bagian yang dibuat dengan italic (huruf miring) adalah flashback--
-
-
Chase (POV)
Debar jantungku begitu kencang namun ini sebanding dengan kelegaan yang aku rasakan. Pelukan Nikky yang semakin mengerat di leherku membuatku makin lega bahwa adikku sudah aman sekarang. Aku tak berani membayangkan hal lain sejak aku mendengar kabar Nikky hilang.
"Oh my God! Syukurlah, Nikky!" Hana dan Aiden menyambut aku yang menggendong Nikky dengan tangisan haru dan lega. Aku berjalan melewati mereka lalu mendudukan Nikky ke dalam mobilku. Aiden segera menutupi tubuh Nikky dengan selimut tebal.
"Oh Tuhanku, kau baik-baik saja sayang?" tanya Hana sambil mengecek tubuh Nikky. adikku itu hanya mengangguk sebagai jawaban.
Aiden dan Hana memeluk Nikky sambil tak hentinya mengucap rasa syukur, aku menoleh melihat pria yang membantu tadi, "Sorry, kurasa sebaiknya kita segera pergi dari sini," ucapnya. Aku mengangguk setuju.
Pria itu melangkah menuju mobilnya lalu bicara dengan pria lain yang tadi juga bersamaku di ruang bawah tanah. Aku melihat kearah rumah yang tadinya begitu suram dan sepi kini terlihat cukup ramai karena pria-pria berpakai hitam keluar dari rumah itu sambil membawa mayat-mayat yang sudah ditutupi.
"Mau diapakan mereka?" tanyaku. Pria tadi menoleh, "Dikuburkan," jawabnya. Aku hanya mengangguk tak mau lagi bertanya.
"Chassie lebih baik kita segera pergi dari sini," ucap Hana dari dalam mobil. "Okey," seruku.
Seorang pria berpakaian hitam masuk ke mobilku duduk di belakang kemudi, "Tuan Elias menyuruh saya menjadi supir anda," ucapnya. Aku mengangguk mengiyakan. Iring-iringan mobil kami melaju meninggalkan rumah ini kembali menuju New York City.
Sepanjang perjalanan aku tak bisa lepas memperhatikan Nikky. Tubuhnya yang terluka membuatku makin khawatir. Aku tak tau bagaimana ia bisa sampai ditempat ini dan bertemu lagi dengan Micha setelah sekian lama dan setelah apa yang aku lakukan pada Micha, bagaimana ia bisa kembali ke New York?
Aku mengeluarkan ponselku, mencari nama seseorang yang harus memberikanku jawaban atas pertanyaan ini. Aku mengetikan beberapa kalimat lalu mengirimkan pesan singkat itu padanya, semoga ia segera membaca pesan ini dan menghubungiku mengingat perbedaan waktu 10 jam yang memisahkan jarak kami.
*
Pria yang bernama Elias tadi membawa kami ke kondominiumnya, ia bilang ini tempat terdekat daripada harus menuju apartemen Hana dan Nikky. melihat kondisi Nikky aku hanya mengiyakan toh Nikky juga tak akan mau dibawa ke rumah sakit.
Kurasa Elias bukanlah pria sembarangan. Aku bisa melihat properti yang ia miliki, kondominium ini harganya puluhan juta dollar dan lagi melihat bagaimana anak buahnya begitu patuh dan tunduk padanya , aku tak berani membayangkan seberapa banyak kekayaan dan kekuasaan yang ia miliki.
Namun meskipun ia kaya, Elias tampak terlihat sebagai pangeran kaya yang baik hati, ia yang membantu menggendong Nikky hingga kini adikku itu duduk tenang di sofa dalam pelukan Hana, awalnya aku menolak ketika ia menawarkan diri membantu menggendong Nikky karena aku ingin memastikan sendiri keselamatan adikku, namun melihat kondisi Aiden yang juga butuh pertolonganku, aku mengiyakan saya ia membawa Nikky bak tuan putri.
Kulihat Hana memeluk Nikky yang masih tak membuka suara sejak kami meninggalkan Warren Country tadi. Sedangkan aku juga menenangkan Aiden yang terus menangis, selalu begini jika ia terlalu khawatir dan terlalu lega. Sedangkan Elias membersihkan pistolnya bersama lelaki bernama Zoulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Expectation of Fate (YAOI) - slow update
Aktuelle LiteraturWARNING! 1. Manxman, homophobic ga usah masuk! 2. PG[13] ada beberapa adegan yang tidak pantas dibaca manusia dibawah umur 18 tahun 3. Membaca berarti menanggung resiko untuk 'Tidak suka' atau bahkan 'Sangat suka'. Dan resiko ditanggung oleh pemil...