Selamat membaca
___mohon maaf jika ada typo ___
🍁
Flasback on"Rencananya gak aneh - aneh kan, Jan?"
"Rencananya sederhana kok. Gue bakal pura-pura gangguin lo seperti yang dia bilang. Nah, nanti pasti dia bakal dateng kayak pahlawan, pas itu gue bakal pancing emosi dia buat ngomong yang sebenarnya. Lo tinggal rekam aja, simpen hp di tas atau saku," jelas Janu.
"Tapi kalau jadi berantem beneran gimana? Aku gak suka liat orang berantem, Jan."
"Nanti gue bakal minta bantuan Dean sama Juna kok. Jadi kalau nanti baku hantam beneran, Dean sama Juna bakal bergerak buat misahin langsung. Thanks ya udah mau nolongin gue."
"Ini cuma sebagai balas budi aja. Jangan kegeeran kamu."
Janu hanya tertawa pelan. "Iya - iya."
Flasback off
Dean dan Juna menganggukan kepala mendengar cerita Janu mengenai rencananya untuk menjebak Arkan.
Karena guru - guru mengadakan rapat dadakan. Janu, Dean, dan Juna lebih memilih untuk pergi ke warung Bu Esi daripada menunggu bisa di dalam kelas.
"Jadi gue sama Juna cuma back up kalau si Arkan nyerang duluan?" tukas Dean sambil menyeruput es teh manisnya.
Janu mengangguk.
"Bentar, tapi kok jadi bawa Kayana sama kakaknya. Si Arkan bikin ulah apa?" tanya Juna yang masih bingung dengan duduk permasalahannnya.
"Si Arkan ngemanfaatin kakaknya Kayana buat balas dendam ke gue. Lusa kemarin gue sampe langsung di labrak sama kakaknya," jelas Janu.
"Serius?! Wah emang ngajak ribut tu anak satu. Mentang ketua geng doang," ujar Juna.
"Gak nerima takdir. Muka pas - pasan juga," lanjut Dean.
"Pokoknya nanti kalian harus stand bye aja."
"Iya siap, santuy lah, cuma nanti imbalannya lo traktir kita, deal?"
Janu melempar keripik yang sedang di makannya ke muka Juna. "Dasar penjilat!"
"Ini berbisnis namanya kampret!" seru Juna sambil mengusap wajahnya.
"Betul tuh. Simbiosis mutualisme kalau kata anak IPA," sahut Dean.
"Dah lah yang waras ngalah aja."
"Setan!" Dean dan Juna mengumpat secara bersamaan.
Meskipun dua sahabatnya itu memang konyol dan sering bikin repot. Janu tidak pernah menyesal bertemu mereka dan menjalin persahabatan sampai sekarang. Setidaknya ia tidak selalu merasa kesepian.
____
Melihat Bu Elin yang sedang membawa membawa tumpukan paket, Janu langsung berlari mendekat.
"Assalamualaikum, Bu Elin yang cantik, perlu saya bantu, Bu?"
Bu Elin menoleh. "Waalaikumsallam, pasti ada maunya kamu ya, Janu? Hafal ibu itu," ucap Bu Elin. Janu hanya cengengesan.
"Ikhlas loh ini bu saya menawarkannnya, sini bu biar sama saja aja."
"Kamu itu, ya udah nih," Bu Elin memberikan tumpukan paketnya, "tolong simpan di perpustakaan ya."
"Siap, Bu. Assalamualaikum."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fakboy Alim
Teen Fiction[ Sudah terbit ] [ PART TIDAK LENGKAP ] Cerita ini pernah di ikutkan dalam event #35 part challenge ramadan series Best cover by eci_graphic [ Teenfiction - spiritual ] "Gue maunya jadi imam di hidup lo aja, gimana? _________ Si trouble maker dan fa...