8. Keributan

2.6K 171 45
                                    

"DIGO ADIATAMA DEMUZAAA, EHHH LO ANJING BALIKIN" kini kelas XI-IPS 2 sedang free class kelas sangat bising dengan Digo dan Shela sedang berlari-lari karena Digo yang merebut ponsel Shela, sangat tidak sopan dan menyebalkan.

Sedangkan Digo malah lebih gencar untuk berlari menaiki bangku, meja dan heboh sendiri didalam kelas. Untungnya mereka semua sudah maklum dengan keduanya yang sering bertengkar seperti anjing dan kucing ini.

"asik banget ajig yang pada lari-larian" ucap Gio.

"DIGOO HAPE GUEEE" Shela semakin mempercepat larinya, ia berusaha menyusul langkah panjang Digo yang terus-terusan memutari kelas.

"DEN BANTUIN DONG AH KAGA ASIK BANGET LU, LIAT NOH KETUA GILA LO AH NGESELIN BANGET" sekarang Dendra yang menjadi sasaran Shela. Shela mendorong-dorong bahu pria itu untuk membantunya.

"lo berdua gue doain jodoh" celetuk Kory yang ada disana. "AAMIIN" seketika sekelas mengaminkan doanya.

"MALES GILA" ucap Shela.

"KEJAR DONG SHEL AH" ucap Digo, pria itu sedang berdiri diatas kursi.

Ingin sekali Shela melempari Digo dengan kursi yang sedang diduduki Dendra ke wajahnya. Melihat tampang menyebalkan Digo membuatnya semakin nafsu untuk menabok wajah pria itu.

Detik berikutnya Shela berlari mencoba menangkap Digo, namun pria itu malah berlari keluar kelas.

Sialan sekali.

Masalahnya tadi ia sedang chatting dengan seseorang dan Digo yang curiga langsung mencomot ponselnya.

"DIGOOO" sepanjang koridor Shela meneraki nama pria itu. Namun hanya diabaikan oleh Digo.

"lo mau ini? Ambil dong" ucap Digo ia menunjukkan ponsel Shela, saat menengok kearah belakang dan melihat Shela jauh dari dirinya, gadis itu terlihat lelah. Shela menumpukan tangannya ke kedua lututnya.

Goblok capek banget batin gadis itu.

Shela ngos-ngosan. Ia kembali berlari, tapi saat Digo akan berlari ia melihat pak Danang yang sedang berdiri dihadapannya dengan berkacak pinggang.

Mampus Batin Shela menertawakan Digo.

"ehh bapak, makin ganteng aja pak, makin tua makin seger ya?" Digo kikuk, mampus dirinya tertangkap oleh guru piket yang menyebalkan ini.

"terus maksud kamu saya sudah tua?" kata pak Danang galak dengan mata yang melotot. "bukan gitu pak, tapi emang iya sih" ucap Digo.

"sedang apa kalian?" tanya pak Danang saat Shela menghampiri Digo dengan nafas yang tidak beraturan.

"aha dapet" Shela merebut ponselnya ditangan Digo. "ini pak dia rebut ponsel saya, gak sopan kan? Hukum aja pak!" ucap Shela menunjuk Digo.

Digo menatap Shela dengan tatapan tajam, sedangkan gadis itu malah tersenyum bahagia. "kenapa kalian malah keluar kelas hah?!" tanya pak Danang dengan tegas.

"lagi lari pak, olahraga" ucap Digo. "halah alasan, harusnya kamu dikelas. Ini jam pelajaran bukan untuk lari-lari tidak jelas!"

"yasudah pak, saya kekelas ya? Assalamualikum" Digo dan Shela berlari kembali ke kalas, sedangkan pak Danang hanya menggeleng-geleng melihat mereka.

"ehh saya lupa, harusnya mereka dihukum!" ucap pak Danang.

"HEIII TUNGGU, KALIAN!!!" teriak pak Danang, namun sayang mereka sudah berbelok dan pak Danang tidak lagi melihat dua anak itu.

Shela dan Digo sampai dikelas. Mereka sama-sama ngos-ngosan. "lo berdua kenapa?" tanya Hilmi yang sedang berdiri didepan kelas.

"si Digo noh, ketemu pak Danang. Takut dihukum jadi kabur" ucap Shela.

DIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang