17# TUMBANG

254 26 11
                                    

   dan mereka yang berkuasa, adalah mereka yang memiliki Amor di kantung nya.

✨✨✨

Aleya dan Kinara baru saja tiba di camp, seperti nya camp sepi hari ini.

  Aleya pun mengambil jas berwarna putih nya itu sedangkan Kinara membereskan brangkar serta peralatan yang lainnya

  Aleya pun membalikan tanda 'istirahat' Menjadi tulisan 'buka'

  Lalu Aleya pun duduk di kursi nya.

  "Dok!" Sontak Aleya dan Kinara pun menoleh pada pria yang masuk dengan baju lusuh penuh darah

   "Yaampun pak ada apa?" Tanya Aleya, pria itu masih menetralkan deru nafas nya

  Kinara pun mendekat pada bapa itu "lu di tangan bapa sangat parah" ucap Kinara
  
   "Bukan itu masalah nya, banyak yang warga yang tertembak karna melindungi hutan yang ingin di bakar habis" ucap pria paruh baya itu

   "Bapa tunggu disini, kamu tim medis akan berangkat kesana" ucap aleya, lalu Aleya pun menengok ke arah Kinara "Ra, Lo bersihin luka bapa ini dulu, terus gua telepon semuah camp dan kita langsung menuju kesana" ucap aleya

   Kinara pun mengaguk, lalu iapun menopang pria itu menuju brangkar, dan mengobati pria itu

  Sementara Aleya dengan cepat ia langsung menelpon semuah camp yang Kedokteran yang ada di desa ini, satu persatu camp dari camp 1-5 ia pun menelfon nya.

  Sementara ada seseorang yang baru saja tiba, dia Arlian yang gagah dengan pakaian tugas nya "Al, kita butuh dokter sekarang"

   Walaupun Aleya masih kesal dengan Arlian, ia pun harus profesional dalam pekerjaannya "2 menit semuah nya bakal ada di TKP"

   "Warga rusuh, banyak korban disana" ucap Arlian

   "Ka udah beres!" Ucap Kinara, Aleya pun mengaguk.

   "Lu bisa nyelamatin kudeta ini?" Tanya Arlian

  "Pasti" jawab aleya

   "Gua takut" ucap Arlian lalu menatap Aleya "gua takut Lo kenapa napa

   Seketika Aleya pun mengerutkan dahinya "maksud Lo?"

   Kinara pun menatap Arlian dan Aleya bergantian, ia pun bingung dan bodohnya ia seperti nyamuk berada di tengah tengah Aleya dan Arlian itu ia pun mundur beberapa langkah pura pura menyiapkan peralatan.

   Arlian pun terdiam lalu menatap Aleya, ia pun tersenyum simpul "akhirnya tuhan ngabulin doa gua, gua berdoa setiap harinya agar Lo bisa tatap sedikit aja, tuhan adil walaupun Lo ga mengenal gua sebagai gua yang dulu tapi seenggaknya Lo mengenal gua sebagai Arlian"

   "Apaan sih?" Tanya Aleya, demi apapun Aleya tak mengerti maksud dari Arlian

  "Gua berharap Lo natap gua dengan pandangan yang Lo kasih ke dia dulu, tapi rasanya itu ngga mungkin jadi yang bisa gua lakuin adalah mencoba agar Lo selalu sama gua, walaupun sebentar lagi Lo akan nemuin jawaban terbesar dalam hidup Lo, saat itu mungkin gua bisa dapat tatapan Lo walau tatapan perih." ucap Arlian

   Aleya menatap Arlian dengan penuh tanda tanya, siapa Arlian dalam hidup nya dulu memang?, Bahkan wajah nya pun baru Aleya lihat kali ini

  "Lo sebenernya siapa sih?" Tanya Aleya, menatap manik wajah laki laki itu.

   Arlian pun hanya tersenyum simpul, lalu berjalan ke arah Kinara "Ra udah beres semuah?"

  Kinara pun mengaguk, lalu membawa tas emergency yang di dalam nya sudah berisi alat alat untuk keperluan medis

REMINISCENE; squel Of Adrian & Aleya (?) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang