13. Truth or Dare

2K 166 32
                                    

Hingga akhir pelajaran Shela masih terus memikirkan kemana kalung itu hilang. Hampir Semua murid sudah keluar kelas hanya tinggal Shela dan kedua temannya. Digo yang baru saja akan pergi menatap Shela bingung, kemudian Digo menghampirinya.

"kenapa sih lo dari tadi?" tanya Digo bingung melihat sikap Shela yang seperti memiliki beban fikiran.

"gue gak papa" ucap Shela tiba-tiba bersemangat.

"aneh lo" kemudian Digo pergi meninggalkan Shela dan menyusul teman-teman yang lainnya.

"lo mau main gak Shel?" tanya Zara.

"kemana?" tanya Shela.

"kemana Ya?" tanya Zara lagi meminta usulan dari Lea.

"mana gue tau" ucap Lea.

"yehh, gimana sih lo berdua" ucap Shela masih memikirkan kalung itu. Kemudian Shela keluar dari kelas dan diikuti oleh kedua temannya.

"Shela" panggil seseorang. Shela pun menengok ke sumber suara.

"ehh Adnan, kenapa?" tanya Shela saat Adnan menghampirinya.

"kalung lo bukan?" tanya Adnan menyodorkan kalung yang sedari tadi ia cari.

"eeh iya punya gue, kok ada di elo?" tanya Shela. Zara dan Lea menyimak pemvicaraan mereka berdua.

"kemarin kaykanya jatoh di mobil gue" ucap Adnan, Zara dan Lea saling pandang.

"ohh iya thanks"

"lo pulang sama siapa?" tanya Adnan.

"gue bawa motor kok" Shela tersenyum. "ohh gue duluan kalo gitu" ucap Adnan dengan senyumnya.

"oke hati-hati" kemudian Adnan pergi dari sana.

"Siapa Shel?" tanya mereka.

"Adnan, kakak kelas akhir" ucap Shela. Mereka menatap Shela masih sama, yaitu bingung karena sepertinya mereka akrab apalagi mendengar Shela tidak memanggil nama Adnan dengan sebutan kakak.

"ngapa lo gak pake kakak?" tanya Lea.

"tau, gue sebenernya mau manggil pake kakak, cuman kata dia gak papa" ucap Shela.

"kenapa lo bisa naik mobil dia? Ganteng banget anjir, gue perasaan baru liat dia" ucap Zara.

"hush gue bilangin Jake tau rasa lo Zar" ucap Shela. Mereka berdua masih menatap penasaran kearah Shela.

"serius lo lagi pedekate ya?" tanya Lea.

"ck apa sih anjir ngaco, gue baru kenal beberapa hari lalu juga!"

"tapi ganteng loh Shel, manis juga" ucap Lea. "yaudah buat lo aja!"

"serius gak papa?" tanya Lea.

"kalo lo gak sayang Hilmi sih gak papa" ucap Shela lagi.

"udah ah anjir jangan dibahas, mau kemana nih jadinya?" tanya Shela.

"up to you" ucap Zara.

"yeh yang bener" ucap Shela.

"SHEL, ZAR, YA WD KUY" teriak Dendra diparkiran sana.

"mau kaga?" tanya Shela kepada kedua temannya0.

"haiyu" ucap mereka berdua.

"gue gak bawa motor" ucap Zara.

"gue juga kaga sih" ucap Lea juga.

"lo bisa nebeng sama Hilmi Ya" Shela mengedipkan matanya menggoda Lea. "iye noh, gue mah sama Shela" ucap Zara.

"IKUT WOY" kemudian mereka bertiga berlari keparkiran.

DIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang