Zoulan (POV)
Kepalaku terasa pusing saat aku membuka mata. Berdecak kesal karena terbangun oleh bunyi berisik ponsel, dengan malas kuraih ponsel dari meja nakas.
"Ya?"
"Mr.Trevor!"
Ini Paul. Kuhajar dia nanti jika alasannya membangunkanku bukanlah hal yang penting.
Aku berdecak kesal, "Yes, Paul!" bentakku.
"Sorry boss, darurat"
Keningku mengernyit mendengar nada gelisah dari cara Paul berbicara, "Apa itu?" tanyaku penasaran.
"Tentang Andrew," mendengarnya aku makin merasa penasaran.
"Katakan"
"Kupikir aku harus mengatakan pada anda dulu sebelum boss Elias tau mengenai ini," katanya.
Aku menggeram kesal, "Jangan bertele-tele Paul, katakan cepat!"
"Aku minta maaf melewatkan informasi tentang Andrew dan Ignatius"
Mendengar nama Ignatius membuat keningku mengerut seketika. Bagaimana bisa mafia satu itu berhubungan dengan Andrew? Dan bagaimana bisa Paul yang begitu profesional melewatkan informasi seberharga ini?
"Bagaimana bisa?" tanyaku heran.
"Aku pun heran boss, kupikir aku sudah menyelidiki semua tentang Andrew tapi ternyata Ignatius telah merencanakan ini dengan begitu matang," jawab Paul.
"Lalu, apa sekarang?"
"Andrew sudah dalam perjalanan kembali ke Paris, sayangnya uang yang diberikan Elias tidak hanya akan masuk kedalam kantong Andrew melainkan juga untuk Ignatius"
Sialan! Jadi tujuan Andrew bukanlah mendekati Nikky melainkan Elias! Bodohnya kami sama sekali tidak menyadari siapa dalang semua ini.
Ignatius. Pria yang merupakan mafia asal Prancis itu sepertinya masih dendam pada kami karena aku dan Elias tak lagi mau memasok senjata untuknya. Ia mengincar uang Elias yang tentu saja bisa digunakan untuk setidaknya membeli beberapa senjata.
"Satu lagi bos"
"Apa itu?"
"Ignatius memang memerintahkan Andrew untuk mendekati Nikky untuk harta yang dimiliki keluarga Nikky dengan opsi apabila Andrew tidak berhasil kembali menjadi kekasih Nikky dan memanfaatkannya maka Andrew harus membuat Elias memberi ia kompensasi atas kegagalannya memanfaatkan Nikky," jelas Paul.
"Sial!" geramku marah.
Rencana mafia busuk itu begitu cerdik, ia seakan-akan bisa mengendalikan situasi begitu baik! Bodohnya Elias memberikan uangnya begitu saja!
"Saat ini aku sedang memata-matai markas Ignatius"
"Tunggu, biarkan aku berpikir. Jangan lakukan apapun dan jangan mengabari siapapun, aku akan menelponmu lima menit lagi," ujarku.
"Got it boss!"
"Kau bawa senjatamu?"
"Selalu boss. Haruskah aku menghubungi yang lain?"
"Tidak, kita bergerak tanpa Elias tau"
Sial! Sial! Sial!
Bagaimana bisa Ignatius merencanakan hal seperti ini? Aku yakin ia tidak sepenuhnya menginginkan uang Elias, memang benar bahwa $50.000.000 tidaklah sedikit tapi itu juga bukanlah jumlah yang besar untuk seorang mafia besar seperti Ignatius.
Jadi, apa yang ia inginkan sebenarnya?
Aku tidak bisa memberitahukan hal ini pada Elias begitu saja apalagi ini juga menyangkut Nikky. Elias pasti akan melakukan hal gila yang bisa memecah perang antara ia dan Ignatius si mafia yang juga gila. Kami bukan mafia, kami juga bukan penjahat, aku tak ingin Elias berbuat bodoh karena kemarahan.
![](https://img.wattpad.com/cover/27859387-288-k769281.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Expectation of Fate (YAOI) - slow update
Ficción GeneralWARNING! 1. Manxman, homophobic ga usah masuk! 2. PG[13] ada beberapa adegan yang tidak pantas dibaca manusia dibawah umur 18 tahun 3. Membaca berarti menanggung resiko untuk 'Tidak suka' atau bahkan 'Sangat suka'. Dan resiko ditanggung oleh pemil...