[Pt 47] Gak jadi sad?

15 8 3
                                    

| wassap |
| Real Cr : Hyysyf |




















"Ternyata emang Sabrina gaada perasaan apa apa sama gue" bicaranya pada diri sendiri

"Gue emang yang terlalu berharap dari awal" tambahnya

"Ezra Ezra... lu bego banget" Ezra bicara pada dirinya

Lalu pergi meninggalkan Sabrina dan Rava yang tengah berbincang

Yap... Ezra ga sengaja nguping Sabrina sama Rava tadi

~~👻~~

"Teteh mana yaa ka?" Tanya santi pada kakanya

"Lah.. mana saya tau.. saya kan 🐥"
"Heeuhh sia"

"Eh itu teteh" kaget Syifa pada sahabatnya
"Eh iyaa"

Mereka menghampiri Sabrina yang berjalan lunglai dan tertunduk

"Teh.. dar--"
"Hikss...hikss..." Sabrina mendonggakan kepalanya

"Teteh na--nangisss???" Santi cemas
"..." Sabrina memeluk santi

"Kenapa teh..."
"Ma-masuk kelas aja dulu yuu" ajak syifa

"Ohiya bener, ayo"

Saat selangkah lagi Syifa masuk kelas, ia melihat Azel yang sedang berjalan

Seperti ke arahnya?

Syifa memutuskan untuk tidak masuk kelas dan menunggu Azel menghampiri nya

"Hai A--"

Azel melewati Syifa begitu saja tanpa meninggalkan sepatah kata

"Gapapa...."
"Gaboleh nangis..."

Syifa menarik nafas agar tak terlihat sedih depan sahabatnya, lalu masuk kelas

~~👻~~

"Sekarang pasti Sabrina udah balikan sama Rava"

"Gue ga kecewa"
'Gue kecewa bangett!!!!'

"Gue ga sedih"
'Gue sakitt!!!! Hati gue patah!!!!'

"Gue kuat"
'Gue gakuatt semua ini!!!! Ga gakuattt!!!!'

"Sabrina... gue sayang sama lo"

BUAGHH
BUAAGGHH
BUAAGHHH

"HEY! HEYY!! UDAHHH!!! LO APA APAAN SIHH!!!!" Ucap perempuan menghentikan Ezra yang sedang memukuli pohon

"LEPASIN!"
"GAKK!!"

"LEPAS! LO SIAPA HAH?!"
"LEPAS!!"

"HEH! LIAT TANGAN LO!!!"

"GUE GAPEDULI"
"LEPASIN GUEE!!!"

"KALO LO MUKULIN POHON LAGI... GUE JUGA BAKAL MUKULIN!" Perempuan tersebut memukuli pohon seperti yang dilakukan Ezra sebelumnya

"E--eh udahh udahh iyaa gue berenti" Perempuan tersebut menghentikan pukulan nya

Mereka terduduk disamping pohon belakang sekolah

"Lo siapa sih?" Tanya Ezra
"Gue.. Santi"

"Oh..Ehh, lo Sa-"
"Iyaa gue sahabatnya Sabrina"

"Ngapain lo kesini?"

"Karena gue mau" Santi meninggalkan Ezra disitu sendiri

"Kemana?"
"Bentar"

Tak lama, Santi balik lagi dengan kotak putih di tangan kiri nya

Santi duduk..
"Sini tangan lo" kata Santi

"Mau ap--"

Santi meraih tangan Ezra yang terluka karena memukuli pohon tadi

"Liat tangan lo!" Kasar santi

Santi mengobati luka Ezra dengan telaten dan rapi, sehingga Ezra tidak merasakan sakit sama sekali

'Cantik'

Sembari Santi mengobati tangan Ezra
"Lo lagi sedih?"

"..."
"Gara gara Sabrina sama Rava?" Tambah santi

Ezra senyum terpaksa sembari menahan air matanya

"Cengeng banget lo!" Kata santi
"Iyaa, lo bener gue cengeng"

"Lagian lo kenapa sedih sih?"
"..." Ezra meraih tangan kanan Santi

"Ehh mau apa" tepis santi

"Liat tangan lo! Luka juga kan"
"Sini gue obatin"

Lain dengan Santi, Ezra mengobati dengan kasar dan berantakan

"AWHH!!! Pelan pelannn!!!!"
"Ya maap gue kan gabisa"

"Makannya gausa sok sokan"
"Gue cuma mau obatin doang"

"Kan lo gabisa, mending gausah"
"Serah" Ezra melempar tangan Santi

Pada akhirnya, Santi harus mengobati lukanya sendiri

~~👻~~

"Eh.. kemana lo?"
"Kelas lah, udah bell! Lo ga denger?"

"Ohiya, sampe ga fokus gue... Bego yaa gue"

"Udahlah gausah sedih, angkat kepala lo! Liat kedepan! Masih banyak cewe kan? Ga cuma Sabrina"

"Tap..."

"Heh! Kalo lo terus terusan liat ke belakang! Lo gaakan pernah maju! Denger! Banyak cewek yang mau sama lo!"

"Termasuk lo?" Sekak Ezra

Deg

Deg

Deg

































To Be Continued
Jangan lupa vote🙋‍♀️

See you next chapter💜

Dakkocan's Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang