12. Complicated

1.4K 78 6
                                    

*

Elias (POV)

Mungkin aku harus membenturkan kepalaku berkali-kali ke tembok. Pikiranku kali ini entah benar atau tidak, tapi jujur saja aku merasa aku seperti suka rela memberikan tubuhku untuk di makan singa. Singa itu adalah Nikky.

"Bertemanlah denganku!"

Sekarang antara menyesal dan merasa bodoh telah mengucapkan hal itu pada seorang Nikky yang sejak awal ingin kulakukan hal buruk padanya. Tapi lihat sekarang! Ia yang melakukan hal buruk padaku! Bisa-bisanya ia membuatku takut akan gagasan otakku yang juga tiba-tiba ikut gila ini!

"Mungkinkah aku gay?"

Otakku benar-benar sudah sinting! Tidak mungkin aku seorang pria sejati menyukai sesama pria. Dan lagi, baru tadi malam aku ditolak mentah-mentah oleh wanita yang menjadi obsesiku, tidak mungkin aku berubah haluan secepat itu untuk mencap diriku gay meski aku tak yakin apakah mencium pria dimana posisinya aku juga pria bisa disebut tidak gay.

Aku bingung! Tuhan atau siapapun tolong beri aku pencerahan!

Sialan!

Sialan!

Sialan!

Aku tidak bisa fokus!

Persentasi kepala departemen produksi didepan sana jadi tidak bisa kuserap baik-baik. Aku bahkan tidak mendengarkan dengan jelas apa yang ia katakan. Kulirik Zoulan yang sibuk dengan tablet nya entah ia sedang memeriksa laporan persentasi atau malah sibuk bermain game online. Biasanya aku akan menegur Zoulan jika ia sudah terlalu sibuk sendiri seperti itu, tapi kali ini kupikir satu-satunya orang yang harus di tegur di ruangan ini adalah aku. Karena aku pemimpin yang sangat tidak profesional saat ini, membawa masalah pribadi ke lingkungan ruangan kerja.

Tapi ini bukan salahku! Ini salah Nikky dan bibirnya yang terus terbayang-bayang olehku!

Sialan!

Sepertinya aku kena karma atau bahkan kutukan gay! Ini pasti karena waktu itu pernah Nikky berkata jangan main-main dengan sahabat seorang gay. Karena sekarang gay itulah yang meracuni otakku dengan ketidakwarasannya.

Tujuan utamaku mendekati Nikky adalah agar aku lebih dekat dengan Hana, jadi daripada mencari musuh lebih baik aku mencari sekutu. Tapi yang terjadi sekarang, bukannya Hana yang kudapatkan malah hal membingungkan seperti ini.

Yang lebih membuat kepalaku berputar-putar pusing adalah keputusanku untuk pindah ke apartemen yang sama dengan gedung Hana.

Sejak Hana telak menolakku, aku membatalkan niat untuk pindah kesana karena aku sudah memutuskan untuk menghormati keputusan Hana. Tapi the one damn shit and asshole Zoulan ternyata sudah membeli satu flat yang berada tepat disamping flat Hana dan Nikky berada.

Aku bisa saja membatalkan atau menjual lagi kepada orang lain, tapi lagi-lagi motherfucker Zoulan Trevor entah apa yang yang ia lakukan dengan kontrak pembelian properti itu yang membuatku mau tak mau harus tetap memiliki apartemen itu terlepas ingin ditinggali atau tidak.

Terlalu pusing memikirkan ulah Zoulan yang entah kenapa akhir-akhir ini menyebalkan dan sering sekali mengerjaiku, jadi kuputuskan untuk berkonsentrasi pada pekerjaan karena tadi pagi aku datang terlambat yang niatnya sengaja membolos demi menenangkan perasaanku yang ujung-ujungnya malah membuat perasaanku makin campur aduk karena Nikky dan pada akhirnya aku memutuskan datang ke kantor karena jika di rumah aku bisa gila mengingat yang kulakukan tadi pagi.

Selesai rapat yang sungguh tidak kuperhatikan tadi, aku segera kembali ke ruanganku setelah sebelumnya meminta bagian departemen produksi mengantarkan soft dari persentasi mereka ke meja kerja ku agar aku bisa mempelajarinya nanti.

Expectation of Fate (YAOI) - slow updateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang