(Chapter 20) Dinner

479 70 6
                                    

"Ryujin apa kau tidak apa sendiri? Sudah sore aku pamit pulang" ujar Yuna.

Ia merasa kasihan karena kondisi Ryujin yang sedang sakit hanya seorang diri di rumah. Chaeryeong pun juga sama ia pamit untuk pulang.

"Beomgyu kau temani Ryujin ya barangkali dia butuh sesuatu" ujar Chaeryeong pada Beomgyu.

"Aku tidak separah itu Chae. Aku masih bisa melakukannya sendiri" sangkal Ryujin.

Beomgyu terkekeh karena melihat tingkah Ryujin.

"Jangan khawatir aku akan menjaganya"

Sorakan menggoda keluar dari mulut Yuna dan Chaeryeong.

Ryujin melempari mereka dengan bantal sofa yang otomatis Yuna dan Chaeryeong segera berlari kearah pintu dengan tertawa puas karena telah menggoda Ryujin.

Beomgyu mengambil bantal sofa yang tadi dilempar oleh Ryujin. Lalu melemparkannya pada Ryujin. Ryujin pun menangkapnya lalu menggunakan bantal sofa untuk tidur.

"Galak sekali"

"Habisnya mereka bikin kesal saja"

Beomgyu kembali duduk dihadapan Ryujin.

Tidak ada pembicaraan saat ini suasana terasa sangat canggung. Ryujin bermain ponselnya sambil tiduran di sofa ia membelakangi Beomgyu.

Sedangkan Beomgyu ia menggonta ganti channel televisi karena bosan.

"Ryujin jangan asik sendiri aku bosan" ujar Beomgyu.

Ryujin membalikan badannya menghadap Beomgyu ia kini memilih untuk duduk pandangannya bertemu dengan Beomgyu. Tatapannya beradu pandang tanpa sepatah kata yang keluar dari mulut Ryujin.

Beomgyu mengalah ia bisa salah tingkah jika Ryujin seperti ini. Bahkan sekarang Beomgyu bisa melihat Ryujin tersenyum miring padanya.

"Kau kenapa" Beomgyu akhirnya memulai pembicaraan kembali.

"Apa benar kau menyukai ku?"

Beomgyu menunduk menahan malu bisa dilihat telinganya berubah menjadi sedikit berwarna merah. Itu terlihat lucu dimata Ryujin.

"Bukan kah kau sudah mendengarnya?"

"Aku hanya memastikannya kembali, barangkali tadi aku salah dengar" Ryujin pintar saja membuat alasan.

"Maaf kalau membuat mu tidak nyaman" ujar Beomgyu.

"Tidak sama sekali justru aku senang terimakasih sudah menyukaiku" ujar Ryujin dengan polosnya.

Perkataan itu justru membuat Beomgyu merasa hatinya bergejolak. Beomgyu tidak tau kalau sebenarnya Ryujin juga menyukai dirinya.

"Aku takut kalau tiba-tiba kau menjauhiku karena hal ini" ujar Beomgyu.

Beomgyu menghela nafasnya kasar ia merasa lega karena akhirnya ia bisa mengungkapkan isi hatinya pada Ryujin walaupun dengan cara seperti ini.

"Jangan berpikir seperti itu karena aku tidak seperti yang kau pikirkan"

Beomgyu berpindah tempat ke sebalah Ryujin lalu mengecek suhu tubuh gadis itu dengan tangannya dikening Ryujin.

"Panasnya sudah turun, sudah merasa lebih baik?" Tanya Beomgyu.

Ryujin mengangguk ia menurunkan tangan Beomgyu dikeningnya karena takut kalau detak jangtungnya tidak bisa dikendalikan saking senangnya karena perhatian yang Beomgyu berikan.

"Terimakasih sudah menemaniku"

Beomgyu tersenyum tangannya mengacak rambut Ryujin dengan lembut.

L.U.V [TXT ITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang