09 "Secrets Of The Past"

192 51 58
                                    


On Flashback

Jungho mendengar suara teriakan dari jalur yang ia tempuh, ia memperhatikan dengan dalam dua sosok yang menarik paksa seorang wanita. Ia merasakan dengan pasti, suara itu milik Jieun saem. Ia berlari berusaha mengejar mobil yang melaju dengan kecepatan diatas standar kendaraan. Ia berpikir jika berlari dengan begini akan membuatnya kehilangan jejak, dan alhasil dia memilih menaiki atap-atap rumah menyeimbangi laju kendaraan beroda empat itu.

Jungho seakan sedang memainkan karakter utama dalam film aksi. Matanya menyorot tajam mobil itu, ia terus berlari-lari tanpa hentinya. Hingga ia melomopat ke jalanan, mengetahui sudah tidak ada lagi perumahan di sekitar jalanan itu. Mobil ini mengarah ke jalanan bersemak. Hingga sebuah gedung tua terlihat dari semak belukar dan pepohonan yang tinggi serta lebat dengan dedaunan berwarna hijau. Mobil itu telihat sudah terparkir di depan gedung itu.

Namun Jungho tiba lima belas menit dari mobil itu, ia ketinggalan saat ia harus mengejar mobil itu melalui jalur yang sama. Ia sedikit mengutuki dirinya yang tak lihai dalam hal berlari, itu karena ia tak terlalu mengikuti pelajaran olahraga dengan baik di sekolahnya dulu. Saat ia melangkah, terdengar jeritan dan teriakan keras yang menggelegar. Membuatnya berlari kecil ke depan gedung, ia masih berdiri berusaha membaca situasi di dalam gedung itu.

"Rasakan ini wanita jalang!" suara itu terdengar, membuatnya mendobrak pintu itu.

Kemarahan merasuki raganya, ia tak sanggup melihat wanita yang telah membuatnya merasakan warna indah tersebit dalam hidupnya.

Aku akan menyelamatkanmu walau hidupku sebagai taruhannya. Ucap Jungho dalam benaknya, saat mendapati Jieun tak henti-hentinya menangis melihat dirinya yang terus tersungkur karena pukulan-pukulan dua preman itu.

Off Flashback

Gaeun membawakan dua kotak obat, untuk Jungho dan satunya lagi untuk Jieun. Ia menyerahkan kotak obat untuk Jungho yang terduduk di sofa kamar gadis itu, sedangkan dia melangkah menuju ranjang bundarnya lalu mengobati Jieun.

"Saem, aku tadi bertemu dengan adikmu. Banyak hal yang kami lakukan, dan dia sempat berbicara banyak hal tentangmu. Aku sangat senang bisa mengenalnya, kau juga pasti sangat menyayanginya. Saem tahan sedikit ya, aku akan mengisi alkohol di bagian luka pada kakimu!" pinta Gaeun, Jieun sempat meringis kesakitan karena perih yang membara hingga urat nadinya.

Jieun hanya tersenyum menanggapi cerita Gaeun, karena ia tak pernah berbincang dengan salah satu siswinya ini. Membuat dirinya merasa canggung, entah harus menanggapinya dengan cara bagaimana.

"Terima kasih," ucap Jieun saat seluruh lukanya telah diobati.

"Ku rasa saem perlu beristirahat, besok saja aku bercerita lagi. Selamat malam saem," ujar Gaeun, lalu menarik selimutnya menutup bagian bawah tubuhnya, yang terlihat hanya wajahnya saat ini.

Jieun hanya mengangguk, lalu mengalihkan pandangannya ke seseorang yang kini telah terbaring letih di sofa empuk itu.

Kau pasti kelelahan, maafkan aku yang selalu membuatmu dalam kesusahan. Jieun membatin, ketika matanya menyelami sosok Jungho yang kini tertidur dengan tangan yang terlipat di dadanya.

Hingga malam semakin menyusup ke dinding kamar itu, Jieun pun telah terlelap dalam hembusan napasnya yang sudah teratur. Gaeun merasakan kemarahan dalam diamnya, ia menatap Jieun yang telah memejamkan kedua matanya.

Ini baru awal, lihat saja kau akan sangat menyesali hidupmu. Hanya saja, kenapa harus Jungho oppa membantunya. Gerutu Gaeun dalam benaknya.

UNILATERAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang