Selamat membaca
___mohon maaf jika ada typo __
🍁
Janu menyampirkan tasnya di pundak, lalu melangkah menuruni tangga sambil membuka ponsel miliknya. Sejak keluar dari kamar mandi, benda pipih ini tak berhenti bergetar menandakan banyaknya notifikasi. Jarinya menggeser, lalu menekan aplikasi chat berwarna hijau.
Di paling atas, muncul banyak notif dari grup angkatan miliknya, lalu notif dari Dean yang menyuruhnya untuk segera membuka grup angkatan.
Jarinya menekan, menampilkan room chat. Dan netra yang pertama kali di lihat adalah berita kematian dari mamanya Alfi. Tangannya bergilir untuk mengscrool ke bawah menampilkan komentar - komentar yang membuat Janu langsung menghentikan langkahnya.
"Keluarga Alfi emang udah berantakan semenjak bokapnya selingkuh. Terus gue dapet kabar juga kalau ternyata yang jadi pelakornya itu nyokapnya Janu. Gila sih!"
"Wah! Pantes sih anaknya suka ganti - ganti cewek sama rebut pacar orang. Emang udah turunannya begitu."
"Bahagia di atas penderitaan orang lain kalau gitu. Gak malu apa ya?"
"Buah jatuh kan gak jauh dari pohonnya."
"Kok gue nyesel ya suka sama dia."Janu langsung menutup layar ponselnya. Tangannya sudah tidak sanggup bergerak untuk membaca komentar teman - temannya mengenai mamanya.
Tangannya mengepal erat berusaha menahan emosinya. Bagaimana pun sikap mamanya sekarang, Janu tetap tidak akan terima jika ada yang berani mengatai mamanya.
"Den Janu kok malah diem di situ?" Suara Bu Inu membuyarkan lamunan Janu.
"Gapapa, Bi. Mama mana?" Janu kembali melanjutkan langkahnya untuk menuruni tangga.
"Tadi pagi- pagi nyonya sudah pergi, Den. Tapi gak bilang mau kemananya. Cuma pake baju hitam - hitam," jawab Bi Inu.
"Ya udah, Bi. Janu berangkat dulu ya." Janu menyalimi tangan Bi inu.
Setelah berpamitan. Janu melangkah keluar dari pintu utama.
___
"Wah masih punya malu ya lo dateng ke sekolah."
Janu menulikan telinganya. Turun dari ducati biru miliknya dengan tenang, mengabaikan suara Arkan.
"Kalau gue sih langsung pindah sekolah aja," sahut Hasbi.
Janu memilih bungkam.
Arkan tersenyum miring, ia tidak akan menyerah begitu saja dan membiarkan mangsanya pergi begitu saja.
"Dasar anak pelakor! Pantes aja kelakuan lo sama murahannya kayak nyokap lo!" ucap Arkan.
Janu menoleh seketika, langkahnya bergerak mendekat ke arah Arkan yang sedang tersenyum miring padanya.
"Coba lo ngomong sekali lagi?"
"Lo sama nyokap lo sama-sama murah--
Janu langsung menghantamkan kepalan tangannya tepat ke rahang miliki Arkan yang langsung jatuh tersungkur. Tidak memberi kesempatan, Janu langsung menarik kerah seragam Arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fakboy Alim
Genç Kurgu[ Sudah terbit ] [ PART TIDAK LENGKAP ] Cerita ini pernah di ikutkan dalam event #35 part challenge ramadan series Best cover by eci_graphic [ Teenfiction - spiritual ] "Gue maunya jadi imam di hidup lo aja, gimana? _________ Si trouble maker dan fa...