04 "Love Struggle"

306 85 51
                                    

Sang jingga mulai menampakkan dirinya pada semburat awan sore ini, Eunso dan Eunwoo malah bertengkar di dalam minimarket yang tak jauh dari rumah Eunwoo.

"Hya, aku ingin membeli dua saja lolipop. Mengapa kau sangat pelit dengan adikmu sendiri?" gerutu Eunso, membuat Eunwoo geram.

"Hya! Apa kau tak kasihan dengan gigimu hah! Jika gigimu rontok diusia muda kau bisa menjerit. Aku heran mengapa samchon bisa memiliki putri nakal sepertimu?" Ledek Eunwoo yang sukses memancing amarah Eunso.

"Hya!!!" teriak Eunso melempari punggung saudara sepupunya itu dengan kaleng makanan.

Eunwoo mengaduh, dan mengelus punggungnya.

"Permisi tuan dan nyonya tidak bisa seperti ini! Ini tempat umum!" ucap karyawati di minimarket tersebut.

"Kau tau apa!" bentak Eunso, lalu menjambak rambut Eunwoo. Betapa sakitnya sepupunya itu merasakan setiap tarikan tangan Eunso.

Perkelahian itu menjadi sengit, hingga pemilik minimarket datang.


"Jika begini, anda bisa keluar dari sini!" bentak lirih pemilik toko.

Hingga pemilik toko tersadar dengan pria yang dijambak.

"Eunwoo-ssi?" sapanya dengan tatapan terkejut.

Kini mereka duduk di rooftop minimarket. Eunso masih dengar raut wajah kesal dan bibir cemberut, sedangkan Eunwoo fokus dengan gadis yang membantunya melepas jambakan dari saudara sepupunya itu.

"Gomawo, kau membantuku lagi hari ini. Aku tak tahu bagaimana untuk membalasnya." Ucapan terima kasih Eunwoo pada pemilik minimarket itu.

"Sudahlah, kita berteman jadi sudah sepatutnya aku membantumu. Bukankah begitu wujud dari pertemanan." Jawabnya dengan bahasa yang sopan, Eunwoo mengangguk mendengarnya.

"Yerim-ah, bisakah kau membantukku kali ini. Merayunya agar dia mau memaafkanku!" pinta Eunwoo dengan raut wajah memelas.

Yerim mengangguk dan mendekati Eunso, lalu berbicara dengan begitu serius. Eunwoo yang memandang dari jarak yang tak terlalu jauh hanya tersenyum dan berharap, sepupunya itu mau memaafkan ucapannya tadi yang mungkin saja menyinggungnya.

Selama lima menit berlalu, Eunso berdiri dari duduknya tadi. Melangkah mendekati Eunwoo dan tersenyum.

"Ppalli! Jungho oppa pasti telah menunggu lama. Kita harus menyelesaikan makan malam ini sebelum dia tiba di rumah." Seru Eunso menarik mantel yang dikenakan sepupunya itu.

Eunwoo tersenyum ke arah Yerim, dan gadis itu hanya membalas senyuman itu dengan anggukan dan mengibas-ngibaskan tangannya menyuruh Eunwoo bergegas mengikuti Eunso yang suasana hatinya telah membaik.

"Mereka mengingatkan diriku pada sahabatku dulu. Namun hingga kini perasaanku tak terbalas, entah seperti apa dia sekarang." Ucap Yerim, dan masih menatap kepergian mereka.

Mereka tiba di rumah, lalu menyiapkan peralatan memasak. Eunwoo sangat pandai dalam hal menciptakan rasa dalam berbagai jenis makanan. Ia sangat bisa dihandalkan, terkadang pelayan dirumahnya merasa iri dengannya.

"Oppa, igeo!" Ucap Eunso, menunjukkan kecap yang berada disebelah kotak rempah-rempah.

"Gomawo." Sahut Eunwoo, dan kembali fokus dengan tumisan cah kangkung.

UNILATERAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang