9. Kakak Shela?

2.8K 176 48
                                    

Pulang sekolah adalah waktu yang paling dinantikan oleh para murid dan mereka pasti berharap pelajaran ini akan cepat selesai. Padahal waktu pulang sekolah sudah lewat sejak 5 menit yang lalu.

"kebiasaan si tukul makan waktu" ucap Gio kepada Digo. Yang dimaksud tukul adalah pak Dermawan guru botak yang kini sedang duduk didepan kelas.

"udah males gini anjing" ucap Digo pelan, sedari tadi pria itu hanya menatap lembaran soal yang ada dihadapannya dengan bingung.

Ia baru mengerjakan 7 soal dan ada 3 soal lagi yang belum ia jawab. Setelah guru didepannya ini memberi pr kemarin yang sangat banyak dan besoknya langsung ulangan mana mengkorupsi waktu membuat mereka semakin tidak menyukai pak Dermawan guru matematika yang kiler dan menyebalkan itu.

"tanya Zen gih Yo" ucap Digo. Digo melihat Zen yang sudah terlihat santai dan sepertinya pria itu sudah menyelesaikan ulangannya.

"Zen woy, liat" ucap Gio berbisik.

Zen menoleh dan memberikan lembar jawabannya kepada Gio. Pria itu menerimanya dengan sumeringah "nih Go" ucap Gio.

Untungnya Digo hanya tinggal mengerjakan pilihan gandanya.

"Yaaa gue pusing" ucap Shela masih menatap lembar soal dihadapannya. Oke ia lebih parah ia baru mengerjakan 3 soal pg dan 1 essay.

"gue juga pusing," ucap Lea. Mereka satu server, ada 6 soal yang belum dikerjakan. Shela menatap Digo menggunakan ujung matanya.

"Go.... Digo.... " panggil Shela pelan, tempat duduk mereka bersebelahan jadi Digo dapat mendengar panggilan Shela.

"liat dong, gue banyak yang belum" ucapnya lagi.

"cepat cepat kalian tidak mau pulang apa?!" ucapan pak Dermawan membuat Shela kaget.

"suruh siapa ulangan dadakan kan mendadak dongo otak kita" ucap Dendra pelan namun dapat didengar oleh telinga pak Dermawan.

"kamu saja tidak dibiasakan belajar setiap malam!" ucap pak Dermawan. Dendra bergumam "goblok kedengeran" gumam Dendra pelan sekali.

"Zen kamu sudah selesai?" tanya pak Dermawan. Tiba-tiba wajah Gio dan Digo pucat, mampus lembar jawabannya ada dibangku mereka.

"belum pak" ucap Zen yang berpura pura menulis dikertas. Pak Dermawan hanya mengangguk.

Dengan cepat Gio mengembalikan lembar jawabannya. "hampir aja bangsat" gumam Gio.

Sedangkan Digo sedang menunggu Shela yang menyalin jawabannya. Shela gadis itu dengan buru-buru menyalin jawaban yang ada dilembar jawaban milik Digo.

Setelah tersalin Shela kembali mengembalikan lembar jawaban milik Digo.

"bagaimana sudah selesai belum? Yang sudah bisa dikumpulkan kedepan! Dan boleh pulang" ucap guru itu dengan menatap mereka dan kacamata yang menempel dibawah mata, tetap saja guru itu menatap mereka dengan kacamata yang ada dibawah dan tatapannya yang mengintimidasi.

Kemudian banyak dari mereka yang maju kedepan untuk mengumpulkan soal dan lembar jawaban kemeja guru, bahkan tidak sedikit mereka menjawab soal dengan asal-asalan yang penting beres dan langsung pulang.

Akhirnya mereka bisa pulang ke rumah dan setelah 20 menit waktu pulang berlalu mereka baru keluar dari kelasnya.

"Alhamdulillah bisa pulang, sumpah dah males banget kalo ulangan dadakan gini, ampir aja kepala gue pecah disumpel soal matematika" ucap Lea saat ereka sudah berada diluar kelas.

"yakali gue gak puyeng, untung sih si Digo baek ngasih jawaban" ucap Shela.

"Shel gue mau ke Wd. Lo mau ikut atau gue anter pulang dulu" ucap Digo yang baru keluar dari kelasnya.

DIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang