Five : Lying Again

1.2K 60 3
                                    

"Jangan terlalu percaya diri, mas. Siapa juga yang ingin mencari kamu?"

Zulfa merasakan sesak luar biasa mengingat perkataannya tadi yang dilontarkan untuk Farel. Ia meneteskan air matanya melihat kepergian Farel yang sama sekali tidak peduli dengan ucapannya. Selalu saja laki-laki itu seenaknya, namun ia tidak pernah bisa melawan. Bisa berdosa dirinya jika seperti itu.

Ia yakin seratus persen jika suaminya akan pergi ke rumah Rani untuk makan disana, tidak ada lagi alasan yang lebih masuk akal selain itu. Sebelumnya, ia tidak tahu siapa kekasih Farel, bahkan laki-laki itu tidak pernah memberitahunya. Yang ia lakukan hanyalah menunggu, selalu saja menunggu hal yang tidak pasti.

Dengan sedikit menghela napas, ia menyeka air matanya. Ia mematikan televisi dan bangkit dari duduknya. Hari ini merupakan jadwal untuk belanja bahan makanan dan berbagai peralatan rumah yang harus di ganti.

"ZULFA!"

Zulfa terlonjak kaget mendapati sahabatnya yang tidak tau sopan santum sudah memasuki rumahnya sambil berteriak seperti di hutan. "Kenapa, Dea?"

Namanya Diandra Yulia, gadis yang sangat aktif bergerak dan sangat menyebalkan. Lihat, sekarang gadis itu sudah duduk di ruang tamunya sambil mengibas-ngibaskan kedua telapak tangannya. "Haus, fa. Buatin minum dong!"

"Ngapain sih kamu disini." Ucap Zulfa sebal, tidak merespon ucapan Dea. Ia mendelik sebal, pasalnya setelah dirinya menikah dengan Farel gadis itu tidak pernah menghubungi dirinya. Tiba-tiba saja datang seenak jidatnya tanpa memberi pesan atau pun menelepon dirinya terlebih dahulu.

Dea berdecak. "Mau main lah."

Tidak ingin berlama-lama dengan sahabatnya yang satu ini, ia pamit menuju kamarnya dan lagi-lagi mengacuhkan ucapan Dea yang sekarang sudah berteriak meminta segelas air. Biar saja manusia satu itu kehausan.

Dengan cepat, ia mengenakkan gamis panjang bewarna navy dengan hijab bewarna abu-abu. Ia mengambil sling bag yang berada di atas nakas dan mengecek apakah isinya sudah lengkap. Ponsel, dompet, dan beberapa alat make up sudah terdapat disana. Oke, dirinya langsung saja keluar kamar.

"Mau kemana? cantik banget kayak mau ke pengajian ibu-ibu." Ucap Dea yang sekarang sudah mencicipi makanan ringan yang sengaja Zulfa taruh di dalam toples dan di letakan di atas meja, berjaga-jaga jika ada tamu atau rekan kerja Farel datang, untuk teman mengopi atau meminum teh.

Zulfa menghembuskan napasnya. "Mau belanja, kamu ikut gak?"

Tidak perlu di deskripsikan bagaimana reaksi Dea, tanpa basa-basi gadis itu sudah berdiri tegak sambil memekik senang. "IKUT DONG! JAJANIN YA!"

"Minta traktir terus, gak modal banget."

"Ya maaf nyonya Brahmana."

Zulfa hanya menggeleng lalu mengambil kunci mobil yang memang di letakan di belakang lampu meja dekat beberapa guci mahal koleksi Farel. "Yuk, tutup dulu toplesnya."

Dengan cengiran khasnya, Dea langsung saja menutup toples makanan ringan yang sedari tadi ia makan. "Udah, yuk, mau kemana?"

"Belanja bulanan, nanya terus."

"Mas Farel kemana? Kan aku belum pernah ketemu. Terus kenapa gak sama dia aja?"

Zulfa tersenyum pahit. Bahkan untuk menemani Zulfa menonton televisi saja Farel selalu menolak, bagaimana di ajak pergi keluar? Bisa-bisa yang ia dapat adalah kalimat penolakan yang menyakitkan dan menghujam ulu hatinya. Sakit. Dengan sisah tenaga, sebuah senyuman yang sangat manis terukir jelas di wajahnya. "Mas Farel ada meeting mendadak, jadinya gak bisa menemani aku belanja."

Dea hanya mengangguk saja. "Enak ya jadi orang kaya, uang dimana-mana. Tapi gak enaknya ya gitu, gila kerja."

Zulfa hanya tersenyum, Dea tidak tahu apa-apa soal ini semua. Ia hanya tidak ingin membuat orang lain khawatir dengan kondisi rumah tangganya yang tidak pernah baik-baik saja. Dengan berat hati, ia berbohong tentang semua ini. Terlihat baik-baik saja adalah ide yang bagus, setidaknya untuk saat ini.

"Mau ngomong terus atau ikut belanja?"

"Tapi traktir."

...

Sorry baru up

Kemarin mau update males banget asli

Yuk lanjut aja deh

Jangan banyak ngomong hihi

Maafin ya pendek-pendek chapternya, sengaja aku nanti males nerusinnya soalnya inspirasi di rumah sempit hihi.

Semoga quarantine kalian ke isi ya sama semua novel-novel aku, makasih🖤

Oke deh

Happy reading guys

Enjoy

🥴🖤🤗❤️

Forced Marriage [TERSEDIA DI WEBNOVEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang