37# MALAM PENAKLUKAN (2)

276 36 39
                                    

Music: don't forget me -ikon
(Baca artinya deh, terus pasang lagunya di bagian tertentu huhu)

Awan kita sudah membendung menjadi satu, tinggal menunggu akan berakhir seperti apa.

Pelangi atau badai?

✨✨✨

"nanti Kaka pergi ke Jakarta malam ini ya, helikopter darurat nya datang nanti malam, luka Lo semakin parah ka di dalam tubuh" ucap Kinara, ia baru saja meletakan nampan berisi makanan di sebelah Aleya.

Kini sudah 3 hari Aleya terdampar di brangkar akibat luka tembak pada pungung nya.

"Nanti malam ya?, Gua belum ketemu Sanja dan yang lain nya" ucap aleya sembari menatap Kinara, dulu Aleya ingin segera cepat pulang kerumah untuk kembali bersama Aliya, namun sekarang Rasanya berat untuk meninggalkan semuah kenangan yang ada di dalam alam Borneo.

Dimana rasanya semuah berkumpul menajadi kesatuan, jawaban yang Aleya tanyakan dari dulu terjawab disini, bahkan ia menemukan banyak jawaban yang bahkan tak ia pertanyakan.

Dimana ketika semuah orang tak ada yang mau mendengarkan nya, angin yang bisu berbaik hati untuk mendengarkan kata katanya dan segala isihatinya.

Sungai yang menjadi saksi dari tangisan nya, dan bulan yang menatap ke arah nya dengan sendu seperti itulah kehadiran yang tak diperhatikan namun nyata nya mereka adalah pemerhati yang paling baik untuk para manusia.

"Sanja pasti terpukul atas kepergian babanya, dan gua ga ada disana" ucap aleya

Kinara pun menoleh ke arah Aleya "dia mengerti kondisi lu kak"

"Rian gimana kondisi nya?"

Sontak ucapan Aleya membuat Kinara menatap Aleya dengan pandangan bingung "harus banget gitu Lo nanyain dia?"

"Cuman nanya" ucap aleya

"Aneh lu mah, kesel gua Ama lu " ucap Kinara

"Lha?, Kenapa jadi kesel?" Tanya Aleya

"Labil" ucap Kinara

Perkataan singkat itu memang benar adanya, Aleya adalah gadis paling labil padahal masa nya sudah bukan remaja lagi dia sudah dewasa.

"Oh iya, ga jadi kak Abi yang nganter tapi kak arlian" ucap Kinara

Aleya pun mengerutkan dahinya "lho kenapa?"

"Kak Abi masih banyak pasien disini"

"Eh iya arlian udah lama ga keliatan dia dimana?" Tanya Aleya

"Dia ngurusin kasus ini dia ke Jakarta"

"Kasus nya udah di proses kah?"

Kinara pun mengaguk, lalu ia duduk di sebelah brangkar Aleya "iyaa, kabar baiknya semuah lahan yang udah di palsukan kembali jadi hak mutlak pribumi lagi"

"Gua ngga bayangin kalau disini bener bener dijadiin perkotaan yang bising, disini memang sunyi tapi gua ngerasain sendiri disini kalau ngga ada yang lebih mengerti dirikita dari pada kesunyian" Kinara pun mengaguk atas ucapan Aleya

Namun tiba tiba raut muka Kinara pun menjadi murung "gua gatau masa bakti gua sampai kapan, gua pasti lama banget ga katemu lu kak"

Aleya pun ikut menatap Kinara dengan wajah yang sama murung nya "Lo tau Ra?, Lo salah satu keberuntungan dalam hidup gua kali ini, satu saat Lo bisa jadi teman, Lo bisa jadi adek, Lo bisa jadi tempat gua untuk mengeluarkan pikiran gua yang kadang ga, bahkan Lo bisa jadi Kaka gua sendiri, mungkin tanpa Lo yang ada di sisi gua selama ini gua gatau jadi apa diri gua tanpa dukungan Lo Ra"

REMINISCENE; squel Of Adrian & Aleya (?) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang