Zulfa menatap Farel yang tengah mengenakan jas kerja miliknya. Terlihat laki-laki itu kesulitan saat mengancing ujung kemeja yang paling atas, sepertinya kaku.
"Bisa aku bantu, mas?"
Farel menatap Zulfa dengan tatapan dingin, ia melayangkan tatapan yang sangat tajam. "Tidak perlu."
Zulfa menghembuskan napasnya, selalu saja Farel bersikap sangat dingin padanya.
"Mas nanti mau di masaki apa?"
Farel yang sudah berhasil mengancing kemejanya pun hanya mengangkat bahunya acuh. "Untuk apa? Saya tidak masak makanan seseorang yang tidak saya kenal."
Dada Zulfa sesak. Kenapa Farel seperti sangat menolak kehadiran dirinya?
"Aku istri kamu, mas." Lirih Zulfa dengan napas yang sudah tercekat di tenggorokan. Ia menahan agar kristal bening di pelupuk matanya supaya tidak berjatuhan.
"Dan saya bukan suami kamu." Bantah Farel dengan tatapan yang semakin menajam, tanpa ekspresi apapun.
Zulfa tersenyum pahit. Kenyataan ini sudah beberapa kali menikam dirinya membuat lubang luka yang sangat dalam. Bahkan pernikahannya dengan Farel yang belum genap sepuluh hari sudah seberat dan sesakit ini. Menyerah? Bukan Zulfa. Ia selalu mentaati perintah di dalam islam untuk tetap mempertahankan sebuah pernikahan, sekali seumur hidup.
"Oh iya, nanti temani aku belanja ya mas?" Ucap Zulfa masih berusaha mencairkan es batu yang kini sudah ada dihadapannya. Ia meneguk salivanya dengan susah payah, astaga Farel benar-benar tampan dan wangi maskulin!
"Sudah berapa kali saya bilang, saya mempunyai seorang kekasih. Saya tidak ingin dia cemburu dengan gadis seperti kamu."
Farel mengambil tas kantor yang berada di samping Zulfa. Ia menatap wajah gadis itu dengan intens. "Kamu jauh lebih baik diam daripada seperti ini."
"Tapi, mas?"
"Sekali lagi, kita ini bukan siapa-siapa."
Sakit.
Itu yang Zulfa rasakan saat ini. Pernikahan yang ia bayangkan sebelumnya sangat sempurna jika dibandingkan dengan pernikahannya kini. Menyandang gelar keluarga Brahmana tentu merupakan keberuntungan tersendiri bagi dirinya, materi yang selama ini kekurangan baginya kini sudah terpenuhi. Semuanya mewah. Tapi tidak dengan hatinya, untuk apa semua kemewahan ini jika Farel saja tidak peduli padanya?
"Tap--"
"Nanti saya ingin makan pergi keluar dengan kekasih saya." Ucap Farel memotong ucapan Zulfa.
Double kill.
Dadanya semakin sesak mengingat hal ini, Farel lebih memilih kekasihnya daripada dia. Mengenaskan.
"Jangan pulang larut malam, mas."
Farel hanya menaikkan sebelah alisnya, lalu tanpa berkata apapun lagi, ia segera keluar dari kamar dan pergi meninggalkan Zulfa sendirian. Ia tidak suka ketika Zulfa membicarakan hal tidak penting. Ah, memang gadis itu tidak penting baginya.
Zulfa meremas ujung bajunya, menahan sesak di dada yang kian semakin terasa. Ia menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Menangis tanpa suara merupakan andalannya yang paling ampuh. Semua sesak di dadanya seakan menguap begitu saja. Tidak, dirinya belum hancur.
Ini semua baru awal dari beribu kisah dirinya dan Farel.
Ya, semoga saja seperti itu.
Setiap perkataan Farel mampu menusuk hatinya sangat dalam. Ia bukan gadis yang lemah, namun bagaimana perasaanmu ketika suamimu sendiri berkata seperti itu? Apa kamu akan terima? Apa kamu tidak akan menangis?
"Untuk apa? Saya tidak masak makanan seseorang yang tidak saya kenal."
"Dan saya bukan suami kamu."
"Sudah berapa kali saya bilang, saya mempunyai seorang kekasih. Saya tidak ingin dia cemburu dengan gadis seperti kamu."
"Sekali lagi, kita ini bukan siapa-siapa."
Perkataan menyakitkan itu, terus saja terlintas dipikirannya. Kuat tidak kuat, berlapis-lapis topeng tak kasat mata akan ia pakai. Ia sangat pandai membohongi perasaannya kepada orang lain.
Lantas, mau bagaimana lagi? Pernikahannya sangat membingungkan.
...
Ayo ya di komen hihi
Vote nya jangan lupa juga!
Share ke teman-teman kalian juga buat baca cerita aku yang lainnya.
Oke deh segini dulu aja yaaa
Semangat puasanya, jomblo!🤪
Chill, aku juga jomblo kok.
Udah ya lanjut ajaa!
Happy reading guys
Enjoy ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Marriage [TERSEDIA DI WEBNOVEL]
Любовные романыDI ROMBAK! DAN DI TERUSKAN KE WEBNOVEL DENGAN JUDUL 'KEEP THE MARRIAGE' terimakasih guys, love you all! ⚠️ prepare your hearts I'm not responsible for what you feel later. Tentang pelakor / di pelakorin? "Mas?" "Jangan panggil saya dengan sebutan se...