Itu poin utamanya.

"Nikk, aku memberikan opsi untuk status single mu itu. Kau juga bisa bersenang-senang. Lagipula belum ada dalam sejarah per-gay-an mu kau menaklukan laki-laki normal," dia makin gila saja dengan semua omongan sintingnya itu.

"Bukankah terlalu membosankan melihat para gay yang mengejar-ngejarmu? Kau tidak mau merasakan sensasi dikejar laki-laki penyuka vagina wanita? Aku berani bertaruh ia akan bertekuk lutut untuk lubangmu!" seru Hana girang. Oh Tuhan, aku lebih berani bertaruh kalau gadis ini sudah dikutuk oleh leluhurnya hingga menjadi gadis cantik dengan otak miring seperti ini.

"Hei! Lubangku tidak pernah diterobos penis, tapi akulah yang menganal semua lubang itu," kataku bangga.

"Jadikan Elias yang pertama kalau begitu. Pasti nikmat jika ia memerawani lubangmu," seru Hana. She's totally crazy!

"Hentikan semua kegilaan otakmu itu dan sekarang cepat tutup matamu! Tidur!" seruku tak terbantahkan. Hana menuruti ucapanku meski dengan bibir yang mengerucut menahan ribuan omelan yang tak keluar dari mulutnya, ia beringsut masuk ke selimut lalu menempelkan kepalanya di dadaku. Memeluk pinggangku dan menutup matanya.

"Selamat tidur Nikky ku yang cantik," bisiknya mengecup leherku.

"Selamat tidur Hana-ku yang cantik tapi sinting," balasku mengecup kepalanya. Ia tertawa kecil lalu hening.

Ah aku malah tak bisa tidur. Kalimat gila Hana barusan benar-benar menggangguku. Baiklah, kuakui bertemu dengan Elias tadi siang juga hal yang paling menggangguku.

Jujur saja, ia memiliki wajah yang sangat menarik ditambah dengan tubuhnya yang membuat penampilannya tampan tanpa cela. Sebagai gay normal, ehm maksudku gay, aku tentu saja tertarik melihat makhluk adam yang begitu memikat didepan mataku.

Apalagi saat ia tersenyum dan binar matanya yang nampak begitu tajam. Ia juga memiliki suara rendah yang errr sexy.

Tapi yang lebih menggangguku adalah pernyataannya ketika Hana meninggalkan kami berdua ke toilet, ia bicara hal yang menurutku seharusnya tak usah ia ucapkan.

Atau ia sengaja mengatakannya?

"Aku tak benar-benar mengkhianatinya saat itu. Bahkan rumor yang mengatakan aku sudah tidur dengan gadis selingkuhanku itu hanyalah sebatas omong kosong belaka. Aku tak pernah menyerahkan keperjakaanku pada siapapun"

Hah, memangnya aku peduli.

Tapi kalau dipikir lagi, hubungan Hana dan Elias cukup unik. Mereka berpacaran lebih dari dua tahun, kebanyakan pasangan diluar sana enam bulan berpacaran saja pasti sudah melakukan seks, tapi selama dua tahun bersama mereka sama sekali tidak pernah melakukannya.

Expectation of Fate (YAOI) - slow updateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang