HERA's POV
"Maaf, aku harus mempertanggungjawabkan kewajibanku, patuh pada kedua orang tua" aku melihat sosoknya berdiri di depanku dan mengatakan perkataan yang tak pernah lupa walau sudah 7 tahun lamanya lalu tangan kecil menarikku menjauh dan sinar putih seperti membutakan mataku
KRIIIIINNNGGGGG......
Alarmku berbunyi begitu nyaringnya yang membuatku terbangun, oke...ternyata itu hanyalah mimpi saja.
"Fiuhh... Kukira kenyataan" seruku pada diriku sendiri sambil mencoba mengumpulkan kesadaran penuh, kulihat jam di ponselku. Ah ternyata sudah jam 5, aku harus bersiap-siap untuk ke bandara jam 8 untuk check in tiket penerbangan ku dan Ella ke Jakarta.
Setelah aku sudah siap semuanya, aku segera ke kamar Ella untuk membangunkannya. Sepertinya ia belum bangun jam segini.
Tok tok tok
"Ma" aku mendengar suara ketukan pintu kamarku dan suara Ella diluar, lho kukira dia belum bangun. Ternyata sudah. Lalu, Aku segera menuju pintu dan membukanya untuk melihat apa ia sudah bersiap atau belum.
"Mijn mooie! Ternyata kau sudah bangun rupanya".
"Tentu saja! Aku sudah tidak sabar untuk naik pesawat lagi!" dia berkata dengan sangat gembira, mata birunya berbinar ceria, pipinya merona karena senang, dan senyumnya merekah laksana bunga Matahari yang disinari mentari, sekilas senyumnya mirip Ivana Baquero namun dengan lensa mata berwarna biru langit.
Namanya Miguella Bretjche Nasution. dia sebenarnya bukan anak kandung ku, namun aku sudah menganggapnya sebagai anakku. Ibunya, Miquella Irma Torrez Nasution yang akrab kusapa Irma, dan Ayahnya, Jan Peter Harris Nasution yang akrab disapa Harris. Adalah sahabat dekatku yang tewas saat kecelakaan pesawat di Ukraina 3 tahun lalu, keluarga Harris tidak ada yang mau menerima Ella dan keluarga dari pihak Irma pun terlalu jauh, yaitu di Spanyol. Jadi, aku bersedia mengadopsinya sebagai anak, lagipula aku juga masih lajang dan sendirian di rumah, jadi aku juga butuh teman untuk mengobrol dan bercanda dirumah, dan untungnya lagi Ella fasih berbicara bahasa Indonesia karena Harris sendiri mengajari Ella bahasa Indonesia juga selain mengajari Bahasa Spanyol dan Belanda dengan harap Ella tidak kebingungan ketika bertemu dengan keluarganya di Indonesia.
"Ella, nanti kamu mau masuk Sekolah Menengah Pertama yang dekat dari rumah atau jauh dari rumah?" Aku bertanya pada Ella yang sedang bersemangat melahap rotinya.
"Tentulah yang jauh dari rumah, tapi tidak terlalu jauh. Aku ingin mengenal jalan dengan baik" Ella berkata dengan penuh semangat.
"Oke, Mama akan mencarikan sekolah yang sesuai dengan kemauanmu. Mama akan memasukkanmu ke SMP dulu mama bersekolah".
"wah! Pasti sangat menyenangkan sekali!".
"Tentu saja! Kau harus pandai bersosialisasi dengan kawan-kawanmu disana. Mama yakin kamu akan mendapatkan banyak teman disana" aku tersenyum ke arahnya, mata birunya bersinar ceria dan senyumnya mengembang dengan sempurna.
"Tentu saja ma! Aku akan mencoba untuk bersosialisasi dan mencari kawan baru disana!".
"Itu bagus Ella! Aku suka semangatmu! Jangan lupa cek kembali barang yang hendak kau bawa kesana. Pastikan tidak ada yang tertinggal".
"Pastinya ma! Semuanya sudah kumasukkan kedalam koperku" dia berkata sambil melahap potongan terakhir rotinya dan dia membawa piringnya ke bak cucian piring dan mencuci piringnya sendiri. Dia memang sudah terbiasa melakukan itu, Irma yang mengajarkannya. Memang Ibu yang baik.
"Bagus!" Aku hanya tersenyum sembari membawa piringku dan mencuci nya sendiri lalu segera membereskan apa yang hendak kubawa kedalam koperku.
-----
Bandar Udara Schiphol Amsterdam..."Sekarang Pesawat kita akan tiba 1 jam lagi, apa kau lapar lagi?".
"Tidak, sarapan tadi pagi sudah cukup membuatku kenyang".
"Oke, aku ingin membeli Hotdog dulu disana. Aku merasa sedikit lapar. Kau mau ikut?" Aku mengajaknya karena aku tidak tega meninggalkannya sendirian.
"Tidak perlu, aku disini saja ma. Tenang saja" dia tersenyum. Dan aku segera pergi ke gerai hotdog untuk membeli 2 hotdog, pasti ia akan merasa lapar nantinya.
BERSAMBUNG.....
Sampai jumpa di kamis depan yaa
author bakal rajin update kokTot Ziens!
See you later!Jangan lupa Vote kalo kamu suka dengan cerita ini.😁✌🏼
KAMU SEDANG MEMBACA
Herabagus
Romance[ON GOING] [UPDATE SETIAP KAMIS DAN MINGGU] [WARNING 18++] "Ku tunggu lulusmu dek" Bagus berkata sambil mengamit tangan Hera Kalimat janji sederhana yang akan terus membekas dalam hati seorang Hera. Namun, sayang seribu sayang. Janji itu tak pernah...