Sheryl POV
Aku begitu terkejut saat pintu utama ruangan Harry terbuka. Ia buru buru mendorongku masuk ke dalam meja kerjanya dan menarik kejantanannya yang tidak sengaja mengenai gigiku. Haha, rasakan itu Harry. Salah sendiri gegabah.
Aku menutup mulutku untuk tidak bersuara. Diam diam aku menguping dengan siapa Harry berbincang. Seperti seorang wanita dewasa dan menanyakan tentang kepulangan Harry. Apa dia istrinya? Jika iya maka matilah aku karena sudah jelas berselingkuh dengan suaminya. Aku berharap Tuhan mau menolongku sekarang.
"Itu tas siapa?" Tanyanya yang masih bisa ku dengar.
"Milik Sheryl."
Apa??! Apa pria ini gila? Apa dia sudah bosan hidup?! Kenapa dia menyeretku kali ini?! Aku tidak mau terlibat dalam pertengkaran rumah tangga mereka ya Tuhan!
"Siapa Sheryl?"
"Jika aku menceritakannya padamu sekalipun, kau tidak akan mengerti. Sekarang pergilah, Hannah."
Hannah? Jadi nama istri Harry adalah Hannah? Well, keduanya terdengar serasi di telingaku namun kenapa Harry begitu membenci istrinya? Maksudku dari nada bicaranya saja terdengar jelas jika ia tidak begitu menginginkan kehadiran istrinya. Apa rumah tangga mereka baik baik saja?
"Aku sudah bilang, aku akan menunggumu sayang. Tenang saja. Kita akan pulang bersama, okay? Lagi pula kudengar dari Jennifer tadi kau memesan banyak groceries. Aku tau, kau pasti ingin aku memasakkan sesuatu untukmu, bukan? Aku yakin kau pasti merindukan masakanku."
Harry tergelak sinis melirikku sekilas dari atas. Tatapan matanya menyiratkan kebencian, bahkan sesekali aku melihat ia menahan emosinya. "Jangan terlalu berharap lebih, Hannah. Aku memesan banyak groceries hanya untukku seorang diri. Aku tidak akan pulang ke rumah kecuali jika memerlukan sesuatu. Camkan itu!"
"Tapi...kenapa? Kenapa kau begitu menjaga jarak denganku, Harry? Dan dimana kau akan tinggal jika tidak pulang ke rumah?"
"Kita sudah membahas ini tadi siang. Kau tau betul alasanku membencimu karena apa. Dan ya, aku akan tinggal di rumahku sendiri. Rumah ku sebelum aku dijodohkan denganmu."
"Apa kau memiliki wanita lain sekarang?"
Oh tidak. Suara lembut itu mulai bergetar membuat hatiku sedikit tercubit. Apa dia mulai membahasku sekarang?
"Sekarang? Aku memiliki ribuan wanita diluaran sana ketika aku sudah mendengar kabar duka darimu sejak dulu. Itu adalah hari dimana aku benar benar ingin melepasmu dan membiarkanmu mencari pria lain yang bisa menerimamu apa adanya. Tapi sayangnya aku tidak bisa, karena aku belum menemukan wanita impianku. Ketika aku sudah menemukannya, kau harus siap ku lepas."
Apa mereka membicarakan perpisahan? Oh astaga ada apa denganku? Kenapa semua informasi ini membuatku pusing seketika?
"Kau tidak bisa berkata seperti itu, Harry! Ini sebuah pernikahan! Adat sakral yang sudah kita lakukan satu tahun yang lalu! Kenapa kau bisa setega itu padaku?!"
Ya Harry! Kenapa kau bisa setega itu padanya?!
"Tentu aku tega, kenapa tidak? Tujuanku menikah hanya satu, memiliki keturunan. Kau? Tidak bisa memberikannya. Jadi untuk apa aku mempertahankanmu lagi?"
Brugh
Aku mendengar sesuatu yang limbun ke tanah. Jangan bilang wanita itu pingsan di sini! Tapi aku masih mendengar suara tangisannya?
"Kau sangat jahat! Aku mencintaimu setulus hatiku! Tapi apa balasanmu!"
"Aku tidak menyuruhmu untuk jatuh cinta padaku, Hannah. Kau sendiri yang memutuskan perasaanmu."
![](https://img.wattpad.com/cover/223015790-288-k130138.jpg)