[Pt 49] Gak jadi Ke Caffe

14 8 3
                                    


| Haiiiiii enjoyy |
| Real Cr : Hyysyf |








"Mana yaa Zarel"

"Ohh nunguan si eta kaka teh"

"Heeh, ges we ade balik jung naik ojek"
"Mana ongkoss naa"

Pletak

Sinta menjitak kepala Santi
"Sana lo!" Usir Sinta

Titt titt

"Heyy"
"Hey Rel"

"Ayo naik" Sinta hendak naik motornya, tapi
"Eh tunggu" Zarel menahan tangan Sinta

"Kenapa?"
"Ini helm nya" memasangkan pada Sinta

'Yaalllahhhhhhh yaa robb makasihhh yaalllahh'

"Eh iyaa makasih"
"Ayo buruan"

"Iyaa"

~~👻~~

"Udah jangan nangis, gue minta maaf"
ucapnya seraya melepaskan pelukan

"Azel, aku ga niat ngomong gitu"
"Maaf...."

"Gapapa, setidaknya gue tau yang lo pendem selama ini"

Azel menghapus air mata Syifa

"Udah kosong, lo harus pulang"
"Sama kamu" rengek Syifa

"Iya yaudah ayo"

~~👻~~

"Rel..."
"Hmm"

"Dingin yaa"
"Lo gapake jaket?"

"Nggak" Zarel memipir

Berhenti

"Ko berenti?"
"Lo kedinginan kan?"

Zarel melepas jaketnya "Nih pake"
"Jangan, nanti lo kedinginan"

"Daripada lo yang kedinginan?"
Sinta memakai jaket yang di beri oleh Zarel

Jalan lagi

Ngebut...

"Pelan pelan Rel"
"....."

Titt titt

"Rel ada yang klakson di belakang"
"Udah biarin aja"

Zarel menyalip mobil yang ada di depannya
"Jangan nyal--"

BRUGGHHHH

"AWHH!!!"
"ZARELL!!!!"

Sinta yang selamat menghampiri Zarel yang terjatuh lebih jauh

"Zarel!!!"
"Rell.... bangunnnn rell!!!!"

"Gue harus bawa zarel ke rumah sakit"
"Tapi...gue bisa ga ya naik moge itu"

"Bisa, gue pasti bisa"
"Demi zarel gue bisa"

Sinta menyeret Zarel naik ke motor lalu membawanya ke rumah sakit terdekat

"Ini gimana cara pake nya?"
"Gas aja deh"

"Daripada calon gue ga selamat"
"Ih amit amit"

Ngenggg

~~👻~~

"Sini"
"Hm?"

"Ini pake helm nya" memasangkan pada Syifa

"Ck!"
"Kenapa zel?"

"Rambut lo"
"Oohh" syifa merapikan bagian yang bukan Azel maksud

"udah udah sini gue beresin"

Sebelum memasangkan helm nya pada Syifa, Azel merapikan rambut Syifa terlebih dahulu

'Lembut'

"Ayo cepet naik"
"Iyaa"

Dijalan

"Zel, ke caffe dulu yu"
"Dingin"

"Hmm"

Caffe

"Mau minum apa?"
"Apa aja"

"Okee"

Ga lama

"Nih"
"Ohiya zel ak--"

Trining trining

"Eh bentar, ada yang telpon"

Kaka📲calling...

"Kaka?"

Tuttt

"Halo ka?"
"Syifaaa"

"Kaka kenapaa??? Dimanaa???"
"Ceritanya panjang, kaka di rumah sakit"

"Rumah sakit mana?"
"Euu rumah sakit selalu sehat"

"Okeoek aku deket situ, bentar ya"
"Cepet syifa kaka takut"

"Aku kesana sekarang"

Tutt

"Zel, anterin aku ke rumah sakit selalu sehat"
"Siapa yang sakit?"

"Aku juga gatau, tp barusan sinta telpon"
"Yaudah ayo"

Rumah sakit

"Kaka?!"
"Syifaa!!!" Sinta memeluk Syifa ketakutan

"Kaka kenapa?"
"Zarel Syif..."

"Kenapa dia?"
"Kecelakaan tadi pas lagi jalan sama kaka"

"Kaka tenang dulu, sekarang Zarel nya aman kan?"

"Gatauuuu, di dalemmm"
"Euuu euuu kaka takutttt"

"Tenang dulu tenang"
"Zarell..."

"Gimana ceritanya kalian bisa kecelakaan?"

"Tadi tuh..." Sinta menceritakan semuanya
"Yalllah, tapi kaka gapapa?"

"Kaka gapapa tapi tangan nya zarel luka parah gaa gara dia minjemin jaketnya ke kaka"

"Yaampun ka, kaka sendiri?"
"Iyaa send--"

"Keluarga pasien?"
"Sa-saya dok" Sinta langsung berdiri dari duduknya

"Gimana keadaan zarel sekarang dok?"

"Alhamdulillah dia tidak apa apa karena langsung dibawa ke rumah sakit... Luka nya memang cukup parah, tapi belum terinfeksi"

"Makasih dok, boleh saya masuk"
"Oh silahkan"

Syifa hendak masuk mengikuti Sinta, namun Azel menahan

"Biarin mereka bedua dulu"
"Ohiya yaa"

Azel dan Syifa menunggu diluar

~~👻~~

"Zarel..."
"Sinta? Lo gapapa... Awwwh"

"Eh udah gausah bangun, tidur aja" Sinta duduk di samping Zarel

"Gue gapapa rel"

"Tangan lo pasti sakit ya... Maafin gue ya"
"Gapapa, bukan salah lo... Ini salah gue karena nyalip tadi"

"Tapi kalo ga minjemin hikss jaket lo, lo gaakan hikss kaya gini"

"Jangan nangis, gue gapapa"

Ckelek

"ZARELL YAAMPUNNN SAYANG!!!"
Ucap perempuan yang ribut masuk kedalam ruangan







































To Be Continued
Jangan lupaaa votee🙋‍♀️

See you next chapter💜

Dakkocan's Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang