Hera pov
Lukisan pesanan pak Reno sudah selesai dibuat. Jadi, aku bisa pergi ke Launching Restoran El di daerah Priok dengan tenang.Ella tidak ikut karena dia lebih suka untuk bermain dengan teman-teman rumahnya, jadi aku tidak membawanya kali ini, ya jadi aku mengendarai mobil sendirian saja. Mas Adit tidak bisa mengantar-jemput karena dia sedang sibuk bekerja.
Setelah setengah jam perjalanan akhirnya aku sampai juga di lokasi. Restoran El terletak di tepi laut dekat Pelabuhan Tanjung Priok yang lebih indah dan bersih dari tahun-tahun sebelumnya, pantas saja El membuka restoran disini. Restorannya bernama "El-Trias" aku penasaran kenapa namanya El-Trias. Setelah parkir mobil aku segera masuk kedalam restoran bernuansa modern dan ala-ala pantai dan Spanyol.
"HERAA!!!" Aku mendengar suara yang familiar di telingaku dari arah samping kananku, aku segera menolehkan kepalaku untuk melihat siapa yang memanggilku.
Ternyata yang memanggilku itu adalah El, yang langsung menghampiriku dan memelukku dengan erat. Dia tampak stunning dengan dress Putih-Biru dengan riasan wajah Simple yang membuatnya lebih Flawless. Dia terlihat lebih tinggi dari sebelumnya juga, aku baru saja akan memujinya karena lebih tinggi, tapi setelah melihat kebawah kakinya, ternyata dia memakai High Heels.
"YA AMPUN EL!!" Aku kembali memeluknya dan berteriak sama hebohnya yang membuat seluruh pasang mata melihat kearahku dan El.
"Akhirnya lu Dateng jugak! Ya ampun, setelah sekian lama di negeri kincir angin akhirnya lu balik juga kemari, gua kira lu ga balik-balik El!"
"Hehe, Ibu Pertiwi udeh memanggil, makanye gua balik El"
"Puji syukur ya El, omong-omong gimana kabar lu??"
"Alhamdulillah Baek El, Lu gimana??"
"Seperti yang lu lihat sekarang, sangat Baek! Oh iya gua mau ngenalin seseorang ke elu nih" Aku mendengar El memanggil seseorang dengan sebutan "Yang! Yang!" Apa nama orang itu Ayang? Atau Wayang?
Yang dipanggil El akhirnya Hadir juga, aku agak familiar dengan wajah laki-laki ini. Agaknya aku pernah bertemu, cuman aku lupa dimana."Lu masih inget ama Kating ketua UKM silat itu ga?"
Aku berusaha mengingat-ingat, lalu aku melihat pria itu tersenyum jahil. Aku lalu kembali teringat dengannya, "Kak Jamal Trias Al-ameer?" Aku menyebutkan dengan mantap.
"Iyakk!! Dia sekarang jadi suami gue lhoo" pantas saja nama restorannya El-Trias.
"Wahhh Ya Ampun, emang jodoh itu ga kemane yeh. Crush jaman kuliahan jadi suami, so sweet"
"Iya dungs, ga nyangka kann?? Lu aje ga nyangka apalagi gue Her, oh iya lu sekarang ama siapa Her?"
"Siapa apanya? Dateng kesini? Kalo Dateng kesini sendirian lah gue"
"Bukannn, maksud gue tuh gebetan atau pacar atau suami gituh"
"Ohh itu, Gaada cuy. Yang dulu-dulu efeknya Ampe sekarang"
"Wah, parah juga ya ternyata. I know what you feel, nanti juga kena karmanya"
"Udeh tau"
"Lho lu kok bisa tau?"
"Kemaren pas jenguk kakak gua, gua ngeliat dia tergeletak juga"
"Meninggal?"
"Bukan woy! Sakit dia, patah kaki ama tangannya. Cuman bininya gaada di sampingnya, gua gatau soal itu. Apa mungkin bininya lagi beli makanan atau apa yak, yang gua liat itu cuman temennya aja, ya kayaknya sih itu temennya" aku memberitahu El tentang Bagus.
"Oalah, feeling gue sih Bininya ninggalin dia"
"Heh elu kalo ngomong yeh"
"Feeling, firasat aje"
KAMU SEDANG MEMBACA
Herabagus
Storie d'amore[ON GOING] [UPDATE SETIAP KAMIS DAN MINGGU] [WARNING 18++] "Ku tunggu lulusmu dek" Bagus berkata sambil mengamit tangan Hera Kalimat janji sederhana yang akan terus membekas dalam hati seorang Hera. Namun, sayang seribu sayang. Janji itu tak pernah...