25# TANPA KARENA

229 24 6
                                    

Sekarang pilihan nya cuman dua, membiarkan cerita ini mengantung atau mengakhiri nya begitu saja

Tentang sebuah rasa sakit yang kau jadikan hadiah itu, sudah tak kurasakan.

✨✨✨

Rasanya senja yang mengelabu pertanda hujan akan turun tak membuat niat dan langkah gadis itu terhenti

Bahkan lihat saja gadis ini masuk saat penjaga nya hendak berdiri dan bertanya pada aleya, aleya masuk ke dalam gerbang markas yang tak dikunci.

Rasanya selama 3 hari dengan segala pertanyaan di kepalanya membuat gadis itu gila sendiri.

Namun saat berjalan tiba tiba langkah nya terhenti, melihat arlian yang baru saja muncul dari balik pintu.

Arlian pun terdiam menatap gadis yang hendak masuk itu.

"Gua mau ketemu dia" ucap aleya pada arlian dengan tatapan nya yang datar

Arlian pun tak menjawab, dia hanya mengeser sedikit badan nya untuk memberikan ruang pada Aleya agar bisa berjalan, yang berarti arlain mempersilahkan Aleya masuk.

Aleya pun menatap Arlian, sedetik kemudian dia berjalan

Arlian pun hanya menatap Aleya, ia tak akan ikut campur lebih dalam lagi, cukup sampai disini saja tugas arlian selsai.

Kalau katanya kita bakal bahagia orang yang kita cinta bahagia, itu bullshit buktinya saja sekarang arlian tersenyum masah, haha.

Dan kini Aleya sudah berdiri di depan pintu berwarna coklat dari kayu, pintu dimana Aleya terbawa kembali dalam kejadian masalalu nya.

Dan akhirnya Aleya pun menarik nafas, lalu memberani kan diri untuk mengetuk pintu

Baru tiga kali ketukan pintu sudah terbuka, menampilkan gadis dengan rambut sebahu tersebut, seketika Aleya pun terdiam begitu juga gadis di depan nya yang terkejut.

Apa maksudnya sebenarnya, vanila adalah gadis yang sangat Aleya kagumi tapi....

Vanila pun hanya tersenyum simpul "sudah lama tak bertemu"

Tak ada jawaban, Aleya pun masih membisu dengan muka datar nya

"Siapa van-" seketika ucapan Rian terhenti saat melihat Aleya yang juga menatap nya.

"Seperti nya harus ada yang bicara" ucap vanila "kalau begitu aku Permisi" vanila pun pergi dari situ, jujur saja perasaan nya berkecamuk kini.

Tiba tiba Rian menarik tangan nya, vanila pun terdiam ia berbalik menatap Rian "Gausah kemana mana" ucap Rian

Aleya pun melipatkan tangan nya di dadanya "Gua butuh bicara sama Lo, berdua!" Tegas nya dingin

Vanila pun menatap Aleya, lalu perlahan ia mengendurkan tangan nya dari pegangan Rian dan Rian pun menatap tangan mereka yang sudah terlepas.

Lalu vanila pun berjalan menjauh dari Adrian dan Aleya, gadis itu menahan segala macam rasa takut dalam dirinya, dan akan selalu berkata 'pasti baik baik aja'

Sementara kini Aleya menatap rian dengan segala macam pandangan Rian pun masuk ke dalam ruangan nya lalu duduk di kursinya sementara Aleya mengikuti nya.

REMINISCENE; squel Of Adrian & Aleya (?) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang