19. Mela sialan

208 22 2
                                    

waktu istirahat telah tiba bel yang para murid tunggu-tunggu akhirnya berbunyi.

"baik terimakasih bu" ucap semua murid yang ada di kelas Shela. Setelah bu Bona pergi dari kelasnya.

"Gimana ceritanya deh lo bisa bareng sama kakak ganteng Shel?" tanya Zara dengan antusias.

"siapa? Adnan?" tanya Shela.

"iyaa gimana ih gue juga kepo plis" tanya Lea juga.

"tar deh gue ceritanya, ngantuk bangey sumpah" jawab Shela malas.

"yahh lu mah" kecewa Zara.

"tau gue kepo banget padahal" timpal Lea yang duduk di depan bangku mereka

"yaudah deh yu ke kantin" ajak Zara.

"wait, beresin dulu buku" ujar Lea.

"gue ga ikut lo aja berdua" timpal Shela.

"lo beneran ga akan ke kantin? cuci mata loh Shel, liat yang ganteng-ganteng" suara antusias Zara selalu terdengar jika ia merasa semangat dan senang.

"ga dulu ah, gue tidur jam 3 pagi, semalem abis nonton drakor gue" balasan Shela terdengar melas. Bagaimana tidak mengantuk, ia menonton ngebut drama korea dari episode 9 sampai tamatnya di episode 16.

"lo ga ke kantin gitu?" tanya Lea.

"iya bege, ngomong mulu perasaan gue entar aja, mau tidur"

"yaudah gue sama Lea aja, gamau nitip?" tanya Zara. Shela menggeleng dengan posisi kepala berada diatas tangan yang melipat diatas meja.

"okey"

Lea dan Zara berjalan menuju ke kantin yang saat ini sudah ramai oleh para siswa siswi SMA Gelora. tidak ada lagi meja kosong disana, semuanya sudah penuh.

"Za, Ya" panggil Dendra dengan tangan yang meminta untuk mereka berdua menghampiri mereka.

"mana cees lo?" tanya Dendra.

"turu" jawab Zara.

"lo berdua duduk aja disini, penuh" ucap Dirga Tiba-tiba. disana tidak hanya ada Dendra dan Dirga, ada Zen, Hilmi, Kory, Gio dan tentunya Digo.

"kemana Go?" tanya Hilmi saat Digo bangkit dari tempat duduknya.

"pesen makanan," jawab Digo sambil berjalan.

"nitip mie ayam dong" ucap Lea.

"pesen sendiri lo kan punya kaki" ucapan Digo terdengar menyebalkan di telinga Lea.

"gue aja yang pesenin" ucap Gio.

"tumbenan lo menawarkan diri" ucap Dendra dan langsung melirik ke arah penjual mie ayam, dan ternyata disana ada perempuan cantik.

"hemm pantesan"

"hehehe" Gio memperlihatkan gigi rapinya dengan polos.

"yauda mie ayam aja 2, sama es jeruknya 1 teh botol 1" ucap Lea kemudian diiyakan oleh Gio.

Digo berjalan keluar kantin setelah membeli nasi goreng dan air mineral di kantong kresek yang ia bawa. Pria itu berjalan menuju kelasnya.

Saat Digo belok ke arah kelasnya ia melihat Luna dari jauh, Firasatnya sudah tidak enak saat melihat luna yang menatapnya dan berjalan cepat untuk mendekati Digo.

"hai?" Luna menyapa ragu Digo dan tak ada balasan, Digo hanya berjalan lurus.

"tunggu Digo" Luna menarik tangan Digo dan membuat pria itu berhenti melangkah.

"lepas" ucap Digo saat tangannya dicekal sangat erat oleh Luna.

"gamau, aku mau ngomong sama kamu plis" ucap Luna memohon. Namun Digo sudah muak melihat gadis yang ada di dekatnya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang