37 "Nostalgia"

96 14 0
                                    


Hi sahabat SriShin apa kabareu? Semoga selalu dalam keadaan sehat walafiat💕
Happy Valentine Day ❤
Kemanakah Gaeun pergi? Selamat membaca guys♥


Jungho nampak sudah rapi dengan pakaian lengkap dan menggandeng tangan seorang wanita yang amat ia cintai. Mereka nampak akan pergi hari ini, dan hal itu membuat kesal Seungwoo yang datang kesana. Padahal niatnya datang ke rumah itu pagi-pagi adalah menghabiskan waktu dengan sahabatnya.

"Kalian akan pergi begitu saja? Lalu apa yang bisa aku kerjakan disini? ayolah kawan ikut sertakan aku pergi juga, bersama kalian!" pintanya memelas, dengan wajah yang disengaja diimut-imutkan. Membuat Jieun tersenyum gemas, seakan ingin melahap sahabat kekasihnya itu hidup-hidup.

"Lalu bagaimana dengan Subin, kau akan meninggalkannya?" sebuah pertanyaan yang langsung dijawab dengan anggukan keras.

"Aku juga ingin Seungwoo hyung jalan-jalan sesekali menghirup udara segar, sebelum malam nanti ia harus syuting lagi. Aku sangat mengkhawatirkan dirinya," jelas Subin dengan nada memelas, membuat raut wajah yang awalnya sumringah menjadi tertekan.

Apa ini yang namanya kehancuran dalam sebuah rencana? Keluh Jungho membatin, sejak semalam ia sudah merencanakan pergi berdua dengan sang kekasih. Namun kini ia harus mengajak sahabatnya dalam hari ini yang harus dirinya lewati.

Pada akhirnya mobil itu dipenuhi oleh dua orang penumpang dan satu pengemudi. Jungho tidak henti-hentinya menghela napas panjang berkali-kali setiap dirinya melihat Seungwoo yang duduk dibelakangnya sedang mengambil selca dengan penuh ria.

Disisi lain, Eunwoo sedang kesal melihat pemandangan dihadapannya. Ya, adik sepupunya sedang berbincang dengan sahabatnya. Yang katanya tadi pagi ia datang untuk menemui dirinya, tapi malah asik berbincang dengan orang lain.

"Oppa ada apa?" tanya Eunsoo, heran dengan tatapan yang tajam seakan ingin mengusirnya dari muka bumi ini.

"Aku hanya merasa cemburu," jawabnya to the point.

"Eunwoo-ya bantulah aku menyelesaikan tugasnya," rayu Subin, langsung menerima pukulan dipunggungnya dari Eunwoo.

"Aku akan pergi saja!" dengusnya, meninggalkan Subin yang menahan sakit.

"Dia sungguh keterlaluan," kesal Eunsoo lalu melemparkan pulpen dan tepat mengenai kepala belakang Eunwoo.

"Argh!!!!!!!!!!" suara Eunwoo yang merasakan kesakitan.

"Setimpal!" seru Eunsoo lalu mengelus pelan punggung Subin.

Dengan rasa marah, Eunwoo pergi tanpa mengatakan apapun. Pagi ini serasa dunia sedang memojokinya berkali-kali, memilih keluar dari semua kekesalan itu. Pikirannya saat ini diselimuti dengan senyuman dan tawa yang wanitanya itu miliki. Bibir yang sempat ngedumpel tak karuan tadi, seketika berubah mengekspresikan isi hatinya dengan begitu tulus.

"Haruskah aku mengatakannya segera? Aku takut akan sangat terlambat jika harus menunggu terlalu lama," ungkapnya dan mulai melangkah dengan santai melewati jalanan menuju halte bus.

💙💙💙

Subin tidak menyangka gadis yang dulu ia temui masih sangat kecil, kini tumbuh dengan sangat cepat. Itu membuat dirinya merasa kagum berkelanjutan pada Eunsoo.

"Gweanchanayo?" tanya Eunsoo.

"Hooh, gweanchana," jawabnya lalu kembali fokus pada soal yang terdapat pada buku tugas.

UNILATERAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang