Kabar sodara ku yang kadang sering dilupakan
✨✨✨
Setelah menempuh perjalanan yang begitu panjang, kini akhir nya langkah Aleya , Kinara ,Abi dan team lain nya terhenti pada sebuah tugu desa penyambutan
Tak banyak dokter yang berpartisipasi hanya sekitar 8 orang plus perawat,
"Selamat datang intu desa ini" ucap seorang pemuda, dengan baju yang masih tradisional dengan mengunakan ikat kepala berwarna hitam, diikuti beberapa orang di belakang nya
Para dokter pun tersenyum, termasuk Aleya yang berada di barisan paling depan
"Saya Mantikei, saya harap para dokter merasa nyaman disini" ucap nya, harus diakui memang Mantikei sangat tampan terlebih lagi badan nya yang sudah jadi memiliki daya tarik tersendiri
Terlebih Kinara yang sudah tidak bisa melepaskan pandangan nya dari Mantikei, Mantikei yang menyadari itupun hanya tersenyum simpul
"Silahkan masuk" ucap mantikei
Semuah nya pun masuk ke dalam desa itu, terlihat sekali rumah rumah yang khas sekali, dengan kayu dan atap rumbia, banyak sekali warga yang sedang melakukan aktivitas nya, tapi mereka selalu tersenyum pada tamu tamu yang datang.
"Tuo ewen datang" ucap mantikei
Pintu dari bilik kayu pun terbuka, menampakan lelaki paruh baya dengan baju adat nya, ia tetua nya disini
"Salamat datang, parkenalkan saya Tuo dehen, tetua Disni" ucap Tuo dehen
Aleya pun membungkukan kepala nya memberi hormat pada nya, lalu sedikit berjalan ke arah sang tetua "terimakasih atas sambutan nya Tuo, saya aleya, saya mewakilkan mereka disini, kami harap kehadiran kami tidak merepotkan dan bisa membantu"
"Senang sekali melihat anak kota yang masih menjaga sopan santun nya, betah betah kalian disini yah" ucap Tuo dehen
Aleya pun mengaguk "terimakasih Tuo"
"Mantikei, tolong antar mereka supaya beristirahat" ucap Tuo Dehen pada mantike
"Iyoh Tuo" ucap mantikei, "Intan" pangil Mantikei pada seorang perpuan ayu yang ada di samping nya "hantar ewen tuk istirahat" ucap mantikei
Intan pun mengaguk, sembari tersenyum simpul "Mari ikut saya"
***
"Jadi siapa lagi yang datang menghancurkan sekarang?" Tanya gadis dengan rambut kepang itu, Sanja namanya.
"Ga boleh begitu Sanja, mereka berniat kesini pasti dengan tujuan baik" ucap lelaki yang bersamanya, Gumantar orang memanggilnya
"Tak ada satu orang kota pun yang berniat baik ketika mereka menginjakan kaki nya kesini"
Gumantar pun terdiam, lalu Sanja menghembuskan nafas nya gausar "mengapa bue membiarkan orang orang itu datang kembali?"
"Bue hanya berharap Sanja" jawab Gumantar
"Tak ada harapan gum, kita telah dijajah oleh bangsa sendiri" ucap Sanja
KAMU SEDANG MEMBACA
REMINISCENE; squel Of Adrian & Aleya (?)
Teen Fiction/COMPLETED✓/ -"But it turns out that when you left, I felt like half of me was missing. awan kita sudah membendung menjadi satu, tinggal menunggu yang mana yang akan muncul; storm, or rainbow We are ever happy enough that is remembered"...