5. Gadis Cantik

3.2K 209 19
                                    

Pagi hari ini Shela sudah siap dengan baju seragamnya, ia sudah siap berangkat. Hari ini ia akan membawa motor sport yang sudah lama tidak ia pakai ke sekolah atau keluar rumah. Ia merasa sudah lama tidak memakai si Funny motor berwarna hitam bercorak merah itu.

"kamu pake motor?" tanya Mila, Shela mengangguk dan mencium tangan Mila. "iya ma, udah lama juga gak naik motor" ucap Shela.

"kalo gitu kamu hati-hati di jalannya, jangan ngebut" peringat Mila. "iyaa mama sayang" ucap Shela dan menngecup pipi Mila sekilas.

"mama nanti mau ke butik?" tanya Shela. "iya,"

"ohhh yaudah ya Assalamualikum" ucap Shela kemudian memasangkan helm full face dan langsung menyalakan mesin motor setelah itu pergi meninggalkan perkarangan rumahnya.

Sepanjang jalan Shela hanya fokus, rasanya ia ingin bermain di trek balap lagi. Ia merindukan itu, tapi Digo yang selalu melarangnya.

Sesampainya diparkiran sekolah Shela langsung memarkirkan motornya dengan rapi, ia melepas helm full face dan jaket kulit hitamnya. Ia sedikit mengkibaskan rambut coklat panjangnya.

Sebelum ia berjalan meninggalkan parkiran sekolah, ia melihat sebuah motor sport datang dan memarkirkan motornya disebelah motor milik Shela, ia sangat mengenali motor itu siapa lagi kalo bukan motor Digo.

Pria itu membuka helmnya dan menghampiri Shela. "tumben lagi lo bawa motor" ucap Digo saat ia berdiri disamping Shela.

"mau aja" ucap Shela kemudian melangkah pergi dan disusul oleh Digo.

Digo merangkul Shela membuat gadis itu melotot kearahnya, tidak tahu apa ini disekolah banyak orang? Shela yakin bentar lagi akan ada tatapan dan ucapan-ucapan para perempuan mengenai mereka.

"Go lepas ah, diliatin orang males" ucap Shela berusaha melepasan rangkulan pria disampingnya.

"biasanya kan juga gue rangkul lo" ucap Digo tidak mau melepaskan rangkulannya.

"yaaa, gak disekolah lah" ucap Shela.

Gatel banget

Mereka makin lengket aja ya?

Gak cocok ih najis

Gue juga mau dirangkul Digo

Apa Shela bilang, pasti ada yang berkata tidak enak. Bahkan tatapan mereka juga beragam, ada yang tidak suka, ada yang iri, ada yang suka juga.

"bodo amatin aja sih Shel" ucap Digo. Shela menatap Digo garang. "mata lu" ucap Shela kemudian menundukkan badannya dan terlepas dari rangkulan Digo dan langsung berlari dari sana.

"anjing ditinggal," ucap Digo sedikit tersenyum kemudian berlari menyusul Shela.

Sebelum Digo pergi kedalam kelas ia menubruk seorang gadis yang baru saja keluar dari dalam kelas, sepertinya itu adik kelasnya.

"ma-maaf kak" ucap gadis itu, dia terlihat menunduk. Wajahnya sangat polos, cantik, dan lucu.

Digo menangguk "gak papa, gue yang salah lari-lari" ucap Digo.

Gadis itu menatap Digo dan sedikit mengembangkan senyumnya. "sa-saya permisi kak" ucapnya.

Sebelum pergi Digo menahan tangan gadis itu. "nama lo siapa?" tanya Digo.

"ee-ehhh, nama saya Violine kak" ucapnya. Kemudian gadis itu menatap tangannya yang dipegang oleh Digo, Digo yang menyadari itu langsung melepaskan tangannya.

"sorry," ucap Digo. Kemudian ia tersenyum singkat kearah Violine dan pergi dari sana.

"cantik bjir" ucap Digo saat berjalan kembali akan ke kelas.

DIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang