Comeback:)
"Sinta Aldora Aloysilus!"
"Waahhh, selamattt yaa"
"Udah pasti Sinta yang juara"
"Tuhkan dia yang juara"
"Dia emang pinter kan"Suasana yang semula hening, kini penuh dengan sorakan bagaimana tidak, nama Sinta yg pertama kali di sebut oleh kepsek, itu artinya juara 1/ peringkat 1 tahun ini adalah Sinta.
Sinta memang pintar, seringkali ia mendapat penghargaan di setiap perlombaan, terutama karate.
Yaa bisa dibilang Sinta lah yang mengharumkan nama sekolah.
Kalau ketiga sahabat nya? Boro boro, bisanya ngerocokin doang, paling yang mendingan juga cuma Santi, adiknya.
Syifa sama Sabrina mah jangan ditanya.
"Geus pasti da kaka nu kahiji mah saha deui?, hadeuh musnah sudah harapan ku dapet peringkat pertama" (udah pasti Kaka yang pertama siapa lagi?) ucap Syifa yang sok sok an sedih padahal mah B aja
"Untuk Sinta dipersilahkan naik ke atas panggung..." suruh Kepsek, pak Hartono.
'Alhamdulillah ranking hijii heyy ranking hiji hey hey!' batin Sinta bersorak.
"Ini pialanya" pak Hartono memberikan nya kepada Sinta.
Sinta langsung meraih tangan pak Hartono untuk diacungkan keatas dan berteriak 'WE ARE THE CHAMPION', percaya? Ya jangan lah, Sinta mau salaman masa iya tangan kepsek di acung acung ama murit.
"Selamat yaa"
"Iya pak, terimakasih""Selanjutnya..."
"Santi Aldora Aloysilus!"
"Ah ieu mah kembar teh juara hiji dua, ges lah etamah inung bapana bangga"(ahh ini mah kembar tuh juara satu dan dua, udah lah itu mah ibu dan ayahnya bangga)
"Wah euyy licik ieu mah"(wahh licik ini mah)
"Hor ning eta kembar teh bangun saingan"(lohh kok kayaknya mereka tuh saingan)
Sorak pada murid yang terkejoet terheran heran
"Aaa adee selamatt" ucap Sabrina yg kemudiam merangkul Santi, Santi membalasnya sambil berkata.
"Hmm makasih teh" ucapnya datar, tanpa ekspresi seperti tak menginginkan kejuaraan ini.
"Ihh eta bengett, mani datar. Chukkae adee"(ihhh itu muka, datar banget. Selamat adee) ucap Syifa.
Santi tak memperdulikan, ia langsung pergi meninggalkan Syifa dan Sabrina.
"Astaghfirullahaladzim" ucap Syifa mengelus dada.
"Kerja lembur bagai kuda" peleset Sabrina
"Bahagia kek steh, seri kek naon kek, meni datar"(bahagia dong, senyum kek apa kek, datar banget) ucap sang kakak.
"Ganeng!"(berisik!) Jawabnya singkat
"Ini pialanya" pak Hartono melakukan hal yang sama pada Santi
Santi bersalaman pada pak Hartono, sudah pasti tak sama dengan Sinta.Santi hanya senyum pada pak Hartono tanpa berkata sedikitpun.
Bari jeung seri nateh teu ikhlas tea ning, apal mren kos kumaha (sambil senyumnya tuh gak ikhlas gituu, tau kali kayak gimana)
"Goblokk goblok era urang mh boga adi kos sia" (*toxic *toxic malu aku tuh punya Ade kayak kamu) Sinta ngutruk.
Santi tak memperdulikan ucapan kakanya, seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dakkocan's Story
RandomIni bukan Kisah asal usul Dakkocan tapi... ➳ Start : 10 Mei 2020 ➳ End : Baku+NonBaku I hope you like it🥀 ✔️Real Cr : @hyysyf (cek following saya) Happy Reading♡