18 "Error"

106 17 0
                                    


Happy Reading




Perjalanan menuju Seoul menjadi akhir kebersaman Eunsoo dengan ayahnya. Ia sedang menunggu kereta bersama Ayahnya, saat kereta tujuannya berhenti. Ia tersenyum menatap ke arah ayahnya sangat dalam.


"Appa aku sangat bahagia liburan ini bisa bersamamu, walau hanya sebentar benar-benar menyenangkan!!!" serunya memeluk ayahnya.

"Belajarlah yang rajin, aku ingin kau tersenyum lepas di masa depan!" pinta ayahnya, lalu membiarkan sang anak menaiki kereta yang akan mengantarkannya ke Seoul menemui kakaknya.


Desiran angin menerpa wajah Eunsoo, sesekali ia melirik ke posisi ayahnya berdiri. Nampak pria tua itu melambaikan tangan ke arahnya, membuat tangannya terotomatis meniru gerakan yang sama. Hingga bayang-bayang suasana tadi menghilang secepat hembusan angin. Ia melepaskan dahaga yang sendari tadi ditahannya, lalu menarik sudut bibirnya.


Appa tunggu aku akan menjadi anak yang berguna di masa depan. Ucapnya membatin penuh antusias.


Pikirannya membayangkan betapa indahnya masa depan yang menunggu kehadirannya untuk berkolaborasi. Matanya tak mampu diam, ia terus melihat sekeliling tempat yang kereta itu lewati. Hingga dering notifakasi pesan masuk dan tertera dalam layar ponselnya.


@Appa


Putriku, jika sudah tiba di toko beri kabar padaku. Hm... kau harus menjadi seperti ibumu, aku berharap kau akan menikmati hidup yang jauh lebih baik di masa depan. Agar kau menjadi seperti diriku yang pengangguran ini. Maafkan aku yang menyuruhmu bersekolah jauh dariku, itu buah harapanku kau dapat diakui oleh dunia. Aku bangga memiliki putri secantik, sebaik dan sepandai seperti dirimu. Eunsoo-ya tunggu ayah akan menjemputmu ke Seoul setelah semua dapat aku miliki kembali.


Setelah membaca pesan itu, senyuman itu semakin melebar. Hatinya semakin bergairah untuk segera mungkin mewujudkan mimpinya di masa depan. Hingga tanpa disadari ia harus fokus pada pemandangan yang diperlihatkan dalam perjalanannya.


"Aku akan menjaganya dengan baik, kau juga harus berusaha lebih keras memberi perhatian pada dirimu dan putrimu. Aku tutup ya," ucap Tuan Cha yang nampak sangat senang dengan berita keponakannya akan segera tiba di Seoul. Hingga membuat dirinya ingin menjemput keponakannya itu ke stasiun, maka dari itu ia akan menutup cafe sementara.

"Samchon!" suara yang langsung di kenal oleh Tuan Cha itu langsung membalikkan badannya dengan bibir yang menyunggingkan senyuman.

"Aku baru saja akan menjemputmu," ungkapnya, mengelus lembut puncak kepala keponakannya.

"Aku sangat lapar, ada hidangan apa siang ini di cafe Tuan Cha?" mendengar pertanyaan itu membuat Tuan Cha memainkan rambut ponakannya hingga terurai acak.

"Aku akan memasak makanan yang ingin kau nikmati Nona," katanya, menarik lembut tangan keponakannya itu.

***


Gaeun yang merasa amat kesal meninggalkan Eunwoo seorang diri, dadanya terasa sesak seusai bertikai masalah Jieun. Dalam kesalnya ia merasakan betapa merintihnya jiwanya ketika orang yang teramat ia cintai harus memilih wanita yang amat ia benci.


Wanita itu telah mencuci otakmu, apa aku tak berarti bagimu lagi Eunwoo-ya? Tanya Gaeun membatin.


Langkah kakinya berhenti di sebuah kedai minum. Pada saat itu, ia memesan minuman soju bahkan melebihi lima botol. Hal itu membuat pemilik kedai merasa kasihan dengan keadaan gadis yang nampak seperti baru saja putus cinta.

"Apa kau kira aku bodoh hah?!"

Aku memang bodoh karena mencintaimu Cha Eunwoo-ssi,

"Aku ingin menghancurkanmu wanita lajang!"

Aku akan memusnahkanmu, lihat saja!

UNILATERAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang