20 years later...
Kehidupan terus berlalu. Kami semua tumbuh dilengkapi dengan lingkungan yang begitu baik. Silih berganti orang yang datang dan pergi, membawa berita baik maupun buruk. Tidak ada yang berani mengusik kehidupan kami setelah kami pergi dari negara itu. Semuanya berjalan mulus sama persis dengan apa yang aku harapkan.
Perlahan usaha yang ku bangun dari nol mulai maju. Sedikit demi sedikit uang kembali terkumpul dan menggantikan semua modal yang aku tanam. Tidak ada yang bisa melengserkan kebahagiaan dari hidup ku selama 20 tahun ini. Aku selalu merasa bahagia dan penuh dengan cinta yang istri dan anakku berikan.
20 tahun bukan waktu yang sebentar. Orang bilang aku tetap awet muda walau umurku sudah begitu banyak dan begitu juga anakku. Tebaklah ada berapa sekarang anak yang ada di rumahku. 2 ? Oh tidak, sayangku. 14. Soon going 15.
Yeah. 14 orang anak dengan gender 9 orang anak laki-laki dan 5 orang anak perempuan. Dari sekian banyak anak aku memiliki satu pasang anak kembar dan satu triplets atau kembar tiga. Lainnya mereka lahir sendiri. Istriku sudah seperti kucing yang memiliki anak begitu banyak. Ini semua karena aku melarangnya untuk memakai pengaman karena aku sendiri sangat cinta anak-anak. Bahkan sekarang ia sedang mengandung calon anak kami lagi.
Kandungan sudah berumur 8 bulan, hanya tinggal satu bulan lagi aku akan memiliki 15 anak. Wow. Sheryl the cat.
Tubuh Sheryl sangat matang membuat ku tidak bisa tidak menyentuhnya barang satu hari saja. Ia bertambah cantik dan juga seksi. Aura keibuan semakin melekat di wajahnya. Ia seperti bidadari namun juga pabrik pencetak anak untukku. Sampai kapapun aku tidak akan melepasnya hingga kami mati.
Masalah memang tidak pernah absen mengisi keluarga kami, namun aku dan Sheryl tidak terlalu ambil pusing. Kami terlanjur percaya satu sama lain, ia hanya akan marah padaku ketika masa kehamilan trisemester pertama. Entahlah, ulah bayi.
Anak pertamaku bernama Ethan. Dia Sekarang sudah berumur 20 tahun, tumbuh dengan cepat dan tampan sepertiku. Wajahnya semakin lama cenderung mirip denganku hingga beberapa orang menganggap kami adik dan kakak. Begitu tumbuh dewasa dan mengenal pekerjaan, ia menjadi pribadi yang serius dan hanya bercanda ketika di rumah saja atau ketika bersama adiknya. Di luar itu ia menjadi pribadi yang dingin.
Ethan memilih untuk mengelola perusahaan dan belajar banyak dariku sedangkan anak keduaku masih berada di tingkat perguruan tinggi. Jackson namanya. Dia juga laki-laki tampan yang tangguh, hanya saja terkadang ucapannya sangat aneh dan dia memiliki bahasa sendiri dengan anak ketigaku.
Dylan. Anak ketigaku yang tidak pernah akur dengan anak pertamaku. Aku tidak tau apa alasan mereka kerap bertengkar namun dalam hitungan detik ia bisa akrab kembali dengan Ethan seperti tidak terjadi apapun. Dylan adalah anak laki-laki yang paling dekat dengan Sheryl. Ia bersikap manja hanya dengan Sheryl, dan dia yang paling tidak gengsi menunjukkan rasa sayangnya pada kami semua. Kelakuannya sedikit jahil tapi masih bisa di tolerir. Sekarang dia juga masih menginjak bangku perkuliahan.
Anak keempatku perempuan. Kelima laki-laki, keenam kembar perempuan dan laki-laki lalu laki-laki lalu triplets laki-laki, lalu perempuan, perempuan, perempuan dan satu gender yang belum di ketahui. Kami sudah USG berulang kali namun dokter bilang anakku selalu menyembunyikan kelaminnya dan membuat kami semua bertanya-tanya.
Sheryl bilang tidak apa-apa. Itu akan menjadi kejutan untuk kami yang sangat istimewa. Aku menyetujuinya. Apapun gendernya aku akan tetap menerimanya dengan sepenuh hatiku.
Setiap pagi, setiap detik rumahku selalu ramai. Tidak pernah ada kata sepi bahkan di jam 2 pagi sekalipun. Dylan selalu berisik di jam 2 pagi karena bertengkar dengan Ethan hanya karena masalah sepele. Aku sudah biasa hidup dengan itu. Semuanya sudah seperti suara alam bagiku.
