Rani tersenyum puas melihat pesan yang baru saja ia luncurkan untuk Zulfa. Sekali lagi, ia perlu memberi pelajaran pada gadis berhijab tidak tau diri itu. Memangnya apa? Dia disini yang menjadi antagonis, gitu?
Ia menatap tubuh Farel yang kini tengah membelakangi dirinya karena sedang menonton televisi. Tatapannya menghangat mendengar beberapa ucapan laki-laki itu yang membuat dirinya mabuk dan melayang sampai langit.
"Kamu masih menjadi seseorang yang aku nomor satukan."
"Jangan sedih, aku tetap memprioritaskan kamu."
"Aku akan secepatnya meninggalkan Zulfa dan menikah denganmu."
Ia bahkan sudah membayangkan hal apa yang akan dilakukan dirinya ketika sudah menjadi Nyonya Brahmana. Ia akan meminta berbulan madu di Italia dengan jet pribadi milik Farel. Ah, membayangkannya saja membuat hatinya sangat senang.
"Apa Zulfa mengirimi pesan kepadaku?" Tanya Farel sambil sibuk memasukkan popcorn ke dalam mulutnya. Sepertinya laki-laki itu sedang menonton film Hollywood.
Dengan perlahan, Rani menghampiri Farel dan memeluk laki-laki itu dari belakang, menyandarkan tubuh rampingnya pada punggung Farel yang kekar. Aroma maskulin laki-laki itu mampu membuat dirinya terpesona. "Iya, dia menyuruhmu pulang ke rumah."
Farel menaikkan sebelah alisnya. "Untuk apa?"
"Aku tidak tau, mungkin dia tidak suka aku bersamamu." Lirih Rani sambil memeluk tubuh Farel semakin erat. Astaga ia benar-benar tidak ingin kehilangan sosok Farel di dalam hidupnya. Ia menyayangi laki-laki ini.
"Aku tidak peduli, aku nyaman bersamamu."
Ah Farel sangat manis sekali. Inilah salah satu alasan mengapa dirinya sangat sulit untuk melupakan kehadiran Farel. Laki-laki ini terlalu mencintai dirinya dengan lembut dan tulus. Harusnya ia yang berada di posisi Zulfa, dan dengan itu semua mungkin semua hal ini tidak akan pernah terjadi. Bahkan sekarang dirinya telah di cap sebagai perusak di dalam rumah tangga orang lain.
Mereka hanya tidak merasakan apa yang Rani rasakan.
"Sayang, aku lapar." Rengek Rani sambil mengubah posisinya, ia memutari sofa dan duduk di sebelah Farel.
Farel mengecup singkat bibir Rani, lalu memeluk pinggang ramping gadis itu. Ia sangat menyukai bentuk tubuh milik Rani, terlihat sangat sempurna. "Kamu mau beli apa? Pizza? Burger? Atau yang lain?"
Rani dengan senang hati menyebutkan beberapa merk makanan junkfood yang ia suka. Ini yang dirinya suka dari Farel, laki-laki itu selalu memberikan apa yang dirinya mau. Bahkan tidak pernah perhitungan padanya, mungkin jika di total Farel sudah menghabiskan uang lebih dari sepuluh juta untuk dirinya.
"Hanya itu?" Tanya Farel.
Rani mengangguk. Apa kurang banyak makanan yang dipesan olehnya?
"Kenapa memang?"
"Aku juga lapar, sayang." Rengek Farel sambil menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Rani.
Rani terkekeh. Oke, Farel sudah mode manja padanya. Ia mencium singkat kening laki-laki itu, lalu mengelus rahangnya dengan perlahan. Jika saja Zulfa tidak ada, mungkin dimata orang lain hubungan mereka termasuk relationship goals.
"Kenapa tidak bilang? Samain saja ya?"
Farel mengangguk, lalu menjauhi tubuhnya dari Rani. "Ponselku."
Rani memberikan ponsel Farel yang memang selalu berada di dalam genggamannya saat mereka sedang bersama, ini salah satu kebiasaan mereka berdua. Begitu juga dengan ponsel Rani yang berada di tangan laki-laki itu.
Farel segera menghubungi orang suruhannya untuk membelikan dirinya makanan. Dan ya, hidup seorang Brahmana sesimple itu.
"Aku sayang kamu." Ucap Rani yang melihat Farel sudah selesai menelepon.
Melihat Rani yang seperti sudah muak dengan semua ini, Farel membawa tubuh gadis itu untuk masuk ke dalam dekapannya. Menyalurkan rasa kasih yang memang tidak pernah pudar, mungkin?
"Aku juga sayang kamu. Apapun masalahnya, kita selesaikan bersama-sama."
"Tapi ini beda, Farel. Hubungan kamu sama Zulfa sudah mengikat sebuah pernikahan."
"Tidak, siapa yang bilang aku menikah padanya? Aku tidak merasa memiliki seorang istri."
"Lalu?"
"Kamu yang nanti akan menjadi istriku, Rani. Jangan bersedih, aku akan selalu ada untukmu."
...
Maaf banget baru update hihi
Semakin kesini semakin sibuk ngurusin pak bos yang main ML terus wkwk
Sibuk juga persiapan menjelang lebaran from home. Gimana? Kalian udah nyiapin juga?
Walaupun lebaran di rumah, nikmati aja ya temen-temen ❤️
Happy reading guys
Enjoy
❤️🌈
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Marriage [TERSEDIA DI WEBNOVEL]
RomanceDI ROMBAK! DAN DI TERUSKAN KE WEBNOVEL DENGAN JUDUL 'KEEP THE MARRIAGE' terimakasih guys, love you all! ⚠️ prepare your hearts I'm not responsible for what you feel later. Tentang pelakor / di pelakorin? "Mas?" "Jangan panggil saya dengan sebutan se...