bagian yang dibuat dengan italic (huruf miring) adalah flashback-
-
-
-
Nikky (POV)
Suara pintu dibuka membuat mataku sontak terbuka padahal suara tadi begitu kecil namun sejak terbangun tadi pagi rasanya telingaku jadi sangat sensitif dan aku sering merasa was-was oleh hal-hal yang membuatku terkejut. Tubuh yang terbangun tiba-tiba membuat kepalaku pusing. Dengan mata menyipit dan kurang jelas aku melihat sosok Hana masuk ke kamar.
Seperti biasa ia melepaskan pakaiannya lalu melihat aku yang menggerakan tubuhku berusaha bangun, ia menghampiriku, tangannya yang kecil dan halus ia tempelkan di keningku, "Syukurlah badanmu tidak panas," ucap Hana. Aku mendudukan tubuhku menerima minuman yang ia sodorkan.
"Merasa baikan?" tanya Hana dan aku mengangguk kecil. Ia tersenyum terlihat lega.
"Cepatlah kembali jadi Nikky ku seperti biasa. Kau tau, gara-gara kau tidak sadarkan diri, aku harus membaca semua dokumen menyebalkan itu," gerutu Hana. Aku terkekeh melihatnya.
"Sudah berapa lama aku begini?" tanyaku memperhatikan langkah Hana yang menuju lemari pakaian.
"Hampir enam jam, aku pikir kau malah tidur" jawabnya.
Kulihat Hana mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih rapi, "Aku dan Kai akan makan malam dengan Mr. James malam ini. Menyebalkan sekali harus menghadapi pria hidung belang itu tanpa kau dan Kai pasti tidak akan membantu banyak jika James shit nanti menggoda ku," ujar Hana diikuti wajah yang memberengut kusut. Aku melambaikan tanganku menyuruh ia mendekatiku.
Hana melangkah mendekatiku aku merentangkan tangan lalu Hana masuk ke dalam pelukanku bersandar di dadaku, "Maafkan aku. Aku pasti cepat kembali menjadi otak mu," kataku.
"Maksudmu aku tidak punya otak begitu? Fuck you badass gay!" seru Hana sambil mendorong tubuhku dan menunjukan wajahnya yang cemberut, aku tertawa terbahak-bahak melihat ekspresinya.
Melihatku tertawa, Hana ikut tertawa, "Syukurlah kau sudah bisa tertawa. Melihatmu tak sadarkan diri dalam pelukan Elias tadi membuatku hampir jantungan, kau tau"
"Elias memelukku?" tanyaku bingung. Hana mengangguk, "Kau lupa tadi kau tiba-tiba aneh sekali dan lebih anehnya kau kembali tenang saat Elias memelukmu, padahal aku memelukmu lebih dulu," jawab Hana.
"Kenapa dia memelukku?" tanyaku semakin bingung.
"Aku juga tidak tau kenapa kau jadi tenang ketika dia memelukmu dan kenapa dia mau memelukmu. Yah apapun alasannya aku senang-senang saja sih," Hana mengakhiri ucapannya dengan mengendikan bahu khas dirinya yang tak peduli.
"Oh tapi aku tidak ing-"
"Boss, kita harus pergi sekarang," kami menoleh melihat Kai berdiri di depan pintu. Mata kami bertemu namun Kai memalingkan wajahnya dan ia tampak jelas menghindari tatapanku padanya.
"Anda baik Mr. Lee?" tanyanya tanpa melihatku.
Aku mengangguk kecil, masih betah melihat ia yang berdiri di depan pintu dan tangannya masih memegang handle pintu. Posisinya terlihat terlalu awkward. Memangnya aku kenapa sampai dia tidak mau melihatku begitu?
"Boss," panggil Kai lagi. Hana yang mengambil blazer nya lalu kembali melangkah mendekatiku, ia membubuhkan kecupan di keningku lalu melangkah ke arah Kai.
"Sumpah aku ingin sekali memecatmu!" ucap Hana sambil lalu melewati Kai tapi wajah Kai yang minim ekspresi itu sama sekali tidak merespon apapun.
"Permisi Mr. Lee," pamit Kai masih dengan mata yang tidak melihatku. Tidak sopan!
![](https://img.wattpad.com/cover/27859387-288-k769281.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Expectation of Fate (YAOI) - slow update
BeletrieWARNING! 1. Manxman, homophobic ga usah masuk! 2. PG[13] ada beberapa adegan yang tidak pantas dibaca manusia dibawah umur 18 tahun 3. Membaca berarti menanggung resiko untuk 'Tidak suka' atau bahkan 'Sangat suka'. Dan resiko ditanggung oleh pemil...