Music: X1- I'm here for you
(Kgn X1 sangat huhu)Satu bahu untuk kau bersandar, satu pundak untuk kurangkul
✨✨✨Arlian terdiam menatap seorang gadis yang duduk di atas batu besar di tepi sungai, gadis itu membuat khawatir kadang kadang dengan tingkah nya yang susah di tebak
Buktinya saja ia dipingiran sungai, arlian ingin sekali kesana tapi satu yang harus di catat, kalau engga parah banget males banget arlian menye menye nyamperin seseorang cuman untuk menenangkan nya, gengsi arlian itu setinggi langit heh.
Lagi lagi terkadang arlian harus mengerakan kakinya supaya tak keram, semenjak Aleya pergi dari markas sampai Aleya bertengkar dengan Kinara arlian mengikuti nya, tak tenang rasanya.
Sementara gadis yang sedang termenung tak menyadari ada seseorang di belakang nya, radius nya lumayan jauh sih, tapi tetap saja bisa tertangkap oleh netra
Tapi gadis itu sangat kalut dengan pikiran yang bermacam ragamnya dikepalanya "Pilihan Lo nanti pas pulang sekolah, atau Lo kalau ga temen Lo yang jadi korban nya"
Aleya pun lagi lagi teringat akan kejadian yang ia pendam dalam dalam itu, satu hari yang dapat mengubah hidup nya, bagaimana ia mendengar suara wanita menjerit suara wanita minta tolong dan sampai suara itu tak terdengar lagi.Berkali kali wanita itu meriaki kata 'tolong' dan suara itu masih jelas terdengar di telinga Aleya bahkan sampai sekarang.
Kejadian yang bahkan ia sudah berhasil melupakan nya, kini timbul lagi dalam benak nya dan yang membuat ini bertambah buruk adalah ketika Aleya sudah mengubur nya dalam dalam.
"Janggan!, Gamau!, Janggan kak PLEASE!"
"Kak!, Janggan sakit kak!"
"Kak udah kak!"
Lagi lagi Aleya menutup telinga nya, air matanya keluar lagi mengingat peristiwa 12 tahu lalu itu, Aleya pun semakin terisak
"Udah cukup udah" lirih Aleya
"Tolong!, Kak aku mohon janggan!"
Aleya pun semakin terisak dan menunduk dalam dalam
"TOLONG AKU!"
"SAKIT KAK!, UDAH!"
"Kak udah.."
"Kak....."
Aleya pun memeluk lutut nya sendiri, jantungnya berdegup kencang otak nya memutar dan mengulang kejadian itu, dimana satu hari yang merubah segalanya namun tak ada yang bisa Aleya lakukan selain bungkam.
Ia pun terisak dalam dalam, lalu tiba tiba dari belakang ada yang memberinya jaket sontak Aleya pun terdiam.
Ia semakin menangis deras, memeluk lututnya dalam dalam
"Al"
Panggilan itu membuat Aleya semakin memeluk lututnya
"Al!"
Sontak karna hentakan itu membuat Aleya menoleh dengan wajah yang berantakan, sontak Abi pun terkejut bukan main ia baru pertama kali melihat Aleya separah ini
Lalu dalam sekejap Aleya memeluk Abi.
Abi pun terdiam, lalu ia balas memeluk Aleya dan berusaha menenangkan gadis itu
KAMU SEDANG MEMBACA
REMINISCENE; squel Of Adrian & Aleya (?)
Teen Fiction/COMPLETED✓/ -"But it turns out that when you left, I felt like half of me was missing. awan kita sudah membendung menjadi satu, tinggal menunggu yang mana yang akan muncul; storm, or rainbow We are ever happy enough that is remembered"...