Happy Reading
"Udahlah mulai sekarang, kita......
Syifa membulatkan matanya.
Ia takut Sabrina berkata yang tidak tidak.'Jangan sampe hubungan gue sma Sabrina ancur cuma gara gara cowok, jangan sampe'
"Mulai sekarang kita gausah ngomong lagi".
Syifa merasa sedikit lega, setidaknya hal yang ia takuti tidak terjadi.
"Iya, tapi seb--"
"Gue bilang apa tadi?? Kita gausah ngomong! Lo budek??
"Iy...Iyyaa Sabb".Syifa mengusap air matanya dan tersenyum ke arah Sabrina. Sudah pasti Sabrina tidak membalas senyumannya, jangankan membalas senyuman nya melihat wajah nya saja, Sabrina seolah enggan.
Sabrina meninggalkan Syifa begitu saja, Syifa memakluminya.
~~👻~~
Dengan wajah murungnya Syifa duduk di tempat duduknya, di samping bangku Davin, dan kebetulan bangku Davin kosong.Pagi pagi gini dia emang suka ngilang, yaa kemana lagi kalau bukan ke kopsis, beli gorengan.
Sinta menghampiri Syifa bersama adiknya.
"Ini ada apa sih??" tanya Sinta
"Iyaa, kalian knp??" tambah Santi
"Jadi tadi pagi tuh......"Syifa menceritakan semuanya dari awal sampe sekarang
"Tapi jujurr, gue gaada rasa apapun sama Rava, kalian tau kan gue sukanya sama Azel, gaada yang lain, gue benci Rava!" ucap Syifa sembari menitikkan air mata "Teteh salah paham ka, de" tambah Syifa dengan suara lirih.
"Iyaa kita percaya" Ucap Sinta dan Di anggukkan oleh Santi.
"Makasihh yaa" ucap Syifa sembari memeluk sahabat²nya.Teetttt...teettt....teeettt
"Kalian istirahat sama Sabrina aja, gue ada urusan" suruh Syifa
"Tapi Syiff--" Kata kata Sinta terpotong karena Syifa pergi begitu saja~~👻~~
"Tehh ayok jajan" ajak Santi,
Sabrina memang lebih dekat dengan Santi.
"Iyaa de, ayokk" Jawab Sabrina sembari memberikan senyuman tulusnya.Selama perjalanan, Sabrina sama sekali tidak menanyakan kenapa Syifa tidak ikut, begitu pula Sinta dan Santi sama sekali tidak membicarakan Syifa
~~👻~~
"Gimana cara ngejelasin nya??" sudah dari tadi Syifa mondar mandir di ujung sekolah.'Atau gue coba ke Rava biar dia bantu gue jelasin?' batin Syifa.
Syifa berlari mencari Rava, selama dijalan ia tergesa gesa hingga hampir semua orang yang ia lewati tertabrak, dan akhirnyaa...
Ia menemukan Rava tengah asyik meminum 'minuman surga' di kantin.
Tanpa Syifa sadari ternyata Sabrina ada di kantin tersebut, hanya terhalang beberapa bangku, hingga Sabrina bisa melihat jelas apa yang Syifa lakukan saat itu.
Syifa menarik tangan Rava dan Rava menoleh kemudian berdiri dan mereka berdua pergi.
"Ck, dasar tukang tikung. Munafik" Gumam Sabrina yang tak lain tertuju pada Syifa, kedua sahabatnya pura pura tidak mendengar.
~~👻~~
Syifa membawa Rava ke atap sekolah dan Syifa yakin tidak ada siapapun disana."Sini"
"Mau apa?"
"Gue mau lo tolongin gue"
"Katanya gabutuh pertolongan gue"
"Oke kalau lo gak mau, gue bisa sendiri"."Iya iyaa, lo mau apa?"
"Bantu gue jelasin ke Sabrina tentang kejadian tadi pagi"
"Yaelahh Syiff buat apa sihh"
"Heh!! Lo tau gak sih Sabrina tuh suka sama lo"
"Dan gue, tetep gamau bantuin lo!"
"Lo rese bgt sih"."Gue gk peduli, gue ttp gamau bantu" kukuh Rava
"Lo gila ya?? Kalo bukan gara² lo ini semua gak akan kejadian"
"Gue gamau bantu, Sabrina siapa gue? Gue gak kenal!"
"Dia sahabat gue!"
"Itu urusan lo! Bukan urusan gue"
Lalu Rava pergi meninggalkan Syifa sendiri di atap.~~👻~~
"Yukk ka, de kita ke kelas,gue kenyang" ajak Sabrina kepada kedua sahabatnya
"Iyaa" jawab mereka kompak~~👻~~
"Gimana Syiff? Udh nemu cara?" tanya Sinta.
"Belumm, Rava juga gamau bantuin lagi dasar cowo gila, utusan setan!" jawab Syifa dengan kesall.Mereka bertiga berfikir sejenak untuk memikirkan cara agar semua menjadi normal.
"Ahhh!! Gue tau" ucap Santi
Sontak Syifa dan Sinta penasaran akan ide Santi
"Gimana kalo kita....."~~👻~~
"Gue bener bener ga nyangka, Syifa sejahat itu sama gue, dia nikung gue! Apa salah gue sama dia??" Dari tadi Sabrina bergumam sendiri di depan koridor kelas sembari menyandarkan tubuhnya di tembok dilengkapi dengan tangan melipat di dada."Tehh" ucap Santi mengejutkan Sabrina.
"Ehh iya?? Ada apa?" tanya Sabrina
"Ikut aku yuk, kita ke TU" ajak Santi
"Mau apa de?" tanya Sabrina makin penasaran.
"Udah ikut aja" Santi menarik tangan Sabrina
'Santi ngomong nya bener bener lembut, pasti ada sesuatu' batin Sabrina.Flashback on
"Gimana kalo kita cek CCTV aja, buat ngebuktiin ke teteh" ujar Santi
"Iyaa benerrr" ucap Sinta."Iyaa, ayokk sekarang ajaa biar cepet selesai masalahnya" ajak Syifa buru buru.
"Iya bntr, gue ajak teteh dlu, kalian duluan ke TU"
Ide 'Ratu es' boleh juga, hemm mayanlahh yaaFlashback off
~~👻~~
"Mau apa sih de?" Sabrina kebingungan.Sabrina terkejut ketika melihat Syifa dan Sinta ada di TU juga, Sabrina hendak pergi namun Santi menahan.
"Tunggu dlu" pinta Santi.
Santi menarik Sabrina masuk TU
"Yukk kita ke Pak Angga" ajak Sinta.'Pak Angga? Bukannya dia Operator CCTV? Mau apa kesana?' batin Sabrina
~~👻~~
"Halo pak...
Pak maaf ganggu boleh kami liat rekaman CCTV tdi pagi di sekitar taman?" tanya Sinta.
"Aduhh mau apasihh" keluh Sabrina
"Bentar aja teh" pinta Santi."Aduhh maaf yaa Anak anak, kebetulan CCTV hari ini sedang problem, jadi tidak ada rekaman apapun yang terekam" jawab Pak Angga tidak sesuai Ekspektasi Sinta Santi dan Syifa.
"Ohiya pak, makasih maaf ganggu" ucap Syifa dan dianggukan yang lain
Mereka meninggalkan TU."See! Gaada apa apa gausah sok deh kalian, semuanya udah jelas kalau 'Tukang Tikung' ini suka sama si Rava, udahlah gausah di jelas jelasin lgi, smuanya udh jelas" 'Tukang Tikung' yang Sabrina maksud, sudah pasti Syifa.
"Tapi teh--" sela Santi.
"Oh jadi kalian bedua udah dihasut sama si 'Tukang Tikung' ini?? Oke, gue gabutuh temen munafik kaya kalian" ucap Sabrina sembari pergi meninggalkan sahabat sahabatnya.
"Kejar dia, jangan sampe dia sendirian, saat ini yang ia butuhkan hanyalah perhatian sahabat" ujar Syifa.
"Yaudah, kita kejar teteh dlu yaa, maaf ya Syiff" ucap Sinta
"Iya ka, gapapa udah sana"
Sinta dan Santi pergi meninggalkan Syifa sendirian.TBC
See you
~4child♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Dakkocan's Story
RandomIni bukan Kisah asal usul Dakkocan tapi... ➳ Start : 10 Mei 2020 ➳ End : Baku+NonBaku I hope you like it🥀 ✔️Real Cr : @hyysyf (cek following saya) Happy Reading♡